ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Berita Tekno

Penipuan Belanja E-Commerce Semakin Marak di Indonesia, Ini Yang Harus Dilakukan

Smartphone Commerce

Gadgetren – ESET kembali melakukan survei di kawasan Asia Pasific (APAC) terkait maraknya penipuan saat berbelanja online di e-commerce yang kini semakin mendominasi kejahatan siber dengan persentase yang cukup signifikan.

Salah satunya adalah tiga dari empat responden yang disurvei di Indonesia dengan persentase 59 persen menunjukkan mereka pernah menemukan kegiatan yang berpotensi penipuan online. ESET juga menyebutkan bahwa 67 persen di APAC ditemukan berbagai penipuan online dalam 12 bulan terakhir dengan jenis yang paling umum adalah penipuan belanja di e-commerce (21 persen), media sosial (18 persen), dan penipuan investasi (15 persen).

Sementara di Indonesia jenis penipuan yang paling umum adalah belanja e-commerce (19 persen), media sosial (16 persen), dan investasi online (9 persen). Selain itu, lebih dari 85 persen responden di Indonesia mempercayai sepenuhnya langkah-langkah keamanan oleh pengecer online.

Bahkan 14 persen menunjukkan bahwa mereka akan terus berbelanja di pengecer online setelah pelanggaran data, terlepas dari status keamanan sesudahnya. Sedangkan dari survei APAC secara keseluruhan, mereka yang menjadi korban penipuan belanja di e-commerce, 32 persen mengatakan hal itu melibatkan gawai seperti kamera, sedangkan 27 persen mengatakan terkait dengan pakaian.

Survei juga menerangkan bahwa sekitar 15 persen responden akan terus berbelanja dengan pengecer online yang sama meskipun mereka telah mengalami pelanggaran online, terlepas dari apakah perlindungan tambahan telah diterapkan.

Namun lebih dari 91 persen responden yang telah disurvei ESET mengambil beberapa bentuk tindakan pencegahan saat berbelanja di e-commerce dengan memeriksa ulasan produk atau penjual menjadi metode paling populer untuk menilai legitimasi pengecer.

Oleh karena itu, ESET memberikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika kamu berbelanja di e-commerce. Pertama ialah perlu mewaspadai iming-iming harga murah dan tidak mudah terbujuk untuk mengklik informasi promo tanpa mengetahui asal serta link yang dikirim.

Belanja Online Laptop

Sebelum membeli barang, ada baiknya untuk teliti membaca deskripsi, spesifikasi, dan ulasan pembeli agar mengetahui lebih detail tentang barang yang dibeli dan reputasi penjualnya. Untuk transaksi, sebaiknya dilakukan di platform tempat kamu berbelanja dengan sistem pembayaran yang resmi dan menghindari berdiskusi di luar fasilitas yang diberikan e-commerce.

Saat melakukan pembelian di e-commerce pakailah akses internet pribadi dan jangan menggunakan Wi-Fi publik karena biasanya penjahat siber dapat mengeksploitasi keamanan Wi-Fi publik yang lemah untuk menyusup ke jaringan yang tidak aman dan memantau lalu lintas korban serta mengarahkan mereka ke halaman login palsu.

Ancaman lainnya ditimbulkan oleh serangan ‘evil twin’ di mana pelaku membuat jaringan Wi-Fi berbahaya yang menggunakan nama yang mirip dengan jaringan publik untuk menipu korban agar menyediakan akses langsung ke perangkat dan data sensitif.

Untuk mengantisipasi hal ini, ESET menyarankan untuk memasang antivirus yang terpercaya di setiap perangkat laptop atau android. Khusus perangkat mobile gunakan yang dilengkapi fungsi Application Locking yang mendukung Biometric sehingga hanya pemilik yang dapat membuka applikasi ecommerce.

Selanjutnya bisa mengaktifkan otentikasi multi-faktor (MFA) pada akun online yang penting. MFA adalah metode otentikasi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dua atau lebih faktor verifikasi untuk mendapatkan akses dan membantu menambahkan lapisan keamanan tambahan.

Selamat Datang Permatanet Laptop

Di samping itu, untuk mengetahui nomor rekening bank yang biasa digunakan untuk tindakan penipuan, kamu bisa mengecek di situs cekrekening.id yang sudah diakui oleh Kemkominfo. Di situs tersebut, kamu juga bisa melaporkan rekening bank yang terindikasi melakukan penipuan dengan mengisi formulir dan melampirkan bukti.

Bukti yang bisa dilampirkan seperti bukti transfer dan screenshot percakapan dengan penjual. Laporan yang diberikan akan membantu dalam mencegah terjadinya tindak penipuan lain di kemudian hari.

Mengamati tingginya risiko saat berbelanja di e-commerce, Yudhi Kukuh selaku IT Security Consultant PT Prosperita Mitra Indonesia mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas e-commerce telah menyebabkan lebih banyak scammers datang untuk menyerang.

“Ketika orang-orang terus mendigitalkan kehidupan mereka, konsumen perlu menjaga data mereka karena penjahat dunia maya terus menggunakan metode yang lebih canggih untuk menembus sistem pengguna dan mencuri uang mereka,” ujarnya.

Tentang penulis

Ageng Wuri

Reporter Gadgetren yang aktif menulis seputar berita terbaru di dunia smartphone, tablet, IoT, laptop, hingga peralatan elektronik rumahan.

Tinggalkan Komentar