Gadgetren – Terdapat dua opsi media penyimpanan di dalam handphone yang bisa kita gunakan untuk mengelola berbagai macam berkas supaya mudah diakses kembali, yakni internal maupun eksternal.
Kedua tipe media penyimpanan handphone tersebut sama-sama termasuk anggota keluarga memori non-volatile yang mana mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah data tanpa membutuhkan aliran listrik.
Kita dapat menggunakan keduanya untuk menyimpan berkas-berkas yang diharapkan hanya berubah melalui sebuah proses komputasi tertentu seperti hapus data, uninstall, format, hingga reset ke kondisi pabrik.
Kamu dalam hal ini misal dapat memakai keduanya untuk menyimpan lagu kesukaan, berkas-berkas pekerjaan, catatan pribadi, hingga dokumentasi berupa foto maupun video dari berbagai macam momen penting.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa kita tetap harus bijak saat menggunakan kedua media penyimpanan tersebut karena di dalam sebuah handphone masing-masing umumnya mempunyai preferensi dan fungsi yang cukup berbeda.
Beda Memori Penyimpanan Internal dan Eksternal
Secara sederhana, memori internal merupakan media penyimpanan utama dari sebuah handphone sementara eksternal hadir sebagai ekspansi atau tambahan jika kita memerlukan kapasitas ruang yang lebih besar.
Sering disebut juga dengan istilah ROM oleh sebagian orang, memori internal terpasang secara tertanam dan tidak dapat diganti secara langsung oleh pengguna biasa dimana secara teknis berbeda dengan memori eksternal yang bisa dicopot-copot semau kita.
Dikarenakan ditanam langsung di dalam handphone, kemampuan transfer data memori internal bakal lebih cepat dan stabil ketimbang eksternal meskipun dalam hal ini juga akan terpengaruh oleh standar penyimpanan yang digunakan.
Manufaktur biasanya akan memakai standar berbeda. Kebanyakan handphone masa kini sering terlihat memakai UFS (Universal Flash Storage) atau eMMC (Embed Multimedia Card) untuk memori internal dan SD (Secure Digital) seperti microSD pada eksternal.
Memori internal juga dirancang agar dapat menangani semua jenis data yang dibutuhkan atau akan diproses di dalam handphone mulai dari firmware, sistem operasi, aplikasi, hingga berkas media maupun dokumen pengguna.
Sementara untuk memori eksternal akan tergantung sesuai dengan preferensi di dalam sistem operasi yang mana kadang-kadang lebih terbatas, misal pada kebanyakan handphone Android tidak mendukung untuk menyimpan aplikasi atau data sistem lainnya.
Memori eksternal di sisi lain bisa mendukung penyimpanan data pribadi lebih luas. Meskipun begitu jangan salah dulu karena tergantung seberapa besar kapasitas yang kita gunakan apalagi beberapa manufaktur juga menghilangkan dukungan untuknya.
Bisa dilihat pada handphone masa kini, beberapa manufaktur memilih untuk memperbesar kapasitas memori internal sebagai pengganti karena dianggap lebih mudah dikelola dan diamankan melalui preferensi di level sistem operasi.
Perbedaan Memori Internal Vs Eksternal
Aspek | Memori Internal | Memori Eksternal |
Fungsi | Penyimpanan utama | Penyimpanan tambahan |
Ketersediaan | Pasti ada | Tidak pasti ada |
Standar yang sering dipakai | UFS dan eMMC | SD |
Pemasangan | Tertanam | Berbentuk kartu terpisah |
Tipe data yang bisa disimpan | Semua jenis data | Terbatas pada data-data tertentu (tergantung sistem operasi) |
Kecepatan transfer data | Lebih cepat dan stabil | Lebih lambat |
Ukuran | Tetap | Bisa terus diekspansi |
Tinggalkan Komentar