Gadgetren – Perusahaan telekomunikasi Telkomsel dikabarkan menjadi operator pertama yang akan menyelenggarakan layanan 5G di Indonesia.
Hal ini secara resmi disampaikan oleh Johnny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika dalam konferensi pers yang telah digelar secara virtual melalui kanal YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada tanggal 24 Mei 2021.
“Tepatnya pada tanggal 21 Mei 2021 yang lalu Kemkominfo melalui Dirjen PPI telah mengeluarkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) komersial operation permit layanan 5G kepada PT Telkomsel. Salah satu operator selular ini menandai perkembangan signifikan dalam upaya pergelaran teknologi 5G di Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh, dijelaskan bahwa layanan 5G akan diluncurkan serentak pada tanggal 27 Mei 2021. Selanjutnya masih dinikmati secara terbatas dan bertahap dengan menggunakan pita frekuensi 2,3 GHz.
Terdapat enam lokasi residensial yang akan terkover jaringan 5G antara lain Kelapa Gading di Jakarta Utara, Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, Pondok Indah dan Widya Chandra di Jakarta Selatan, serta Alam Sutera dan Bumi Serpong Damai (BSD) di Tangerang.
Berikutnya layanan 5G akan dapat diakses di kota-kota besar lainnya seperti Solo, Medan, Bali, Balikpapan, Denpasar, Batam, Surabaya, dan Bandung. Untuk kota-kota lain di Indonesia akan tersedia lebih lanjut sesuai dengan perkembangan infrastruktur di daerah masing-masing.
Selain itu, penyelenggaraan layanan 5G menjadi batu loncatan untuk Indonesia memasuki tahapan operasi secara berkelanjutan untuk jaringan 4G dan 5G. Namun demikian kehadiran layanan 5G tidak lantas menggusur layanan 4G yang sudah digunakan masyarakat karena masih dibutuhkan sebagai basis operasionalisasi 5G di tahap pengembangan awal.
Dalam kesempatan yang sama, Setyanto Hantoro selaku Direktur Utama Telkomsel menuturkan bahwa bagi Telkomsel hal tersebut merupakan pencapaian yang penting karena akan menandai diperbolehkannya secara Undang-Undang untuk menggelar layanan 5G kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Bagi kami ini sebuah amanah besar yang harus kami jalankan untuk bisa memberikan kemudahan dan layanan terbaik untuk pelanggan dan kami harapkan secara lebih luas bisa memajukan perekonomian digital dan persaingan di mata dunia,” ujar Setyanto.
Setyanto menambahkan bahwa 5G tidak bisa digelar serentak di semua tempat di Indonesia karena tidak semua wilayah akan dapat merasakan manfaatnya secara langsung sehingga aspek perekonomiannya belum bisa terdampak.
“Kita akan melakukan bertahap dan sekaligus untuk mengedukasi pasar. Kalau ditanya berapa tahun, terus terang belum ada yang tahu. Kalau belajar dari 4G yang telah dikenalkan di Indonesia sejak 2014 sekarang 2021 sudah bergerak besar. Kalau 4G butuh 6 tahun, maka 5G butuh lebih pendek karena teknologi makin canggih, makin cepat implementasinya,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar