[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Gadgetren – Agar pengguna lebih aman saat melakukan perjalanan di tengah pandemi COVID-19, Google menambahkan sejumlah fitur baru untuk layanan navigasi Google Maps di platform iOS maupun Android.
Melalui pembaruan yang akan digelontorkan selama beberapa minggu mendatang, raksasa teknologi itu salah satunya membawa sistem peringatan yang berisi informasi penting terkait dengan peraturan yang berlaku di sejumlah wilayah.
Untuk pengguna yang berada di Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kolombia, Prancis, India, Meksiko, Belanda, Spanyol, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat misalnya, Google akan memberikan peringatan mengenai pembatasan yang berlaku saat mereka mencari jalur angkutan umum.
Dengan demikian, pengguna bisa mempersiapkan diri apabila terdapat peraturan khusus yang diterapkan pemerintah atau kewajiban mengenakan masker supaya mereka tetap bisa menggunakan transportasi umum.
Google juga menambahkan sistem peringatan berkendara mengenai pos pemeriksaan dan wilayah terlarang COVID-19 yang berada di sepanjang jalur perjalanan, seperti saat pengguna berkendara melintasi batas negara.
Di Indonesia sendiri, sistem peringatan juga akan menginformasikan sejumlah pedoman saat menggunakan Google Maps untuk mencari fasilitas kesehatan agar pengguna tetap mendapatkan pelayanan atau perawatan.
Untuk memastikan keberhasilan penerapan Social Distancing saat perjalanan, Google pun menambahkan fitur data keramaian penumpang di kendaraan umum atau stasiun transit yang akan digunakan pengguna.
Dengan fitur baru ini, pengguna dapat mengecek terlebih dahulu apakah stasiun transit atau kendaraan umum penuh sesak atau tidak berdasarkan data historis maupun data saat itu secara langsung.
Saat fitur sudah tersedia, pengguna dapat melakukan pencarian stasiun transit menggunakan Google Maps kemudian mengetuk stasiun yang dimaksud untuk melihat data keramaian penumpang tersebut.
Berdasarkan keterangan Ramesh Nagarajan selaku Product Management Director Google Maps melalui halaman pengumumannya, fitur ini memanfaatkan kumpulan data anonim dari pengguna yang mengaktifkan Google Location History dengan jaminan mereka tidak melanggar ambang batas privasi pengguna.
Pembaruan Google Maps juga mengemas dukungan yang lebih mudah bagi para pengguna yang ingin berkontribusi menambahkan informasi mengenai prediksi kepadatan jalur angkutan umum.
Pengguna kini bisa menambahkannya dengan mencari lokasi yang dituju menggunakan Google Maps, memilih rute yang dilalui, mengetuk detail transit, lalu mencari prediksi kepadatan di bagian bawah.
Tinggalkan Komentar