[Ilustrasi: Pixabay]
Gadgetren – Masa pandemi COVID-19 membuat banyak orang melakukan kegiatan belajar maupun bekerja secara online dari rumah.
Hal ini pun membuat ancaman kejahatan siber menjadi tinggi karena berusaha mengakses meeting online tanpa izin untuk mendapatkan data-data rahasia. Melihat kerentanan ini, BSA | The Software Alliance meluncurkan e-book atau buku elektronik berjudul COVID-19 and Ancaman Siber di Asia Tenggara.
Menurut buku elektronik ini, kejahatan siber di era COVID-19 merupakan ancaman yang lebih besar dari sebelumnya dengan lebih banyak perusahaan yang mengalami serangan kriminal siber dengan mengambil keuntungan dari kondisi tersebut.
Panduan dalam e-book ini merinci tantangan keamanan siber yang muncul di kawasan ASEAN sejak krisis COVID-19 dimulai dan menawarkan saran tentang cara menanggulanginnya.
Buku ini sendiri menggambarkan bagaimana banyak bisnis di kawasan Asia Tenggara menjadi rentan terhadap ancaman daring akibat gangguan yang disebabkan munculnya pandemi, terutama dengan bertambahnya jumlah karyawan yang bekerja di luar jaringan perusahaan.
Penjahat siber menggunakan jaringan dan komputer untuk aktivitas ilegal yang merugikan pihak lain. Mereka menggunakan peluang yang muncul dari perombakan pola bisnis pada umumnya melalui metode seperti malware, aplikasi yang disamarkan, phising surat elektronik, dan mendeteksi jaringan yang kurang aman untuk keuntungannya,
Tarun Sawney selaku Senior Director BSA mengungkapkan bahwa selama beberapa tahun, penting bagi para eksekutif perusahaan untuk lebih memperhatikan keamanan siber karena dampak yang masif ditimbulkan oleh kejahatan siber.
Kini ancaman meningkat dan negara di kawasan ASEAN sangat rentan untuk bertahan melawan kejahatan tersebut karena serangan-serangan yang tidak terlaporkan dan meluasnya penggunaan software tanpa izin di wilayah ini.
BSA berharap e-book atau buku elektronik ini dapat bermanfaat sebagai panduan untuk mengarahkan bisnis dan staf perusahaan yang bekerja dari jarak jauh ke arahan yang aman dan berkelanjutan demi kebaikan pelanggan dan karyawan perusahaan masing-masing, bisnis yang berumur panjang, dan pemulihan ekonomi negara masing-masing.
Terdapat beberapa bahasan menarik dari e-book COVID-19 and Ancaman Siber di Asia Tenggara seperti Cara agar tetap aman ketika bekerja dari rumah, Serangan Siber meningkat di Asia Tenggara, Mengarahkan karyawan untuk melakukan praktek kerja yang aman, dan Pentingnya Software resmi maupun masa percobaan gratis.
Buku elektronik ini hadir dengan tiga bahasa yang terdiri dari Inggris, Indonesia, dan Vietnam dan dapat diunduh secara gratis sejak tanggal 5 Mei 2020 melalui situs resmi BSA.
Dalam e-book ini juga terdapat pesan dari tokoh pemerintah terkait di Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina yang mengonfirmasi tingginya ancaman kejahatan siber serta tindakan yang untuk penanggulangannya bagi perusahaan.
Tinggalkan Komentar