Gadgetren – Beberapa waktu lalu, Xiaomi mengumumkan bahwa telah berhasil menjual 100 ribu unit smartphone dalam ajang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 di Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa produk Xiaomi masih populer di mata masyarakat Indonesia. Menariknya, Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia melalui akun Instagram Mi Store Indonesia Official baru-baru ini memberikan pernyataan baru terkait pembelian smartphone Xiaomi di Authorized Mi Store.
Dalam pernyataan tersebut, Alvin membuat peraturan yang meminta pengertian dari pembeli yang membeli smartphone Xiaomi di Authorized Mi Store untuk langsung mengaktivasi perangkatnya di toko tersebut. Peraturan ini sendiri mulai berlaku sejak tanggal 16 Desember 2019 di seluruh Indonesia.
Menurut Alvin, hal ini ditempuh untuk meminimalisir reseller tidak resmi yang menjual produk Xiaomi dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang disarankan. Xiaomi ingin masyarakat Indonesia dapat membeli produknya di harga yang sebagaimana harusnya.
“Memerangi penjualan dari reseller yang tidak sah dengan harga jual tinggi merupakan upaya bersama dan kerja erat antara Xiaomi dengan pengguna produknya sangat penting untuk keberhasilan keseluruhan dalam memberantas pedagang tidak resmi yang dapat merugikan pembeli lain yang lebih berhak,” Tambah Alvin. (Klik gambar untuk informasi lebih penuh)
Proses aktivasi smartphone Xiaomi di Authorized Mi Store ini nantinya akan dibantu oleh tim yang sudah dilatih dan terampil untuk memastikan pengalaman pengguna yang lancar dari mulai proses aktivasi hingga smartphone dapat digunakan.
Sementara itu, Xiaomi juga telah memperkenalkan stiker garansi baru yang akan ada di setiap produk smartphone resmi buatannya yang hadir di Indonesia sehingga masyarakat tidak mudah tertipu dengan produk tidak bergaransi resmi atau ilegal.
Kita ketahui bersama bahwa berbagai smartphone Xiaomi yang hadir di Indonesia memiliki harga terjangkau sehingga mampu bersaing dengan vendor lainnya. Meskipun begitu, masih ada saja sebagian orang yang membeli produk tidak resminya dengan alasan harga lebih murah atau barang sedang tidak tersedia di pasar.
Untuk menjawabnya, Xiaomi sudah meningkatkan produksi fasilitas manufakturnya di Batam untuk menjawab permintaan pasar yang bisa dibilang tinggi agar smartphone yang dijualnya tidak berjuluk “HP Ghoib”.
Tentu saja peraturan yang mewajibkan aktivasi smartphone Xiaomi setelah membeli di Authorized Mi Store akan menimbulkan Pro dan Kontra tergantung dari sudut pemikiran masing-masing pembelinya. Nah, menurut kamu peraturan aktivasi ini sudah baik atau belum?
Tinggalkan Komentar