Gadgetren – Hari ini Huawei secara resmi meluncurkan smartphone flagship terbarunya yang bernama Mate 30 Pro di Indonesia.
Sebagai produk kelas atas, Mate 30 Pro hadir dengan chipset kelas atas Kirin 990 Octa-Core yang mempunyai performa bertenaga dengan kecepatan maksimal 2,86 GHz dan diproduksi menggunakan teknologi fabrikasi 7nm+.
Chipset buatan Huawei ini sendiri dibekali dengan dua NPU (Neural Processing Unit) untuk mengendalikan Artificial Intelligence (AI). Berkat kehadiran NPU ini, kecerdasan buatan yang disematkan pada Mate 30 Pro ini menjadi lebih bisa diandalkan dalam hal mengolah foto, video, konsumsi daya baterai, performa aplikasi, dan lainnya.
Untuk mengimbangi kemampuan dari chipset tersebut, Huawei juga menyematkan RAM 8 GB dan storage internal 256 GB pada smartphone yang satu ini. Apabila kapasitas internalnya dirasa kurang lega, maka penggunanya dapat menambahkan Nano Memory hingga kapasitas 256 GB.
Kombinasi hardware ini membuatnya mampu menjalankan game atau aplikasi berat sekalipun dengan mulus tanpa lag. Fitur GPU Turbo juga telah disematkan pada perangkat ini yang memungkinkan peningkatan performa GPU dan penurunan konsumsi daya baterai ketika game sedang dijalankan.
Selanjutnya, Mate 30 Pro mempunyai baterai dengan kapasitas mencapai 4.500mAh yang diklaim pihak Huawei mampu bertahan selama seharian penuh dalam kondisi pemakaian normal. Ditambah lagi terdapat fitur 40W HUAWEI SuperCharge yang mampu mengisi daya baterai hingga 70% hanya dalam waktu 30 menit saja.
Tak ketinggalan, terdapat juga fitur 27W Wireless HUAWEI SuperCharge untuk mengisi daya baterai smartphone secara nirkabel ketika ditempatkan pada Wireless Pad yang tersedia. Bahkan smartphone ini juga mempunyai fitur HUAWEI Wireless Reverse Charge yang memungkinkannya dapat mengisi smartphone atau perangkat lainnya secara nirkabel.
Berbeda dengan smartphone buatan Huawei yang telah hadir resmi di Indonesia sebelumnya, kali ini Mate 30 Pro tidak menggunakan Google Mobile Services (GMS) sama sekali di dalamnya seperti smartphone Android pada umumnya.
Lo Khing Seng selaku Deputy Country Director Huawei CBG Indonesia mengatakan bahwa untuk menyiasati ketidakhadiran Google Mobile Services (GMS) tersebut, Huawei memilih untuk menghadirkan Huawei Mobile Services (HMS) pada Mate 30 Pro.
Nantinya pengguna Mate 30 Pro dapat menginstal aplikasi dari HUAWEI AppGallery (toko aplikasi milik Huawei). Sementara itu, apabila aplikasi populer tidak ditemukan di HUAWEI AppGallery maka penggunanya dapat menginstal aplikasi tersebut dari toko aplikasi pihak ketiga.
Namun aplikasi yang menggunakan Google Mobile Services (GMS) seperti Google Maps, YouTube, dan lainnya dipastikan tidak dapat terinstal pada smartphone ini. Untuk itu, penggunanya dapat mengakses Google Maps dan YouTube melalui browser bawaan Huawei.
Lo Khing Seng menambahkan bahwa Huawei mempunyai komitmen untuk menghadirkan berbagai hal yang dibutuhkan oleh konsumennya. Sebenarnya ketidakhadiran GMS ini sendiri dikarenakan faktor embargo dagang dari Amerika Serikat. Maka dari itu Huawei telah bekerja sama dengan beragam aplikasi top di Indonesia untuk ikut menggunakan HMS.
Meskipun begitu tidak memiliki GMS, Mate 30 Pro ini tetap terlihat menarik dengan menawarkan empat kamera belakang yang bagus dengan kombinasi kamera utama SuperSensing Wide 40 MP, kamera Telephoto 8 MP, kamera Ultrawide Cine 40 MP, dan kamera 3D Depth Sensing.
Kamera Telephoto dari Mate 30 Pro mampu menghasilkan foto jarak jauh dengan kualitas yang bagus hingga 3x Optical Zoom dan 5x Hybrid Zoom. Sementara itu, kamera belakang dari perangkat ini mampu juga melakukan 30x Digital Zoom.
Selanjutnya, kamera utama perangkat ini mampu menghasilkan foto bagus berkat kemampuan menyerap cahaya yang tinggi. Kemampuan mengambil foto di malam hari pun dapat lebih jelas berkat digunakannya sensor RYYB.
Sedangkan kamera Ultrawide Cine yang dimilikinya mampu menghasilkan foto dengan area yang luas dan kualitas yang jernih. Kamera belakangnya ini juga mampu menghasilkan video slow motion hingga 7680fps dan time-lapse beresolusi 4K dengan HDR.
Beralih ke bagian depannya, terdapat layar 6,53 inci berteknologi Flex OLED dengan beresolusi 2400 x 1176 piksel yang memenuhi bagian depan. Layar tersebut tampil dengan desain Horizon Display melengkung 88 derajat di kedua sisinya.
Berkat penggunaan teknologi Flex OLED tersebut, Huawei dapat menyematkan sensor fingerprint di dalam layarnya. Sementara poni yang hadir di atas layarnya menampung kamera depan 32 MP, kamera 3D Depth, sensor gerakan, dan sensor proximity.
Mate 30 Pro juga mendukung NFC, dua kartu SIM, jaringan 4G-LTE, port USB Type-C, WiFi, Bluetooth, EMUI 10 berbasiskan sistem operasi Android 10, dan Face Unlock. Huawei sendiri membanderol smartphone ini dengan harga yang mencapai Rp12.499.000.
Dengan spesifikasi dan kemampuan kamera yang ditawarkan, menariknya harga HUAWEI Mate 30 Pro ternyata lebih murah dibandingkan dengan HUAWEI P30 Pro yang mempunyai harga Rp 12.999.000 ketika diluncurkan pertama kali.
Apalagi pembeli Mate 30 Pro mendapatkan beberapa bonus menarik, mulai dari Earphone wireless FreeLace, casing tambahan, kupon Huawei senilai Rp 350 ribu untuk pembelian aplikasi di HUAWEI AppGallery, subsidi Trade-In Rp 1 jutan, garansi layar 3 bulan, dan garansi smartphone hingga 2 tahun.
Harga yang lebih murah dari Mate 30 Pro ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh ketidakhadiran Google Mobile Services dan Google Play. Untuk pre-order dari Mate 30 Pro sendiri dimulai dari tanggal 15 Novmber hingga 22 November 2019.
Tinggalkan Komentar