OPPO K3
- Layar - 9/109/10
- Performa - 10/1010/10
- Kamera - 9/109/10
- Baterai - 8/108/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 9/109/10
Kesimpulan
OPPO K3 merupakan smartphone kelas menengah terjangkau OPPO yang dibekali dengan performa cepat dan kamera yang bagus.
Yang Disukai
- Layar OLED yang luas
- Performa yang bertenaga
- Hasil kamera depan dan belakang bagus
- Fingerprint dan Face Unlock yang responsif
- Pengisian daya baterai cepat
Yang Tidak Disukai
- Tanpa NFC
- Tanpa Slot microSD
- Noda sidik jari mudah menempel
Gadgetren – Kini OPPO K3 telah resmi menjadi smartphone kelas menengah dengan harga terjangkau yang hadir pada tahun 2019 di Indonesia.
Smartphone yang satu ini secara resmi dijual melalui toko online Lazada Indonesia dengan harga mencapai Rp 3.599.000. Hal ini menjadikannya smartphone kelas menengah yang diperhitungkan di Indonesia karena diimbangi dengan spesifikasi hardware yang menarik.
Desain yang ditawarkan oleh OPPO K3 pun sudah kekinian karena mengusung layar penuh di bagian depannya. Tak hanya itu, dukungan dua kamera belakang dan baterai berkapasitas 3.765 mAh menjadi fitur yang diunggulkan pada perangkat ini.
Dengan fitur dan harga yang ditawarkan smartphone ini, tentunya kamu penasaran apakah OPPO K3 bisa menjadi salah satu pilihan di kelas menengah? Untuk mengetahui jawabannya, kamu dapat melihat artikel review berikut ini.
Desain
Mengikuti tren saat ini, OPPO K3 telah hadir dengan layar penuh yang benar-benar memenuhi bagian depan tanpa hadirnya poni atau punch hole sama sekali. Hal ini bisa terjadi berkat kamera depannya yang menggunakan sistem Rising Camera.
Dengan kata lain, kameranya disematkan pada bagian dalam smartphone sehingga tidak mengambil ruang di layar. Kamera depannya ini akan muncul ke bagian atas apabila sedang digunakan untuk foto selfie atau video call.
Sementara itu, kamera ini akan kembali ke bagian dalam ketika saya mengakses kamera belakang atau keluar dari aplikasi kamera. Dengan begitu, layar penuh OPPO K3 benar-benar terasa luas ketika saya memainkan game maupun menonton video.
Beralih ke bagian belakangnya, bodi OPPO K3 ini menggunakan bahan polikarbonat dengan finishing seperti kaca. Sebagai catatan, saya mendapatkan OPPO K3 berwarna Pearl White yang terlihat cantik ketika dipandang secara kasat mata.
Meskipun cantik, namun bodi belakangnya mudah tertempel sidik jari atau noda. Untuk itu, sebaiknya kamu langsung menggunakan casing tambahan yang sudah disertakan dalam paket penjualannya.
Pada bagian bawahnnya terdapat port jack audio 3.5mm, USB Type-C, dan lubang speaker. Sementara pada bagian kirinya terdapat tombol volume. Untuk slot kartu SIM dan tombol power disematkan pada bagian kanan yang disusun secara vertikal. Sayangnya tidak disediakan slot untuk menyematkan kartu microSD.
Layar
OPPO K3 sudah dilengkapi dengan layar 6,5 inci yang beresolusi Full HD+ (2340 x 1080 piksel), berteknologi OLED, dan beraspek rasio 19.5:9 yang memenuhi bagian depan tanpa hadirnya poni atau punch hole sama sekali.
Rasio layar ke bodinya pun mencapai 91% sehingga membuat layarnya sangat luas ketika saya menonton video, melihat gambar, maupun memainkan game. Penggunaan teknologi OLED ini juga membuat konten yang ditampilkan pada layar menjadi terang dan tajam.
Sementara untuk meminimalisir terjadinya goresan pada layar, OPPO telah menyematkan kaca anti gores Corning Gorilla 5 pada OPPO K3. Fitur Night Shield juga telah disematkan pada smartphone ini untuk mengurangi radiasi sinar biru ketika diaktifkan.
Kamera
Soal urusan fotografi, OPPO K3 ini telah dibekali dengan dua kamera belakang yang mempunyai konfigurasi kamera utama 16 MP (apertur f/1.7) dan kamera sekunder 2 MP (apertur f/2.4) yang dapat menghasilkan foto bokeh (latar buram) dengan instan.
Selain itu, fitur AI Scene Recognition telah dihadirkan pada aplikasi kamera bawaannya untuk mendukung kamera belakangnya dalam menghasilkan foto dengan bagus berkat penentuan scene atau suasana yang sesuai dengan lingkungan sekitar.
Tak lupa, OPPO juga menyematkan Ultra Night 2.0 Mode yang memungkinkan kamera utama belakangnya mampu menghasilkan foto yang lebih terang dan minim noise pada malam hari dibandingkan menggunakan Auto Mode.
Sementara Dazzle Color Mode pada OPPO K3 mampu membuat warna dan detail pada foto yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan menggunakan Auto Mode. Untuk kamera depannya mempunyai resolusi 16 MP dengan apertur f/2.0 dan sistem Rising Camera.
Dengan resolusi sebesar ini, kamera depannya mampu menghasilkan foto selfie dengan wajah yang mulus. Selain itu, saya juga sudah dapat menghasilkan foto selfie berefek bokeh secara cepat.
Berikut ini merupakan hasil foto dari kamera depan dan kamera belakang milik OPPO K3.
Kamera belakang (klik gambar untuk perbesar)
Dazzle Color
Ultra Night 2.0
Kamera depan (klik gambar untuk perbesar)
Performa
Dapur pacu OPPO K3 dipercayakan pada chipset Qualcomm Snapdragon 710 Octa-Core berteknologi proses 10nm yang mampu menghasilkan performa bertenaga, namun dengan konsumsi daya baterai yang cukup hemat.
Untuk mengimbangi kemampuannya, OPPO sendiri telah menyematkan RAM 6 GB dan storage internal berkapasitas 64 GB. Sayangnya smartphone ini tidak dapat ditambahkan microSD.
Dengan kombinasi hardware ini, OPPO mengklaim bahwa OPPO K3 dapat menjalankan game atau aplikasi dengan lancar. Untuk membuktikannya, saya pun langsung menjalankan berbagai aplikasi sehari-hari mulai dari editor dokumen, SMS, telepon, chat, pemutar musik, jejaring sosial, email, dan pemutar video secara bergantian.
Dengan pengguna RAM yang besar, OPPO K3 ini mampu menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lancar. Selanjutnya, saya juga melakukan pengujian berat dengan menjalankan game populer seperti PUBG Mobile, Arena of Valor, Mobile Legends, dan Final Fantasy XV Pocket Edition.
Hasilnya, saya pun mampu menjalankan semua game populer tersebut dengan lancar dan mulus menggunakan pengaturan grafis dan frame yang tinggi. Tentu saja ini menarik mengingat OPPO K3 hadir dengan spesifikasi kelas menengah dan harga terjangkau.
Selain faktor chipset Snapdragon 710 yang bagus, OPPO juga menyematkan fitur Game Boost 2.0 pada smartphone ini sehingga memungkinkan peningkatan performa ketika saya menjalankan game. Selain itu, Game Boost 2.0 juga hadir dengan dukungan Frame Boost dan Touch Boost.
Apabila Frame Boost memungkinkan frame-rate pada game yang dimainkan menjadi stabil, maka berbeda dengan Touch Boost yang digunakan untuk meningkatkan responsivitas sentuhan pada saat bermain game.
Untuk bisa mengaktifkan fitur ini, saya hanya perlu memasukkan aplikasi atau game ke Game Space. Namun beberapa game, seperti PUBG Mobile maupun Arena of Valor akan langsung masuk ke Game Space.
Tak lupa, saya pun melakukan benchmark menggunakan aplikasi AnTuTu dan Geekbench. Pada pengujian AnTuTu, OPPO K3 berhasil mendapatkan skor yang mencapai 156.169 poin. Sedangkan pada pengujian Geekbench, smartphone ini mendapatkan skor 1.489 poin untuk Single-Core dan 5.895 poin untuk Multi-core.
Dengan pengujian yang lancar dan skor benchmark yang impresif, membuat OPPO K3 menjadi salah satu smartphone dengan performa yang tinggi sehingga dapat bersaing dengan produk kelas menengah lainnya.
Baterai
OPPO K3 ini dibekali dengan baterai berkapasitas 3.765 mAh yang diklaim pihak OPPO mampu bertahan dengan lama dalam pemakaian normal. Untuk itu, saya pun langsung melakukan benchmark dengan menggnakan PCMark for Android.
Kali ini saya menggunakan mode Work 2.0 Battery Life pada aplikasi PC Mark for Android dengan tingkat kecerahan layar 50% dan kondisi baterai dimulai dari 100%. Mode ini menghadirkan simulasi penggunaan sehari-hari pada OPPO K3.
Hasilnya, OPPO K3 ini mendapatkan skor yang mencapai 11 jam 46 menit. Skor ini pun menunjukkan bahwa OPPO K3 mempunyai daya tahan baterai yang lama. Sementara itu, saya pun telah menguji baterainya dalam penggunaan sehari-hari.
Pada saat saya memainkan game Mobile Legends secara nonstop dengan grafis dan frame rate tinggi, OPPO K3 memiliki Screen on Time yang mencapai 8 jam 30 menit dari kondisi 100% ke 0%.
Sementara itu, OPPO K3 mampu menyala selama 13 jam 20 menit dengan Screen on Time 6 jam 40 menit dari kondisi 100% ke 0%. Hal ini membuktikan bahwa daya tahan baterai dari OPPO K3 dapat bertahan lama ketika digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Smartphone ini juga telah memiliki dukungan VOOC 3.0 Flash Charging yang diklaim oleh pihak OPPO mampu mengisi daya baterai dengan cepat dari kondisi 0% ke 100% hanya dalam waktu 80 menit saja.
Pada saat saya mencobanya, ternyata fitur ini mampu mengisi daya baterai OPPO K3 dari kondisi 1% ke 100% hanya dalam waktu 1 jam 21 menit (81 menit). Bisa dibilang waktu pengisian daya baterai pada kondisi nyata dengan klaim OPPO sudah cukup mendekati.
Fingerprint dan Face Unlock
Hadirnya teknologi OLED membuat OPPO mampu menyematkan sensor fingerprint di dalam layarnya. Meskipun berada di dalam layar, namun sensor fingerprint ini mampu mendeteksi sidik jari saya dengan cepat.
Selain itu, terdapat juga 5 animasi pembukaan kunci dengan sidik jari yang dapat dipilih melalui menu Settings. Seperti biasanya, OPPO K3 mengizinkan 5 sidik jari berbeda untuk dipindai oleh sensor fingerprint ini.
Tak hanya itu, OPPO K3 juga dibekali dengan fitur Face Unlock yang mengizinkan saya untuk membuka kunci layar hanya menggunakan wajah. Pada saat saya mencobanya, fitur ini mampu mendeteksi wajah saya dengan cukup cepat menggunakan kamera depan yang muncul ke atas.
OPPO K3 hanya mengizinkan satu wajah untuk didaftarkan pada fitur yang satu ini. Selain dapat membuka kunci layar smartphone, sensor fingerprint dan fitur Face Unlock ini dapat digunakan untuk membuka aplikasi yang dikunci atau melihat foto yang disembunyikan dengan fitur bawaan ColorOS 6.
ColorOS 6.0
Menurut saya, ColorOS 6.0 yang hadir pada smartphone ini mempunyai fitur, tampilan antarmuka, dan transisi yang menarik. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, ColorOS 6.0 ini mempunyai tampilan antarmuka yang bersih dan sederhana sehingga memungkinkan saya untuk melakukan navigasi dengan mudah.
Berkat modifikasi dari sistem operasi Android 9 Pie, membuat ColorOS 6.0 ini mempunyai banyak fitur yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa fitur yang saya sering pada smartphone ini terdiri dari App Split-screen, Clone Apps, Night Shield, dan screenshot dengan 3 jari.
App Split-Screen memungkinkan saya dapat membuka dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Saya dapat mengaktifkan fitur ini dengan menjalankan satu aplikasi terlebih dahulu dan selanjutnya langsung menyapu layar dari bagian bawah ke atas menggunakan 3 jari yang dirapatkan untuk membagi aplikasi menjadi setengah layar.
Setelah aplikasi pertama menjadi setengah layar, maka saya dapat memilih satu aplikasi lagi untuk dibuka menjadi setengah layar di bawah. Sebagai catatan, tidak semua aplikasi mendukung fitur yang satu ini.
Sementara Clone Apps mengizinkan saya untuk menggandakan aplikasi sehingga memungkinkan dua akun game atau media sosial dapat dijalankan dalam satu smartphone. Misalnya saja saya memasukkan dua akun WhatsApp dalam satu smartphone maka tinggal mengaktifkan Clone Apps agar aplikasi menjadi dua.
Untuk melindungi mata saya dari radiasi sinar biru di layar, saya pun mengaktifkan fitur Night Shield pada OPPO K3. Selain itu, fitur screenshot dengan 3 jari sangat berguna bagi saya ketika ingin mengambil screenshot secara cepat.
Secara bawaan, tampilan dari Home Screen OPPO K3 akan menggunakan Standard Mode sehingga tidak akan terdapat App Drawer. Namun apabila kamu menginginkan Home Screen memiliki App Drawer maka dapat mengaktifkan Drawer Mode di menu Settings. Tentu mode Home Screen ini tergantung selera dari masing-masing pengguna OPPO K3.
Kesimpulan
Selama pemakaian beberapa minggu, saya merasa bahwa OPPO K3 ini dapat membantu saya dalam melakukan aktivitas sehari-hari, terutama dengan performa yang bertenaga dan dukungan kamera belakang yang dapat menghasilkan foto dengan bagus.
Daya tahan baterai OPPO K3 cukup memuaskan karena mampu digunakan seharian hanya dengan sekali cas. Untuk layarnya pun sudah memenuhi bagian depan sehingga membuat saya leluasa ketika memainkan game atau menonton video.
Meskipun desain bodinya terlihat cantik, namun noda dan sidik jari mudah menempel. Untuk itu, saya menyarankan kepada kamu untuk menggunakan casing tambahan yang sudah tersedia di dalam dusnya.
Dukungan slot microSD pun tidak tersedia pada smartphone ini sehingga kamu harus mengatur agar kapasitas storage internalnya tidak cepat penuh. Selain itu, kamu juga dapat memindahkan data dari OPPO K3 ke laptop, PC, Mac, atau perangkat lain apabila kapasitas internalnya dirasa sudah penuh.
Dengan harga yang mencapai Rp 3.599.000, OPPO K3 belum dibekali dengan sensor NFC. Namun performa dan fitur yang ditawarkan oleh OPPO K3 sudah bisa mengobati absennya sensor NFC.
Tinggalkan Komentar