ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Review Review Laptop / PC

Review ASUS ROG GL702ZC – Laptop Gaming dengan Performa Setara Desktop

ASUS ROG GL702ZC Header

ASUS ROG Strix GL702ZC
  • Layar - 9/10
    9/10
  • Performa - 10/10
    10/10
  • Baterai - 6/10
    6/10
  • Desain - 8/10
    8/10
8.3/10

Kesimpulan

ASUS ROG Strix GL702ZC ditujukan untuk kamu yang mempunyai produktivitas tinggi dan tidak ingin berkompromi dalam hal performa seperti bermain game AAA maupun edit video.

Yang Disukai

  • Performa tinggi menyamain komputer desktop
  • Sanggup menjalankan game AAA dengan kualitas grafis tinggi
  • Layar besar 17 inci yang punya gambar cerah dan berwarna
  • Sudah menghadirkan teknologi Freesync
  • Keyboard dan Touchpad nyaman digunakan
  • Mudah untuk melakukan upgrade

Yang Tidak Disukai

  • Ukuran laptop dan charger yang lebih besar dari biasanya
  • Bobot mencapai 3,2 Kg
  • Suara kipas yang bising saat kerja keras

Gadgetren – AMD dengan seri Ryzen dan Radeon RX mereka berhasil kembali memikat hati para konsumen karena mampu menghadirkan rasio harga-performa sangat baik.

Nah hadirnya Ryzen dan Radeon RX tersebut juga sepertinya membuat produsen laptop menjadi lebih semangat. Salah satu produk yang tidak biasa merupakan ASUS ROG GL702ZC yang telah diumumkan pada akhir tahun 2017 lalu. Laptop ini  digadang punya performa setara desktop.

Jika biasanya laptop lebih mementingkan portabilitas untuk bisa dibawa ke mana saja, lain hal dengan ROG GL702ZC yang punya ukuran lumayan besar. Bagaimana tidak, laptop satu ini menggunakan prosesor dan kartu grafis yang biasa ditemukan pada komputer desktop untuk memberikan performa setinggi mungkin.

Penasaran bagaimana performa dari ASUS ROG Strix GL702ZC seharga Rp23 juta ini? Berikut ulasannya dari tim Gadgetren.

Desain

Dari awal pertama kali melihat ASUS ROG Strix GL702ZC saya dapat merasakan kalau laptop ini sangat lah kokoh. Bodinya menggunakan bahan utama plastik, namun ASUS memberikan sentuhan tampilan aluminium yang membuatnya terlihat lebih premium. Tidak ketinggalan logo ROG yang dapat menyala sebagai ciri khas seri Strix.

Sebagai laptop yang termasuk ke dalam kelas Republic of Gamers tentunya GL702ZC menghadirkan hal-hal yang mencerminkan jiwa seorang gamer. Keyboardnya mempunyai key travel 1,6 mm dengan lampu backlit berwarna merah. Mengetik dalam waktu lama menggunakan keyboard ini terasa sangat nyaman.

ASUS ROG GL702ZC Desain Port

Bagian touchpad punya permukaan luas dengan aksen garis merah disekelilingnya. Permukaan yang halus dan responsif membuat saya tidak merasa kesulitan saat sedang tidak membawa perangkat mouse.

Konektivitas yang dihadirkan pada GL702ZC ini juga cukup lengkap mulai mini Display Port, HDMI, USB Type-C, USB 3.0, dan headphone jack port di bagian kanan sedangkan pada bagian kiri terdapat dua buah USB 3.0 ddan SD Card.

Untuk sebuah laptop 17 inci, GL702ZC punya ukuran yang sangat besar dengan dimensi 414 x 254 x 33 mm dan bobot mencapai 3,2 Kg. Hitungan tersebut belum termasuk adapter yang juga jauh lebih besar dibandingkan kebanyakan laptop yang ada. Hal ini membuat GL702ZC akan cukup sulit untuk digunakan sebagai perangkat portable sehari-hari yang harus dibawa ke sana kemari.

Melihat spesifikasinya yang juga tidak biasa untuk sebuah laptop, maka ukurannya masih bisa dimaklumi. Oleh karena itu GL702ZC lebih cocok untuk disebut sebagai desktop all-in-one portable yang tidak sering berpindah tempiat sehingga buat kamu yang berniat menggunakannya di tempat umum seperti kelas perkuliahan perlu berpikir kembali.

Layar dan Audio

ASUS menyematkan layar berpanel IPS dengan ukuran 17,3 inci yang sudah dilengkapi teknologi Freesync untuk menghilangkan screen tearing yang sering kali terjadi saat performa dan kemampuan layar tidak seimbang. Layar tersebut juga sudah dilapisi anti-glare dan punya cangkupan warna 75% NTSC.

Kualitas gambar yang dihasilkan oleh layar GL702ZC bisa saya pastikan sangat berwarna, cerah, dan tajam. Pastinya ini akan membuat kamu dapat melihat setiap detil tekstur dari karakter game dengan lebih seksama serta dapat melihat perbedaan gradasi warna secara lebih baik. Dijamin untuk kamu yang juga mementingkan kualitas gambar tidak akan kecewa dengan layar GL702ZC.

ASUS ROG GL702ZC Desain Depan

Soal audio, speaker GL702ZC menghasilkan suara menggelegar khususnya bagian bass yang terdengar sangat bertenaga. Dalam keadaan volume rendah, suara masih terdengar cukup jelas sedangkan saat volume tinggi akan membuat kamu serasa di home theater dan dapat mendengar setiap jenis suara yang ada sehingga kamu dapat merasakan pengalaman bermain lebih baik.

Walaupun begitu, saya kurang menyukai karena tingkat bass lebih tinggi dari selera saya yang lebih menyukai sedikit flat sehingga harus mengaturnya sedikit melalui aplikasi equalizer. Namun buat kamu senang mendengarkan musik dengan bass bertenaga dipastikan tidak akan kecewa dengan speaker yang dimiliki GL702ZC.

Spesifikasi dan Benchmark

ASUS sepertinya tidak main-main saat ingin menghadirkan GL702ZC karena spesifikasi yang dimilikinya sangat lah memukau. Prosesornya menggunakan AMD Ryzen 7 1700 yang punya 8 inti berkecepatan 3.0 GHz dengan Turbo Boost mencapai 3.7 GHz. Performa yang dihasilkan oleh prosesor dengan TDP 65 Watt ini akan mampu melibas segala jenis aplikasi berat bahkan secara multitasking sekalipun.

ASUS ROG GL702ZC Speccy

AMD Ryzen 7 1700 ini termasuk ke dalam prosesor kelas desktop sehingga kamu dapat menikmati performa yang mirip sekali dengan komputer desktop di dalam sebuah laptop. Untuk membuktikan hal tersebut, saya langsung menjalankan aplikasi Cinebench R15 yang dapat mensimulasikan kemampuan prosesor.

Alhasil tes berlangsung sangat cepat sekali bahkan masih dalam hitungan detik. Skor yang didapatkan juga sangat tinggi untuk tes multi core, yakni mencapai 1413 cb. Dengan nilai yang begitu tinggi, Ryzen 7 1700 ini sangat cocok buat kamu yang memang membutuhkan perangkat berkemampuan proses tinggi seperti rendering.

ASUS ROG GL702ZC CineCPU

Bersamaan dengan prosesor berkecepatan tinggi, ASUS ROG Strix GL702ZC juga dipersenjatai kartu grafis Radeon RX 580 yang merupakan generasi Polaris 20 yang juga mirip sekali dengan saudaranya pada kelas desktop. Kartu grafis ini punya memori GDDR5 berkapasitas 4GB untuk mendukung kebutuhan aplikasi 3D modern.

Di samping prosesor dan kartu grafis kencang, GL702ZC dilengkapi RAM 8GB DDR4 dengan kapasitas SSD 256GB dan HDD 1TB untuk kebutuhan aplikasi masa kini. Dengan menggunakan kombinasi tersebut, kamu tetap dapat merasakan proses kinerja sistem operasi cepat dan kapasitas penyimpanan luas untuk data pribadi.

Penasaran dengan performa laptop ini secara keseluruhan, saya juga melakukan benchmark sintetis untuk mensimulasikan aktivitas yang umum dilakukan oleh pengguna biasa. ROG GL70ZC mampu meriah nilai 5054 pada PCMark 8 dan 4702 pada PCMark 10. Kedua benchmark tersebut dilakukan dalam modus Office.

ASUS ROG GL702ZC PCMark

Selanjutnya saya coba menjalankan aplikasi benchmark 3DMark untuk melihat performa yang bisa diharapkan saat bermain game menggunakan ROG GL70ZC. Hasilnya tentu tidak mengherankan melihat nilai dari benchmark sebelumnya, laptop gaming besutan ASUS satu ini mendapatkan nilai 3342 untuk Time Spy.

Nilai tersebut cukup lumayan mengingat Time Spy tergolong sangat berat dan tidak banyak laptop yang bisa menjalankannya dengan cukup lancar. Untuk modus yang sedikit lebih ringan, ASUS ROG GL70ZC meraih nilai 8838.

ASUS ROG GL702ZC Benchmark

Gaming

Melihat seluruh hasil benchmark dari ASUS ROG Strix GL70ZC tersebut membuat saya semakin penasaran untuk menjajal langsung main game-game berat AAA terbaru. Ada beberapa judul yang saya mainkan mulai dari Assassin Creed Origin hingga PES 2018 yang merepresentasikan kebutuhan berbeda dari setiap game.

Tes pertama saya coba menjalankan game AAA terbaru, yakni Assassin Creed Origin dan Battlefield 1 yang punya grafis sangat realistis. Satu hal yang bisa langsung saya rasakan saat bermain di kedua judul tersebut adalah game berjalan sangat lancar dan tidak ada lag maupun screen tearing terjadi berkat teknologi Freesync yang ada.

ASUS GL70ZC mampu menjalankan Assassin Creed Origin dengan rata rata 40-45 FPS dengan sedikit penurunan sampai 30 FPS di beberapa adegan sedangkan Battlefield 1 terbilang cukup stabil di 60FPS. Menariknya saya menggunakan preset Grafis tertinggi Ultra dikedua game tersebut. Ini menjadi pembuktian dari kekuatan kombinasi Ryzen 7 1700 dan Radeon RX 580.

ASUS ROG GL702ZC ACO-unsmushed(klik untuk perbesar gambar)

ASUS ROG GL702ZC BF1-unsmushed(klik untuk perbesar gambar)

Game selanjutnya yang saya mainkan merupakan The Witcher 3, Rise of Tomb Raider, dan Grand Theft Auto V yang merupakan game sangat populer dengan kualitas grafis memukau saat peluncurannya. Game – game ini sudah rilis beberapa tahun sehingga cocok dijadikan acuan umum dari game-game kebanyakan.

Hasil yang didapatkan tentunya tidak mengejutkan karena ROG GL70ZC mampu menjalankan seluruh game tersebut dengan sangat baik dalam kualitas grafis tertinggi sekalipun dengan beberapa sedikit penyesuan. Nilai FPS rata-rata yang diraih sekitar 30-40 untuk The Witcher 3, kemudian 40-45 FPS untuk Rise of Tomb Raider dan sekitar 45-60 FPS untuk GTA V.

ASUS ROG GL702ZC GTA5-unsmushed(klik untuk perbesar)

ASUS ROG GL702ZC TW3-unsmushed(klik untuk perbesar)

Dari hasil tersebut dapat terlihat kalau ROG GL70ZC memiliki kelemahan saat bermain game yang punya pengaturan grafis Gameworks milik NVIDIA dan sedikit kewalahan saat saya mengaktifkan MSAA lebih dari 2x. Untuk saya pribadi hal ini tidak terlalu berpengaruh karena menggunakan preset tertinggi sudah cukup untuk bisa bermain secara immersive.

Tes game terakhir yang saya lakukan merupakan Tekken 7 untuk mewakili game fighting dan Pro Evolution Soccer 2018 mewakili game olah raga. Dikarenakan game ini memang tidak terlalu berat, saya langsung menggunakan pengaturan grafis semaksimal mungkin. Alhasil kedua game dapat berjalan tanpa masalah di 60 FPS secara stabil di semua adegan.

ASUS ROG GL702ZC TK7-unsmushed(klik untuk perbesar)

Setelah merasakan langsung performanya, saya cukup kagum akan kemampuan ROG GL702ZC karena saya bisa merasakan pengalaman bermain layaknya komputer desktop dalam bentuk sebuah laptop. ROG GL702ZC akan sanggup menjalan apapun yang kamu berikan kepadanya baik itu game berat keluaran terbaru maupun untuk kebutuh pembuat konten seperti edit video.

Selama bermain pun permukaan laptop tidak terasa terlalu panas berkat ventilasi udara yang cukup besar dibagian belakang dan saya cek menggunakan HWMonitor suhu rata-rata saat full load bisa mencapai hampir 90 °C sedangkan saat idle sekitar 50 °C. Maka dari itu jangan sekali-sekali coba menghalanginya dengan tangan karena cukup panas sebenarnya.

Satu hal yang mungkin wajib kamu ketahui adalah tingkat kebisingannya. Saat idle atau menggunakan aplikasi ringan memang tidak terdengar apapun sama sekali, namun sekali kamu mencoba aktivitas berat seperti bermain game dengan grafis tinggi maka siap-siap untuk mendengarkan suara pesawat jet yang dikeluarkan oleh kipasnya.

Baterai

Segmen ini mungkin satu-satunya yang bisa saya tunjuk sebagai kekurangan utama dari ASUS ROG Strix GL702ZC, yakni daya tahan baterainya. Untuk sebuah laptop yang punya ukuran cukup besar, daya tahan baterainya terbilang cukup mengecewakan untuk digunakan sebagai perangkat portable.

Dalam penggunaan sehari-hari biasa, laptop ini hanya mampu bertahan selama kurang lebih 1 jam saja sedangkan saat digunakan bermain game bisa sedikit di bawah itu. Hal ini sebenarnya bisa dimaklumi mengingat spesifikasi yang digunakan merupakan kelas desktop. Prosesornya saja memiliki TDP 65 Watt, jauh lebih besar dibandingkan rata-rata proesor laptop pada umumnya yang hanya 15 Watt saja.

ASUS ROG GL702ZC Baterai

Untuk pengisian daya baterai sendiri sekitar 1 jam 20 menit menggunakan charger bawaan yang juga lebih besar pada umumnya. Walaupun begitu menurut saya ini bukan lah suatu masalah besar karena saya menjamin pemilik ASUS ROG GL702ZC akan selalu menghubungkannya ke sumber listrik untuk mendapatkan performa maksimal.

Baterai yang mampu bertahan selama 1 jam tersebut bisa dianggap sebagai daya cadangan jika sumber listrik utama tiba-tiba putus seperti mati lampu sehingga kamu masih memiliki waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dan menyimpan data lebih aman.

Kesimpulan

Setelah mencobanya dalam beberapa minggu saya bisa mengatakan kalau ASUS ROG GL702ZC merupakan salah satu laptop yang paling nyaman pernah saya gunakan. Mulai dari desain, keyboard, touchpad, performa yang diberikan, hingga jenis konvektivitas yang disediakan membuat saya betah menggunakannya setiap hari.

Salah satu hal utama yang menjadi pertimbangan tentu ukurannya yang lebih besar dari laptop pada umumnya. Hal ini membuat ROG GL702ZC lebih cocok buat kamu membutuhkan perangkat sekelas workstation namun bisa dibawa bepergian jauh menggantikan komputer utama di rumah. Ditambah lagi laptop ini cukup bising saat digunakan full load sehingga pasti akan mengganggu orang sekitar.

ASUS ROG GL702ZC Logo

Daya tahan baterainya juga tidak bisa terlalu diandalkan untuk pengguna yang sering kali berada di luar ruangan atau jarang menemukan colokan listrik. Maka dari itu laptop ini kurang pas digunakan oleh pengguna yang ingin memakainya di tempat publik.

Walaupun begitu kekurangan tersebut tertutupi dengan performanya yang sangat tinggi menyerupai komputer desktop. ASUS ROG Strix GL702ZC mengkombinasikan Ryzen 7 1700 yang punya 8 inti dengan Radeon RX 580 dengan memori 4GB untuk menghasilkan kinerja tinggi khususnya untuk multitasking.

Layar 17,3 inci yang ditawarkan juga memberikan kualitas gambar jernih dan berwarna serta audio yang bertena akan membuat pengalaman multimedia kamu menjadi lebih maksimal. Laptop sepertinya dihadirkan untuk para penggemar AMD yang menginginkan performa desktop dalam perangkat berbentuk laptop.

Akhir kata ASUS ROG Strix GL702ZC ditujukan untuk kamu yang mempunyai produktivitas tinggi dan tidak ingin berkompromi dalam hal performa seperti bermain game AAA maupun edit video. Dengan laptop satu ini kamu tidak perlu khawatir akan namanya kekurangan resource saat menjalankan program berat yang sering digunakan oleh para profesional.

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar

2 Komentar

  • Ada baiknya, ke depannya, review produk ASUS disertai dengan pengalaman menghadapi customer servicenya.

    Ternyata ASUS, secara global, memiliki rekam jejak customer service yg sangat payah.

    Saya menjadi khawatir sudah membeli ROG GL503VD, seharga 15 juta, tetapi baru tahu kalau layanan purna jual mereka tidak layak disebut layanan purna jual.

    • Untung mengecek layanan purna jual sebuah produk agak susah karena gak mungkin juga kami ke service center untuk betulin laptop yang gak rusak sebetulnya, butuh penggunaan jangka panjang dan itu juga kalo rusak.

      Mungkin bisa share di sini pengalamannya untuk info buat yang lain juga.