ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Review Review Handphone

Review Galaxy A8+ – Ponsel Kamera Depan Ganda Pertama dari Samsung

Galaxy A8 Plus 2018

Samsung Galaxy A8+
  • Layar - 8/10
    8/10
  • Performa - 7/10
    7/10
  • Kamera - 7/10
    7/10
  • Baterai - 8/10
    8/10
  • Software - 7/10
    7/10
  • Desain - 8/10
    8/10
7.5/10

Kesimpulan

Smartphone Android khusus selfie dari Samsung ini menyajikan layar yang lebar dan kamera depan ganda. Namun sayangnya harganya cukup mahal.

Yang Disukai

  • Kamera depan ganda
  • Layar yang luas
  • Kapasitas RAM melimpah

Yang Tidak Disukai

  • Mahal
  • Agak berat
  • Masih menggunakan Android Nougat

Setelah setahun sejak dirilisnya ponsel seri Galaxy A 2017, Samsung membuat sedikit gebrakan dengan merilis Galaxy A8+ serta adiknya Galaxy A8 2018.

Selain kedua ponsel tersebut, tidak terlihat Galaxy A varian lainnya seperti A3, A5, dan A7 yang mana ditemukan pada seri tahun 2017.

Di Galaxy A8+, Samsung menonjolkan 2 hal yaitu layar dan kamera depan. Ponsel ini menggunakan kamera depan ganda dan layar Infinity Display.

Desain

Galaxy A8 Plus 2018 - Desain

Galaxy A8+ menggunakan layar model Infinity Display di mana ukuran layar lebih besar dan bezel di ponsel semakin tipis. Namun begitu, Infinity Display di Galaxy A8+ agak berbeda dengan Galaxy S8. Tidak ada lengkungan di sisi ponsel Galaxy A8+ yang dapat membuat bezel di bagian sisi menjadi sangat tipis.

Karena layarnya yang besar, Samsung kini menempatkan pemindai sidik jari di bagian belakang ponsel tepatnya di bawah kamera. Penempatan pemindai sidik jari di posisi tersebut jauh terasa lebih natural dibandingkan dengan Galaxy S8 yang mana posisi pemindai sidik jarinya menyusahkan.

Hilang sudah tombol navigasi kapasitif di bagian bawah ponsel, semuanya telah digantikan dengan tombol digital. Selain layar, bagian depan ponsel hanya ada kamera depan ganda, speaker, dan sensor. Tidak ada lagi logo Samsung dibagian depan ponsel.

Bagian depan dan belakang ponsel sama-sama menggunakan material kaca sedangkan bagian sisi menggunakan material aluminium. Ketika digenggam, Galaxy A8+ terasa nyaman di tangan tanpa terasa ada bagian yang menusuk.

Namun, ponsel ini ukurannya cukup besar dan agak berat. Jika memiliki tangan yang kecil mungkin akan agak susah dalam mengoperasikan ponsel ini.

Varian warna Galaxy A8+ yang saya gunakan adalah warna emas. Warnanya emasnya agak pekat dan tidak terlalu reflektif yang mana lebih saya sukai.

Jika tidak menggunakan fitur Always On Display, ponsel ini tidak terlihat unik di antara berjejer ponsel dengan layar penuh lainnya. Beda dengan Galaxy S8 yang tampil unik dan dapat diidentifikasi dengan mudah.

Kesemua komponen ponsel ini dibalut dengan proteksi IP68 sehingga tahan air dan debu.

Layar

Galaxy A8 Plus 2018 - Layar

Dengan menggunakan Layar Super AMOLED berukuran 6 inci dan resolusi 1080 x 2220, Galaxy A8+ dapat menghasilkan tampilan gambar yang berkualitas.

Menikmati konten grafis seperti video dan game terasa lebih memuaskan dengan layar penuh seperti ini. Namun, nampaknya masih ada beberapa aplikasi yang belum kompatibel dengan layar Galaxy A8+ seperti aplikasi Any.do.  Notifikasi dari Any.do yang muncul dari bawah beberapa kali terlihat aneh.

Ketika menonton Youtube dan ingin memaksimalkan penggunaan layar, kita dapat membuat videonya disesuaikan dengan ukuran layar dengan cara membuat gerakan mencubit ke luar dengan dua jari. Jika ingin membalikkannya ke mode original dapat dilakukan dengan mencubit ke dalam dengan dua jari.

Tombol home digital yang tampil di layar Galaxy A8+ tidak seperti pada Galaxy S8. Tombol home hanya muncul ketika baris navigasi ponsel terlihat atau ketika dalam mode Always On Display dan juga tidak dapat mendeteksi setnuhan jika tombol home-nya tidak muncul.

Performa

Galaxy A8 Plus - BenchmarkSkor AnTuTu (kiri) dan Geekbench (kanan) dari Galaxy A8+

Dibandingkan dengan seri Galaxy A sebelumnya, Galaxy A8+ jauh lebih bagus dari sisi performa. Saya pernah menggunakan ponsel Galaxy A5 2017 dan sering ditemukan lag ketika menggunakan banyak aplikasi serta pemindai sidik jarinya kurang responsif terutama ketika jari agak berminyak.

Hal tersebut sudah sangat jarang saya temukan di Galaxy A8+. Samsung nampaknya menggunakan pemindai sidik jari yang lebih sensitif sehingga proses pemindaian lebih cepat dan responsif walau masih saya temukan jika jari sedikit basah beberapa kali tidak terdeteksi sidik jarinya.

Dengan digunakannya RAM 6GB dan chipset Exynos 7885 Octa, performa ponsel ini sudah cukup ngebut. Jarang saya temukan lag ketika membuka banyak aplikasi.

Namun, saya masih menemukan stutter terutama ketika tampilan home digeser ke tampilan Bixby. Untuk Bermain game populer seperti Rules of Survival, Need for Speed No Limit, dan Mobile Legend performanya cukup lancar.

Software

Galaxy A8 Plus - UI

Galaxy A8+ saat ini masih menggunakan Android Nougat versi 7.1.1 padahal ponselnya dirilis setelah Android Oreo, mungkin agar tidak melangkahi Galaxy S8 yang belum mendapatkan Android Oreo.

Galaxy A8+ akan mendapatkan update Android Oreo namun biasanya untuk seri Galaxy A akan lebih lambat dalam mendapatkan pembaruan sistem operasi dibandingkan kelas flagship seperti Galaxy S8.

Menariknya, Samsung menyematkan asisten virtual Bixby mereka ke Galaxy A8+ walau tidak tersedia tombol khusus untuk Bixby di ponselnya.

Fitur Bixby yang dihadirkan mirip dengan Bixby di ponsel kelas flagship Samsung mulai dari mengeset pengingat, menyajikan berbagai informasi yang relevan, hingga mengolah gambar.

Galaxy A8+ juga menghadirkan fitur Always On Display di mana layar ponsel ketika dalam keadaan standby akan menampilkan beberapa informasi penting seperti jam, tanggal, dan notifikasi.

Jika ada yang senang menggunakan dua akun berbeda untuk aplikasi chatting, Samsung menyediakan fitur dual messenger. Beberapa contoh aplikasi chatting yang didukung adalah Facebook Messenger, WhatsApp, Line, dan Telegram.

Untuk keamanan, selain membuka kunci ponsel menggunakan sidik jari dan fitur standar lainnya, Galaxy A8+ menghadirkan pemindai wajah. Namun ini beda dengan Galaxy S8 yang menggunakan pemindai iris mata, pemindai wajah ini menggunakan kamera biasa.

Fitur pemindai wajah ini sebetulnya salah satu yang paling tidak aman untuk ponsel dan juga dalam keadaan gelap Galaxy A8+ mengalami kesulitan untuk memindai wajah. Lebih baik menggunakan fitur keamanan lainnya seperti pemindai sidik jari yang lebih aman dan nyaman.

Sayangnya fitur menarik dari Galaxy A8+ untuk pembayaran yaitu Samsung Pay masih belum dapat digunakan di Indonesia.

Kamera

Aplikasi kamera bawaan yang ada telah disederhanakan oleh Samsung. Mode HDR kini disembunyikan di dalam menu penyetelan kamera padahal biasanya bisa langsung di atur di tampilan utama kamera. Namun begitu HDR akan digunakan secara otomatis di mode Auto tergantung situasi.

Hasil kamera belakang standar dan sering terlihat lebih terang dari aslinya jika menggunakan mode auto. Untuk kamera depan gandanya dapat membuat foto selfie dengan latar diblur dan kualitas yang cukup bagus.

Galaxy A8 Plus - Kamera - Outdoor Auto
Foto luar ruangan dengan mode auto (resolusi asli)

Galaxy A8 Plus - Kamera - Indoor Auto
Foto dalam ruangan dengan mode auto (resolusi asli)

Galaxy A8 Plus - Kamera - Outdoor Malam Auto
Foto luar ruangan malam hari dengan mode auto (resolusi asli)

Galaxy A8 Plus - Kamera Depan - Blur Galaxy A8 Plus - Kamera Depan - Auto
Kiri: foto selfie mode auto live focus (resolusi asli); Kanan: Foto selfie mode auto biasa (resolusi asli)

Baterai

Galaxy A8+ menggunakan baterai kapasitas 3.500 mAh yang cukup besar. Dalam pengetesan, ponsel ini bisa tahan seharian untuk digunakan aktivitas ponsel standar saya seperti menggunakan aplikasi pekerjaan, jejaring sosial, dan berselancar web.

Sejak ponsel dicopot dari charger pada jam 10:30 dengan level baterai 100%, baterai baru mencapai level 15% pada jam 15:07 esok harinya dengan lama waktu layar menyala selama 3 jam 34 menit.

Pengisian daya baterai juga cukup cepat, dari level 7% pada jam 18:14 hingga diisi penuh 100% pada jam 19:58. Hanya membutuhkan waktu 1 jam 44 menit untuk pengecasan.

Kesimpulan

Jika suka selfie dan ingin menggunakan ponsel dengan layar penuh, Galaxy A8+ menarik untuk dicoba. Namun, melihat harganya yang cukup tinggi untuk ponsel kelas menengah, ponsel lain yang menghadirkan performa lebih gahar dengan harga lebih murah seperti Galaxy Note FE adalah alternatif yang menarik apalagi jika tidak hobi selfie.

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar