ASUS Zenfone Max Plus (M1)
- Layar - 9/109/10
- Performa - 7/107/10
- Kamera - 7/107/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 7/107/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
ASUS baru saja meluncurkan smartphone layar penuh beraspek rasio 18:9 pertamanya di Indonesia yang bernama Zenfone Max Plus (M1). Perangkat ini juga mengandalkan baterai 4130 mAh, sensor fingerprint, RAM 4 GB, storage internal 64 GB, dan Face unlock.
Yang Disukai
- Layar Penuh 5,7 Inci beresolusi HD+
- Baterai 4130 mAh
- RAM 4 GB
- Storage internal 64 GB
- Sensor fingerprint
- Face Unlock
Yang Tidak Disukai
- Baterai tidak dapat dilepas
- Tidak dilindungi Corning Gorilla Glass
- Kamera belakang wide-angle 8 MP
- Fast charging yang lama
Pada tahun 2018, tren smartphone dengan layar penuh semakin populer di dunia, bahkan berbagai vendor telah banyak yang mengembangkan produk dengan desain tersebut.
Tak ingin ketinggalan dengan vendor lain, bulan lalu telah meluncurkan smartphone layar penuh pertamanya di Indonesia dengan nama Zenfone Max Plus (M1). Selain mengandalkan layar penuh beraspek rasio 18:9, smartphone yang satu ini juga mengunggulkan baterainya.
Kabar gembira, saya berkesempatan untuk melakukan review ASUS Zenfone Max Plus (M1) selama beberapa minggu. Untuk itu, bagi Gadgeter yang sudah penasaran dengan keunggulan, kelemahan, spesifikasi hardware, dan fitur yang dibawa oleh smartphone ini maka dapat melihat artikel review di bawah ini :
Desain & Layar Penuh 18:9
Berbeda dengan smartphone ASUS generasi sebelumnya, Zenfone Max Plus (M1) ini mempunyai layar penuh 5,7 inci beresolusi HD (1.440 x 720 piksel), berteknologi IPS, dilindungi kaca lengkung 2,5D, dan beraspek rasio 18:9 yang memenuhi bagian depannya.
Meskipun ukuran layarnya 5,7 inci, namun saya merasakan bodinya seukuran smartphone 5,2 inci ketika menggenggamnya. Salah satu penyebabnya dikarenakan oleh layarnya yang memenuhi bagian depannya sehingga meminimalisir bezel atas dan bawahnya.
Dengan layar sepenuh ini dapat membuat saya lebih luas dalam menonton video, melihat foto, maupun bermain game. Sementara itu, tombol navigasi back, home, dan recent berbentuk virtual yang disematkan di dalam layarnya.
Beralih ke sisi kanan terdapat tombol volume dan power yang disusun sejajar vertikal sehingga memudahkan penggunanya untuk melakukan screenshot hanya menggunakan satu tangan. Selain itu, pada sisi kirinya terdapat SIM Tray yang digunakan untuk memasukkan kartu SIM dan kartu microSD.
Pada bagian atasnya terdapat port jack audio 3,5mm yang berfungsi sebagai penghubung earphone atau headphone dengan Zenfone Max Plus (M1). Sedangkan pada bagian bawahnya terdapat lubang speaker dan port microUSB yang berfungsi untuk mengisi daya baterai maupun mentransfer data.
Terakhir, pada bagian belakang smartphone ini terdapat dua kamera utama lengkap dengan LED Flash dan sensor fingerprint. Meskipun bodi Zenfone Max Plus (M1) ini berbahan logam, namun ketika saya menggenggamnya terasa seperti bodi dengan DNA dari Zenfone 4 Max yang melengkung ke belakang sehingga terasa nyaman digenggam dan tidak takut jatuh.
Selain itu, pihak ASUS juga menyematkan case transparan tambahan pada paket penjualannya sehingga dapat melindungi bodi belakang dan pinggir dari goresan maupun bercak-bercak sidik jari ketika saya menggenggamnya.
Baterai 4130 mAh & Daya Tahan
Sebagai salah satu perangkat penyandang label Max, smartphone yang satu ini dibekali oleh baterai 4130 mAh. Dengan kapasitas sebesar itu, ASUS mengklaim bahwa Zenfone Max Plus (M1) dapat digunakan selama 13 jam untuk menonton video nonstop, 26 jam untuk telepon di jaringan 3G, 21 jam untuk browsing di jaringan WiFi, 1 hari untuk pemakaian normal, atau 26 hari untuk standby di jaringan 4G.
Untuk membuktikan kemampuan baterainya, saya melakukan pengujian untuk aktivitas sehari-hari dengan browsing, chatting, beraktivitas di media sosial, bermain game sesekali, menonton video, SMS, hingga telepon.
Hasilnya Zenfone Max Plus (M1) ini mampu bertahan selama 16 jam 30 menit dari kondisi 100% hingga 10%. Sebagai catatan, saya menggunakan satu kartu SIM dengan jaringan 4G-LTE sehingga hasilnya akan berbeda apabila menggunakan dua kartu SIM sekaligus.
Selain itu, daya tahan baterai smartphone ini akan berbeda apabila saya menggunakan dalam aktivitas yang lebih minim saja, seperti chatting, browsing, SMS, maupun telepon yang bisa mencapai 24 jam. Dengan kata lain inilah nilai tambah yang disematkan oleh ASUS Zenfone Max Plus (M1).
Sebagai catatan, ASUS menyematkan fitur fast charging 10W (5V/2A) yang memungkinkan daya baterai dapat terisi penuh dari kondisi 0 ke 100% hanya dalam waktu 3 jam saja. Selain itu, apabila daya baterai ini diisi selama 15 menit maka akan dapat digunakan telepon selama 3 jam atau apabila baterainya tersisia 10% maka dapat standby selama 67 jam.
Performa
ASUS Zenfone Max Plus (M1) sendiri telah dibekali dengan prosesor MediaTek MT6750T Octa-core berkecepatan 1,5 GHz, GPU Mali-T860MP2, RAM 4 GB, dan storage internal 64 GB. Sementara itu, apabila penyimpanan internalnya dirasa kurang maka Gadgeter dapat menambahkannya dengan microSD hingga 256 GB.
Bisa dibilang penggunaan microSD sebaiknya hanya untuk sebatas penyimpanan foto, file, video, maupun musik dan jangan digunakan untuk tempat instalasi aplikasi karena kecepatannya tidak akan bisa menandingi storage internal.
Dengan kombinasi hardware ini bisa dibilang Zenfone Max Plus (M1) dapat menjalankan aplikasi secara multitasking dengan lancar, meskipun terkadang akan terasa lag apabila kapasitas RAM hampir digunakan semuanya.
Selain itu, Zenfone Max Plus (M1) ini masih dapat lancar dalam memainkan game ringan maupun kelas menengah, namun akan banyak terdapat lag apabila menjalan game kelas berat seperti Dynasty Warrior Unleashed, Arena of Valor, maupun Mobile Legends.
Untuk itu, sebaiknya Gadgeter dapat menurunkan kualitas grafisnya ke kondisi medium atau low pada game kelas berat tersebut agar dapat menjalankannya dengan lancar. Selanjutnya, saya pun melakukan pengujian benchmark Zenfone Max Plus (M1) dengan menggunakan AnTuTu dan GeekBench.
Hasilnya smartphone ini berhasil mendapatkan skor 54.517 poin untuk pengujian menggunakan AnTuTu. Sedangkan hasil dari benchmark yang memakai Geekbench berhasil mendapatkan skor 442 poin untuk pengujian single-core dan 2.235 poin untuk pengujian multi-core. Meskipun tidak terlalu lancar dalam memainkan game berat, namun performa Zenfone Max Plus (M1) masih layak diapresiasi untuk pemakaian normal maupun bermain game hingga grafis menengah.
Dua Kamera Utama
Smartphone ini telah dibekali dengan dukungan dua kamera utama yang memiliki kombinasi kamera primer 16 MP dengan aperture f/2.0 + kamera sekunder 8 MP dengan lensa wide-angle, Phase Detection Autofocus, dan LED Flash.
Kamera primer 16 MP ini bisa dibilang dapat menghasilkan foto dengan hasil yang baik dalam kondisi cahaya normal atau berlimpah, namun pada kondisi cahaya minim maka kualitasnya akan menurun. Sementara itu, kamera sekunder 8 MP yang dibawanya mampu menghasilkan foto wide-angle dengan area hingga 120 derajat.
Tentu saja kamera sekunder ini cocok digunakan ketika ingin mengambil objek maupun pemandangan yang luas. Sayangnya kualitas hasil foto dari kamera sekunder 8 MP ini masih di bawah kamera primer 16 MP. Selain itu, ASUS juga telah menyediakan berbagai mode pengambilan gambar untuk kamera utamanya ini, seperti Beauty, GIF Animation, Time Lapse, Panorama, Super Resolution, Auto, hingga Pro.
Dengan kata lain sebaiknya engineer ASUS dapat mengoptimalkan kembali software dari pengolahan kameranya agar bisa menghasilkan foto dengan lebih optimal lagi. Sementara itu, kamera depannya memiliki resolusi 8 MP yang sudah dapat menghasilkan foto selfie atau wefie dengan baik.
Bahkan saya pun bisa mengambil foto selfie bokeh (background blur) dengan instan, meskipun hanya menggunakan satu kamera saja berkat hadirnya fitur Portrait Mode. Sementara itu, ASUS juga telah membekali kamera depannya dengan mode Beauty, Selfie Panorama, Auto, dan GIF Animation.
Nah, bagi Gadgeter yang penasaran dan ingin menilai kualitas kamera Zenfone Max Plus (M1) maka dapat melihat hasil foto-foto berikut ini :
Kamera Belakang
Kamera Depan
Powerbank
Hampir sama dengan smartphone seri Max generasi sebelumnya, Zenfone Max Plus (M1) ini telah dibekali dengan fitur Reverse Charging yang memungkinkan perangkat ini dapat berubah menjadi Powerbank bagi smartphone lain.
Fitur ini dapat diaktifkan apabila smartphone lain terhubung dengan ASUS Zenfone Max Plus (M1) menggunakan kabel USB On-The-Go (OTG). Pengguna smartphone ini tidak perlu repot membeli kabel USB OTG karena ASUS telah menyediakannya secara gratis dalam paket penjualan smartphone ini.
Sensor Fingerprint
Sebagai smartphone masa kini, ASUS Zenfone Max Plus (M1) telah dibekali dengan sensor fingerprint pada bagian belakangnya yang memungkinkan saya dapat membuka kunci smartphone hanya dalam 0,3 detik hanya menggunakan sidik jari saja.
Bisa dibilang sensor fingerprint dari smartphone ini mampu mendeteksi sidik jari 360 derajat sehingga memudahkan saya menempelkan sidik jari dari arah manapun. Selain itu, sensor fingerprint ini dapat mendeteksi maksimal 5 sidik jari yang berbeda. Tak hanya untuk membuka kunci smartphone, sensor fingerprint juga dapat digunakan untuk menerima panggilan telepon maupun mengambi foto.
Face Unlock
Mengikuti tren saat ini, ASUS telah menyematkan fitur Face Unlock yang memungkinkan saya dapat membuka kunci smartphone menggunakan wajah dengan cepat. Face Unlock dapat berjalan dengan baik apabila digunakan dalam kondisi cahaya normal maupun berlimpah, namun apabila digunakan dalam kondisi minim cahaya maupun gelap maka Face Unlock tidak bekerja karena cukup sulit mengenali wajah.
Android 7.0 Nougat dan Fitur
ASUS Zenfone Max Plus (M1) telah dibekali sistem operasi Android 7.0 Nougat dengan tampilan antarmuka ZenUI 4.0. Beberapa fitur unggulan dari sistem operasi pun turut dihadirkan di dalamnya, seperti dual-split multitasking, twin apps, hemat dalam mengonsumsi baterai, dan masih banyak lagi.
Sekilas, dual-split multitasking memungkinkan dua aplikasi dapat berjalan sekaligus dalam satu layar. Untuk bisa mengaktifkan fitur ini, saya cukup menahan tombol recent beberapa detik hingga muncul garis pembatas layar dapat langsung memiliki satu aplikasi di atas dan satu aplikasi di bawah. Sayangnya hanya beberapa aplikasi yang mendukung fitur ini.
Selanjutnya, twin apps memungkinkan saya untuk dapat membuka dua akun berbeda pada aplikasi di smartphone. Biasanya fitur ini dapat diaktifkan untuk aplikasi media sosial, seperti Facebook, Twitter, Messenger, LINE, WhatsApp, dan masih banyak lagi karena biasanya pengguna memiliki lebih dari satu akun media sosial.
Selain itu, terdapat juga ZenMotion dalam smartphone ini yang memungkinkan penggunanya dapat mengaktifkan aplikasi atau menjalankan berbagai fungsi hanya menggunakan gesture jari maupun tangan saja sehingga lebih praktis.
Kesimpulan
Setelah pemakaian Zenfone Max Plus (M1) selama beberapa minggu, bisa dibilang saya puas dengan desain dan fiturnya, terutama layar penuh beraspek rasio 18:9 yang ramping dan baterai 4130 mAh yang tahan lama.
Saya juga merasa lancar dengan performanya untuk aktivitas sehari-hari karena Zenfone Max Plus (M1) ini banyak digunakan untuk SMS, Telepon, bermedia sosial, maupun chatting dibandingkan bermain game dalam waktu yang lama. Perangkat ini juga dibekali dengan 1 slot kartu microSD dan 2 slot kartu SIM.
Sensor fingerprint dan Face Unlock yang hadir dalam smartphone yang satu ini pun bisa menjadi tambahan daya tarik dari smartphone ini. Dengan harga Rp 2,7 jutaan, Zenfone Max Plus (M1) bisa menjadi salah satu smartphone pilihan di kelasnya mengingat desainnya yang sudah modern dan daya tahan baterainya yang lama.
Spesifikasi untuk harga di 2.7jt saya rasa sudah bagus dan juga baterainya kapasitasnya besar bisa dijadikan sebagai power bank, tetapi satu yang saya kurang suka yaitu desain belakangnya terasa itu dan itu aja. Itu saja sih menurut saya.