Selain terkenal dengan infrastruktur jaringannya, Huawei juga berhasil membawa smartphone buatannya menduduki peringkat ketiga dunia pada tahun 2017.
Tentu saja ini merupakan prestasi bagi perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut. Bisa dibilang Huawei sendiri telah memproduksi smartphone dengan build quality yang bagus, desain menarik, fitur yang baik, dan kamera yang luar biasa.
Kita lihat saja smartphone keluarga P9, P10, Mate 9, dan Mate 10 yang telah dibekali dengan dua kamera yang bekerja sama dengan Leica sehingga dapat menghasilkan foto yang bagus. Bahkan berefek bokeh (background blur) dengan instan.
Bahkan nuansa foto hitam putih (monokrom) yang dimiliki oleh Leica pun bisa dihasilkan oleh smartphone Huawei tersebut. Tak hanya itu, chipset Kirin 970 yang dikembangkan oleh Huawei pun telah dibekali dengan NPU (Neural Processing Unit) yang dapat mengendalikan kecerdasan buatan untuk pengalaman penggunanya yang lebih menarik.
Kembali pada bulan November 2015 silam, Huawei Watt Lab telah mendomenstrasikan fast charging terbarunya dalam ajang Battery Symposium yang ke-56. Dakan acara tersebut, Huawei memperlihatkan bahwa teknologi fast charging yang dimilikinya mampu mengecas baterai lithium-ion dari 0 – 50% hanya dalam waktu 5 menit saja.
Beberapa hari lalu, Huawei secara resmi merilis iklan terbarunya di YouTube yang memperlihatkan mengenai teknologi fast charging terbarunya yang memiliki kemampuan untuk mengecas baterai 10 kali lipat lebih cepat dibandingkan menggunakan charger biasa.
Dalam video tersebut, Huawei mendemonstrasikan baterai 3.000 mAh yang dimiliki oleh smartphone Huawei. Terlihat baterai smartphone dibiarkan hingga habis dan langsung dikeluarkan untuk ditempatkan pada prototype charger Huawei.
Setelah baterai dimasukkan pada prototype charger Huawei maka kabel dicolokkan untuk mengisi daya selama 5 menit. Setelah selesai maka baterai dimasukkan kembali ke dalam smartphone dan hasilnya baterai telah terisi sebanyak 48%.
Huawei menjelaskan bahwa teknologi fast charging ini aman dan tidak akan mempengaruhi masa hidup baterai atau life cycle. Namun teknologi ini belum mampu bekerja pada baterai smartphone Huawei yang telah dijual hingga saat ini.
Dalam penjelasannya, Huawei mengatakan bahwa struktur molekul material anoda berubah dengan kemampuan penyimpanan fisik dan kimia dari lithium-ion. Hal ini menghasilkan efisiensi pengisian daya tinggi yang tidak memengaruhi masa hidup baterai atau life cycle.
Bisa dibilang teknologi fast charging ini menggunakan baterai berbeda dengan yang umum digunakan untuk saat ini. Dikabarkan bahwa teknologi Huawei ini akan diluncurkan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2018 di Barcelona.
[Sumber : Gizmochina]
Tinggalkan Komentar