Membicarakan drone tak bisa dilepaskan dari nama DJI, produsen pesawat udara tanpa awak berkamera dengan produk andalannya, Phantom. Pada 1 Maret lalu, DJI resmi meluncurkan flagship drone teranyar, DJI Phantom 4 sebagai pembaruan dari DJI Phantom 3.
Drone generasi terbaru ini memiliki teknologi yang tidak ada pada pendahulunya. Phantom 4 terbilang istimewa karena memiliki fitur Obstacle Sensing System. Fitur ini memungkinkan drone terbang secara otomatis sekaligus memiliki kemampuan menganalisis rintangan, menghindarinya, dan menentukan jalan mana yang harus dilewati.
Saat terbang, Phantom 4 juga dapat secara otomatis mengikuti objek di depannya. Tak seperti perangkat drone lain yang ditambahkan alat GPS untuk sistem navigasi, pada Phantom 4 sistem ini sudah terintegrasi dan tidak merepotkan penggunanya. Dalam artian Phantom 4 dapat mengikuti objek apa pun yang terlihat di kamera sehingga mempermudah perekaman video.
Fitur canggih lainnya, yakni TapFly mode. Dengan sekali tap pada screen monitor maka drone otomatis terbang menuju tempat yang sudah ditentukan. Selain itu, dapat dikendalikan dengan jarak 3–5 kilometer dan terbang hingga kecepatan 70 km/jam.
Di sektor kamera, dibenamkan onboard 4K kamera beresolusi 12 MP dengan sensor berukuran 1/23 inci. Drone ini mampu mengambil foto dengan ISO hingga 1600, serta  merekam video beresolusi 4K dengan ISO hingga 3200. Baterainya diklaim menggunakan baterai berteknologi baru 6000 mAh dan dapat bertahan hingga 28 menit dalam sekali pengisian daya.
Drone yang dinobatkan sebagai drone tercanggih dan terbaik pada ajang CES 2016 ini akan dipasarkan di DJI Store dengan harga US$ 1399 atau sekitar 18,6 juta rupiah. Untuk pasar Indonesia, Phantom 4 bisa dibeli melalui sistem pre order di situs wearinasia.com.
[Via engadget, dji]
Tinggalkan Komentar