Samsung Galaxy A50s
- Layar - 8/108/10
- Performa - 9/109/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 8/108/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
Galaxy A50s merupakan smartphone kelas menengah Samsung yang hadir dengan spesifikasi hardware tinggi di kelas menengah. Apalagi hadirnya NFC membuat Galaxy A50s ini menjadi menarik.
Yang Disukai
- Layar Super AMOLED yang lega
- Performa bertenaga
- Dukungan NFC
- Daya tahan baterai lama
- 3 kamera belakang dengan banyak fitur
- Kamera selfie beresolusi besar
Yang Tidak Disukai
- Debu dan noda sidik jari mudah menempel
Gadgetren – Samsung telah meluncurkan smartphone kelas menengah terbarunya yang bernama Galaxy A50s di Indonesia. Perangkat yang satu ini hadir dengan beberapa peningkatan dibandingkan dengan Galaxy A50.
Fitur andalan dari Galaxy A50s ini terdapat pada performa dan tiga kamera belakangnya. Mengikuti permintaan pasar Indonesia, Samsung telah menyematkan sensor NFC pada perangkat yang satu ini.
Kita ketahui bersama bahwa sebagian masyarakat Indonesia sudah menggunakan sensor NFC untuk beberapa hal, seperti mengisi e-money atau uang digital lainnya. Tak hanya itu, fitur Samsung Pay juga telah hadir pada perangkat ini untuk memudahkan pembayaran digital.
Selain itu, Galaxy A50s mempunyai baterai berkapasitas besar mencapai 4.000 mAh. Smartphone ini juga hadir dengan fitur 15W fast charging yang mengisi daya baterai menjadi lebih cepat sehingga penggunanya tidak terlalu lama menunggu.
Dengan spesifikasi hardware dan fitur yang ditawarkan, apakah Samsung Galaxy A50s mampu bersaing dengan smartphone kelas menengah lainnya di Indonesia?
Desain
Samsung Galaxy A50s ini hadir dengan desain kekinian yang mengusung desain Infinity-U, dimana layarnya memenuhi bagian depan yang punya bezel tipis lengkap dengan poni kecil berbentuk tetesan air di bagian atasnya.
Selain memperkecil bezel atas, poni ini juga berfungsi untuk menyimpan kamera depan. Berbeda dengan Galaxy A50, bagian belakang dari smartphone ini mempunyai desain seperti prisma yang terlihat menarik ketika terkena pantulan cahaya.
Untuk unit yang saya coba ini memiliki warna Prism Crush Green yang memperlihatkan beberapa bagian warna hijau berbeda ketika terkena pantulan cahaya. Bodi belakangnya sendiri tidak licin sehingga memudahkan saya untuk menggenggamnya dengan satu tangan.
Namun debu dan noda sidik jari mudah menempel pada bodi belakangnya sehingga saya sarankan kamu untuk langsung menggunakan casing tambahan yang telah tersedia pada paket penjualannya pada Galaxy A50s.
Beralih ke bagian bawahnya, terdapat port USB Type-C, jack audio 3,5mm, dan lubang speaker. Sementara tombol volume dan power disusun secara vertikal pada bagian kanannya. Terakhir, slot kartu SIM dan microSD yang terpisah terdapat pada bagian kirinya.
Layar
Layar dari Galaxy A50s ini hampir sama dengan Galaxy A50 dengan lebar 6,4 inci beresolusi Full HD+ (2340 x 1080 piksel) dan berteknologi Super AMOLED.
Berkat lebar, desain, dan teknologi layar yang hadir pada Galaxy A50s, membuat saya dapat dengan leluasa ketika sedang menonton video maupun memainkan game. Sementara itu, fitur Blue Light Filter juga telah hadir pada produk ini yang dapat meminimalisir radiasi sinar biru terhadap mata.
Meskipun sudah dilapisi oleh kaca pelindung, namun pihak Samsung tidak menjelaskan jenis kaca pelindung yang dipakainya. Apakah itu menggunakan Corning Gorilla Glass 3 seperti Galaxy A50 atau generasi terbaru.
Kamera
Salah satu fitur unggulan Galaxy A50s terdapat pada sektor fotografinya karena dibekali dengan tiga kamera belakang yang mempunyai konfigurasi kamera utama 48 MP (apertur f/2.2), kamera sekunder 5 MP (apertur f/2.2), dan kamera ultra-wide 8 MP (apertur f/2.2).
Berkat teknologi Tetracell (4-in-1 Pixel Binning) yang dibawanya, kamera utama Galaxy A50s dapat menghasilkan foto dengan resolusi 12 MP yang kaya informasi, mulai dari kecerahan, bayangan, kepekatan warna, dan masih banyak lagi.
Apabila kamu ingin menghasilkan foto beresolusi 48 MP dari kamera utamanya, maka kamu dapat menggunakan menu High Ratio pada aplikasi kamera bawaannya. Sementara kamera ultra-wide belakangnya memungkinkan hasil fotonya memiliki area yang luas hingga 123 derajat.
Pada aplikasi kamera bawaanya juga terdapat fitur Live Focus yang memanfaatkan kombinasi kamera utama dan sekundernya untuk menghasilkan foto bokeh (latar buram) secara instan dan mudah.
Tak ketinggalan, fitur Night juga telah disematkan pada aplikasi kamera bawaannya sehingga memungkinkan foto yang diambil pada malam hari menjadi lebih terang dan minim noise dibandingkan menggunakan Auto Mode.
Samsung juga telah menyematkan fitur Super Steady pada smartphone ini yang memungkinkan video yang direkam dapat berjalan stabil tanpa goyang, meskipun dalam keadaan berjalan maupun berlari.
Beralih ke bagian depannya, Galaxy A50s ini mempunyai kamera beresolusi 32 MP (apertur f/2.0) yang dapat menghasilkan foto selfie atau wefie dengan wajah yang mulus ditambah efek bokeh. Berikut ini merupakan hasil foto dari kamera belakang dan depan milik Galaxy A50s.
Kamera belakang (Sentuh setiap foto untuk melihat resolusi aslinya)
Kamera depan (Sentuh setiap foto untuk melihat resolusi aslinya)
Performa
Chipset Exynos 9611 Octa-Core dipercaya menjadi dapur pacu dari Galaxy A50s. Sementara itu, saya menggunakan unit yang memiliki RAM 6 GB dan storage internal 128 GB. Dengan kombinasi hardware ini, Samsung mengklaim bahwa performanya bertenaga.
Untuk membuktikan klaim tersebut, saya pun menjalankan beragam aplikasi untuk aktivitas sehari-hari mulai dari chat, SMS, telepon, pemutar musik, jejaring sosial, email, pengedit dokumen, dan pemutar video.
Hasilnya aplikasi-aplikasi ini mampu dijalankan secara multitasking dengan lancar. Selanjutnya, saya pun langsung menguji lebih berat dengan menjalankan beragam game populer seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, Arena of Valor, Free Fire, dan Final Fantasy Pocket Edition.
Saya sendiri mampu menjalankan semua game dengan mulus, meskipun menggunakan pengaturan grafis dan frame rate yang tinggi. Menariknya lagi, PUBG Mobile dapat diatur hingga grafis HDR + frame rate Ultra atau grafis Smooth + frame rate Extreme.
Selain kombinasi hardware yang cukup tinggi untuk kelas menengah, fitur AI Game Booster dari Samsung Galaxy A50s ini cukup memegang peranan penting untuk membuat pengalaman bermain game yang stabil.
Tak lupa, saya pun melakukan benchmark dengan menggunakan AnTuTu Benchmark v7.2.2, Geekbench 5, dan Geekbench 4. Samsung Galaxy A50s ini berhasil mendapatkan skor AnTuTu yang mencapai 155.160 poin.
Sementara pada pengujian Geekbench 5, smartphone ini mendapatkan skor 353 poin untuk Single-Core dan skor 1.265 untuk Multi-Core. Sedangkan pada pengujian Geekbench 4, terlihat Galaxy A50s mendapatkan skor 1.682 poin untuk Single-core dan 5.476 poin untuk Multi-core.
Bisa dibilang algoritma untuk skor performa Geekbench 5 dan Geekbench 4 berbeda, namun keduanya membuktikan bahwa Samsung Galaxy A50s memang bertenaga. Dengan berbagai pengujian ini memperlihatkan bahwa Galaxy A50s menjadi smartphone bertenaga di kelas menengah yang mampu bersaing dengan produk buatan vendor lainnya di Indonesia.
Baterai
Smartphone yang satu ini hadir dengan baterai berkapasitas besar mencapai 4.000 mAh. Sementara pihak Samsung mengklaim bahwa smartphone ini memiliki daya tahan seharian dalam pemakaian normal.
Untuk membukti klaim tersebut, saya pun langsung menjalankan aplikasi PCMark for Android dengan menggunakan mode Work 2.0 Battery pada tingkat kecerahan layar 50% dan dimulai dari kondisi baterai 100%.
Hasilnya, Samsung Galaxy A50s ini berhasil mendapatkan skor 9 jam 45 menit. Bisa dibilang skor daya tahan baterainya masih di bawah Galaxy A50 yang mencapai skor 11 jam 8 menit. Meskipun begitu, Galaxy A50s mampu bertahan lama pada penggunaan nyatanya.
Terlihat smartphone ini mampu bertahan selama 17 jam 41 menit dengan screen-on-time 9 jam 35 menit. Waktu daya tahan baterai ini saya dapatkan ketika menjalankan aplikasi untuk aktivitas sehari-hari.
Sementara fitur 15W Fast Charging yang hadir pada smartphone ini mampu mengisi daya baterai dari kondisi 5% ke 100% selama 1 jam 58 menit. Dengan daya tahan baterai yang lama dan pengisian daya baterai yang cepat, membuat Galaxy A50s nyaman digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Fingerprint dan Face Unlock
Penggunaan teknologi Super AMOLED memungkinkan sensor fingerprint berada di dalam layar Galaxy A50s. Bisa dibilang untuk responsivitas pemindai sidik jarinya mengalami peningkatan dibandingkan dengan Galaxy A50.
Sensor ini pun bisa memindai sidik jari saya dengan cepat. Samsung Galaxy A50s mengizinkan 5 sidik jari berbeda untuk didaftarkan pada sensor fingerprint miliknya.
Selain itu, terdapat fitur Face Unlock sebagai alternatif ketika jari kamu sedang kotor atau tidak direspon oleh sidik jari. Kamu cukup menghadapkan wajah ke bagian depan Galaxy A50s untuk membuka kunci layar.
Face Unlock ini dapat mengenali wajah saya dengan cukup cepat pada kondisi cahaya cukup maupun minim cahaya. Sementara itu, Galaxy A50s hanya mengizinkan satu wajah didaftarkan pada fitur ini.
NFC dan Samsung Pay
Salah satu yang spesial dari Galaxy A50s ini terdapat pada kehadiran sensor NFC. Dengan hadirnya sensor ini memungkinkan saya dapat melihat maupun mengisi saldo e-money kapanpun dan dimanapun.
Saya sendiri sudah mencoba untuk melihat saldo e-money dengan menggunakan beberapa aplikasi pembaca saldo yang terintegrasi dengan sensor NFC. Bahkan saya juga bisa mengisi ulang (top up) e-money menggunakan aplikasi Tokopedia, Bukalapak, atau aplikasi rekening Mandiri berkat hadirnya sensor NFC.
Untuk pembayaran digitalnya, Samsung telah menyematkan fitur Samsung Pay yang telah terintegrasi dengan sensor NFC sehingga dapat langsung melakukan pembayaran dari smartphone pada merchant yang telah mendukungnya.
Samsung sendiri telah menggandeng DANA sebagai penyedia layanan wallet atau dompet digital pada fitur Samsung Pay ini. Bisa dibilang kehadiran dari sensor NFC dan fitur Samsung Pay ini memudahkan saya dalam bertransaksi digital langsung dari Galaxy A50s.
One UI
Sistem operasi Android 9 Pie dengan tampilan antarmuka One UI telah hadir pada Galaxy A50s. Tampilan antarmuka dan ikon yang hadir pada One UI ini bisa dibilang bersih dan sederhana yang lebih menarik dibandingkan dengan Samsung User Experience terdahulu.
Secara bawaan, kamu akan disajikan dengan ukuran ikon yang besar dan ukuran huruf yang besar pada menu Quick Settings maupun Settings. Hal ini membuat saya dapat dengan mudah dalam melihat dan memilih menu-menunya.
Terdapat App Drawer pada tampilan antarmuka One UI yang menyimpan aplikasi terinstal di dalamnya. Terdapat beberapa fitur yang saya gunakan pada One UI, seperti App-Split Multitasking, Blue Light Filter, screenshot dengan telapak tangan, dan AI Game Booster.
App-Split Multitasking ini memungkinkan saya dalam menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam layar. Sementara saya menggunakan Blue Light Filter pada layar Galaxy A50s untuk mengurangi radiasi sinar biru terhadap mata.
Untuk mempercepat screenshot, biasanya saya menggunakan gesture dengan telapak tangan yang dibentuk seperti pisau dengan menyapu atau swipe layar dari kiri ke kanan. Selanjutnya, AI Game Booster akan meningkatkan performa Galaxy A50s ketika saya bermain game.
Kesimpulan
Saya merasa puas dalam menggunakan Galaxy A50s setelah menggunakannya selama beberapa minggu ini, terutama performa yang ditawarkan mampu menjalankan aplikasi atau game dengan lancar.
Untuk pemakaian sehari-hari, daya tahan baterai dari smartphone ini bisa dibilang lama sehingga membuat saya hanya perlu melakukan sekali cas setiap harinya. Dukungan tiga kamera belakangnya pun membuat saya dapat berkreasi dalam menghasilkan foto menarik.
Sementara itu, kamera ultra-wide smartphone ini mampu membuat saya dapat menghasilkan foto dengan area yang luas tanpa harus ribet menggunakan Panorama Mode. Tak hanya itu, kehadiran NFC pada smartphone ini benar-benar membuatnya menjadi lebih menarik dibandingkan Galaxy A50 sebelumnya.
Saya dapat mengecek dan mengisi saldo e-money dengan mudah berkat hadirnya sensor NFC. Apalagi sensor ini sendiri telah terintegrasi dengan Samsung Pay yang memudahkan dalam pembayaran digital menggunakan smartphone.
Namun debu dan noda sidik jari mudah menempel pada smartphone yang satu ini sehingga kamu perlu langsung memakaikan casing tambahan pada bodi belakangnya. Galaxy A50s ini dibanderol di Indonesia dengan harga yang mencapai Rp 4.099.000 untuk RAM 4 GB dan storage internal 64 GB serta Rp 4.899.000 untuk RAM 6 GB dan storage internal 128 GB.
Dengan performa yang bertenaga, daya tahan baterai yang lama, dan kamera yang menarik, saya rasa Samsung Galaxy A50s mampu bersaing dengan smartphone merek lainnya di kisaran harga yang sama.
Tinggalkan Komentar