Review Nokia 3 – Smartphone Cantik yang “Ketinggalan Kelas”

Nokia 3, salah satu ponsel Android pertama bermerek Nokia di Indonesia setelah diakuisisi HMD Global adalah sebuah ponsel dengan desain khas Nokia yang cantik.

Tidak seperti kakaknya Nokia 6 yang lebih mirip balok aluminium yang tidak nyaman digenggam, Nokia 3 mengusung desain yang lebih melengkung. Lengkungan pada sisi-sisi ponsel dan ukurannya yang tidak terlalu lebar membuatnya nyaman digenggam.

Varian warna Nokia 3 yang saya gunakan adalah Tempered Blue dan saya pribadi senang dengan komposisi warna yang digunakan oleh Nokia pada ponsel ini. Ponsel menjadi tidak terkesan murahan walaupun sebetulnya ponsel ini ada di kelas bawah.

Untuk frame ponsel, ponsel ini dibalut dengan frame aluminium dan dikombo dengan lapisan pelindung polikarbonat untuk badan ponsel. Secara keseluruhan Nokia 3 menghadirkan desain ponsel yang kokoh, warna menarik, dan nyaman digenggam.

Jika hanya berbicara desain, saya bisa bilang bahwa Nokia 3 adalah ponsel kelas bawah dengan desain yang paling bagus. Namun… dari sisi performa ponsel ini cukup lemah, jika dianalogikan Nokia 3 ini mirip siswa berpenampilan menarik namun sering ketinggalan kelas.

Dilengkapi dengan chipset Mediatek MT6737 Quad-core 1.4 GHz Cortex-A53 dan RAM 2 GB, keseluruhan performa ponsel Nokia 3 agak mengecewakan. Ketika mengoperasikan ponsel seperti menggeser notifikasi atau membuka drawer aplikasi seringkali terlihat lag.

Ketika saya menggunakan banyak aplikasi dan multi tasking, lag semakin parah dan saya harus menghapus secara manual aplikasi-aplikasi tersebut dari memori ponsel agar ponsel kembali lancar digunakan.

Ketika saya coba bermain game seperti Mobile Legend dan Need for Speed, kenikmatan bermain pun menjadi terganggu karena adanya lag. Satu lagi yang mengganjal saya adalah ponsel ini cepat menjadi hangat ketika digunakan bahkan untuk sekedar berselancar web saja.

Jika kamu sudah terbiasa menggunakan ponsel yang bebas lag mungkin akan sebal menggunakan ponsel ini dalam waktu lama. Namun begitu, walaupun performanya kurang, daya tahan baterai ponsel Nokia 3 cukup ok. Ponsel bisa tahan digunakan seharian dari jam 8 pagi hingga jam 10 malam untuk penggunaan berselancar internet, jejaring sosial, dan Youtube.

Hasil performa dan daya tahan baterai Nokia 3

Dari sisi lain, ponsel ini untuk kualitas tampilan layar sudah cukup bagus dan fitur GPS ketika saya tes juga sudah cukup akurat. Uniknya untuk ponsel kelas bawah, Nokia 3 menyematkan fitur NFC di ponselnya. Sebuah fitur yang sangat jarang ditemukan di ponsel kelas bawah.

Saya coba untuk mengecek kartu e-Money sukses namun entah kenapa ketika saya mencoba transaksi TCash menggunakan NFC ponsel selalu terjadi crash di aplikasinya. Ada kemungkinan aplikasinya tidak kompatibel dengan chipset di ponsel ini.

Untuk software, Nokia 3 menggunakan sistem operasi Android yang tidak diubah-ubah sehingga tampilannya seperti Android murni. Selain itu juga Nokia rajin memperbarui sistem operasinya dan pembaruan keamanannya. Sewaktu direview, Nokia 3 sudah menggunakan Android versi 7.1.1.

Cepatnya pembaruan yang didapat oleh Nokia 3 ini kemungkinan berhubungan dengan penggunaan Android versi original. Nokia juga mengabarkan bahwa Nokia 3 akan segera mendapat Android O dalam waktu dekat.

Di bagian kamera, Nokia menyematkan kamera 8 MP baik untuk kamera utama maupun kamera depan. Hasil tangkapan kameranya sudah cukup untuk di kelas bawah.

Namun, ada yang agak aneh ketika saya mengambil foto dengan Nokia 3. Hasil foto kadang terlalu terang dan kadang terlalu gelap, tidak konsisten pencahayaannya. Detail pada foto juga terlihat kurang jelas.

Foto luar ruangan dengan mode auto (resolusi asli)

Foto luar ruangan dengan mode HDR (resolusi asli)

Foto luar ruangan dengan mode auto (resolusi asli)

Foto dengan kamera depan mode auto (resolusi asli)

Ponsel ini mungkin cocok bagi mereka yang ingin ponsel berpenampilan menarik dengan harga murah dan hanya menggunakan sedikit aplikasi saja.

Jika saja Nokia menggunakan prosesor yang agak lebih bagus, ponsel ini bisa menjadi pilihan yang menggiurkan di pasar ponsel kelas bawah.