Gadgetren – Kini Android Oreo secara resmi telah diluncurkan di dunia dengan membawa fitur-fitur terbaru yang lebih baik dibandingkan dengan versi Nougat.
Meskipun begitu, masih banyak smartphone bersistem operasi Android Marshmallow di Indonesia. Kini biasanya sistem operasi ini terdapat pada smartphone dengan harga yang terjangkau atau smartphone yang tidak mendapatkan update Android Nougat karena sudah melewati masa dukungan.
Namun sistem operasi Android 6 Marshmallow sendiri memiliki keunggulan yang lebih bagus dibandingkan dengan Android 5 Lollipop. Keunggulan ini pun telah ditingkatkan lagi di sistem operasi Android 7 Nougat maupun Android 8 Oreo.
Nah, bagi Gadgeter yang penasaran dengan keunggulan Android Marshmallow yang hadir pada smartphone maka dapat melihat informasinya sebagai berikut ini :
Baca Juga: Beberapa perbandingan fitur antara Android Marshmallow vs Nougat
Android Pay
Untuk menandingi Apple Pay, Google juga merilis tandingan pembayaran digital di Android Marshmallow dengan nama Android Pay. Hal ini memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communication) dan sensor fingerprint sebagai otentikasi pembayarannya.Meskipun sudah hadir di beberapa negara Asia Tenggara, namun Android Pay masih belum didukung di Indonesia.
Sensor fingerprint
Awalnya pada sistem operasi Android versi 5.0 ke bawah belum terdapat standarisasi mengenai dukungan terhadap sensor sidik jari sehingga hanya beberapa produsen saja yang memodifikasi dan mengembangkan smartphone dengan sidik jari. Hal ini membuat hardware sidik jarinya memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Pada saat Android Marshmallow dilahirkan, Google telah melakukan standarisasi terhadap sensor fingerprint atau sidik jari. Dengan kata lain, semua produsen dapat membuat smartphone dengan pemindai sidik yang optimal dan memiliki standar yang sama.
Selain untuk keamanan dan membuka kunci smartphone, biasanya sensor fingerprint ini digunakan untuk mengunci folder, menyembunyikan file, mengakses aplikasi kamera bawaan, dan pembayaran menggunakan sistem Android Pay maupun Samsung Pay.
Dukungan USB Type-C
Smartphone masa kini telah menggunakan konektor USB Type-C yang memiliki kepala sama sehingga penggunanya tidak perlu takut untuk menghubungkannya secara terbalik dengan smartphone. Berdasarkan teori, konektor jenis ini mampu melakukan pengisia daya baterai 5 kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan konektor microUSB yang saat ini masih banyak digunakan smartphone di Indonesia.
Namun tahukah kamu bahwa dukungan terhadap USB Type-C ini telah hadir sejak Android Marshmallow dirilis. Bisa dibilang konektor USB Type-C sendiri merupakan masa depan bagi smartphone dan sudah banyak smartphone yang mulai beralih pada konektor ini, seperti Huawei P9, Huawei P9 Plus, Huawei P10, Samsung Galaxy S8, ASUS Zenfone 3, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Biar ga ada yang tau kamu punya aplikasi apa, sembunyikan dengan aja ini
Mode Doze
Salah satu penyakit dari sistem operasi Android adalah borosnya dalam mengonsumsi energi dari baterai smartphone. Tentu saja hal ini menjadi masalah karena kini smartphone merupakan salah satu kebutuhan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Untuk lebih menghematnya, Google melalui sistem operasi Android Marshmallow menghadirkan mode Doze. Fitur yang satu ini dapat mengecilkan konsumsi daya baterai ketika smartphone sedang dalam kondisi standby(siaga) atau sleep (istirahat). Hal ini membuat smartphone yang menggunakan sistem operasi Android Marshmallow ke atas lebih hemat mengonsumsi daya baterai dibandingkan Android Lollipop ke bawah.
Fast Charging
Lamanya waktu cas, charge, atau pengisian daya baterai terhadap suatu smartphone biasanya tergantung dari kapasitas baterai dan kemampuan dari adapter charge yang dibawanya. Namun cukup menjadi masalah apabila kapasitas baterai yang disematkan besar.
Untuk itulah, Google menyematkan kemampuan untuk mendukung fast charging dalam sistem operasi Android Marshmallow. Dengan hadirnya sistem fast charging memungkinkan smartphone dengan baterai berkapasitas besar atau berkapasitas normal dapat diisi dengan sangat cepat.
App Permission
Fitur ini baru hadir di Android Marshmallow dan memiliki kemampuan untuk membuat aplikasi yang berjalan di smartphone meminta izin terlebih dulu terhadap penggunanya. Nantinya, Gadgeter hanya cukup memilih Allow apabila mengizinkan atau Deny untuk menolaknya. Hal ini berguna untuk memperkecil akses aplikasi pada data penting maupun mengatur aplikasi yang berjalan pada proses di latar belakang sehingga RAM yang termakan tidak terlalu banyak.
Tinggalkan Komentar