Gadgetren – Kali ini saya ingin berbagi tips membeli laptop bekas yang harus selalu/ kamu lakukan sebelum yakin untuk mengeluarkan uang.
Laptop bekas beberapa tahun lalu tentunya masih bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekarang ini, apalagi untuk kelas atas yang punya spesifikasi tinggi. Namun tentu saja ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu sebelum membeli agar tidak menyesal nantinya.
Maka dari itu saya berbagi tips membeli laptop bekas dari pengalaman saya bertransaksi baik itu secara online maupun offline. Dengan memanfaatkan tips ini, kamu bisa memperkecil kemungkinan mendapatkan barang yang tidak awet dan mudah rusak saat telah digunakan sendiri.
Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini tips membeli laptop bekas dari saya yang wajib dilakukan oleh calon pembeli.
Usahakan COD, Tapi Online Juga Boleh
[sumber: Pixabay]
Saat ingin membeli barang elektronik bekas apa pun itu jenisnya, peraturan nomor satu selalu sebisa mungkin membelinya bertemu langsung dengan penjual atau sistem Cash on Delivery (CoD). Dengan melihat barang secara langsung, kamu bisa lebih memastikan sendiri kondisi laptop tersebut dan menyesuaikannya dengan apa yang telah dideskripsikan si penjual sebelumnya.
Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan kondisi di mana kamu harus membelinya secara online baik itu karena lokasi yang jauh atau lainnya. Agar tidak kecewa, maka kamu harus menanyakan berbagai hal secara detil dan juga meminta foto dari berbagai sisi agar lebih jelas. Selain itu, gunakan juga layanan escrow seperti situs Tokopedia dan Bukalapak sehingga uang kamu tetap aman jika barang tidak sesuai perjanjian.
Banyak kelebihan yang bisa kamu manfaatkan saat membeli laptop bekas secara offline, salah satunya mengajak teman yang lebih paham soal laptop untuk bantuk melakukan pengecekan. Membeli laptop secara online maupun offline tidak masalah, namun ada beberapa hal wajib kamu pastikan sebelum membeli seperti bagian lain yang akan saya jelaskan.
Perhatikan Stiker Garansi Rusak Atau Tidak
Satu hal yang sudah cukup lumrah dilakukan banyak orang saat membeli barang elektronik seperti laptop adalah menanyakan garangsi. Agar barang tetap terjamin mendapatkan perbaikan tanpa harus mengeluarkan dana besar lagi saat ada kerusakan tiba-tiba. Garansi pastinya ada masa berlaku sehingga buat laptop rada lawas pastinya masa garansi sudah habis sehingga metode ini kurang jitu.
Oleh karena itu ada satu hal lagi yang harus kamu cek saat membeli laptop, yakni melihat kondisi stiker garansi. Memang masa garansi sudah habis, namun kondisi stiker garansi masih dapat memberitahu kamu apakah laptop sudah pernah dibongkar atau belum. Kalau stiker garansi sudah rusak terbelah, maka kamu harus menanyakan alasan kenapa pernah dibuka.
Kamu akan lebih tahu apakah laptop pernah mengalami kerusakan atau tidak sehingga kamu tidak membeli laptop yang sudah pernah diperbaiki begitu saja tanpa kamu ketahui. Jadinya kamu tidak akan kecewa nantinya karena sudah mengetahui dari awal dari kondisi laptop tersebut.
Baca Juga: Tips Penting Saat Mau Beli iPhone Seken
Cek Spesifikasi dan Harga Sesuai Secara Online
Setiap kali membeli laptop seri apapun itu, biasakan mengecek terlebih dahulu spesifikasi lengkap dan harganya. Beberapa jenis laptop memiliki banyak jenis varian, contoh saja ACER E5-475G ada yang menawarkan prosesor Intel Core i5 dan Intel Core i7. Jadi kamu bisa terhindar membeli versi Core i5, namun dihargai versi Core i7.
Maka dari itu pastikan seri laptop bekas yang kamu inginkan dan sesuaikan spesifikasinya di situs resmi dari vendor laptop tersebut. Hal ini juga bisa memberitahu kamu informasi lebih lanjut mengenai jumlah port, dukungan konektivitas, kapasitas penyimpanan, jumlah RAM, dan lainnya yang belum tentu si penjual tahu secara pasti.
Jika kamu membelinya secara langsung, maka kamu bisa menjalankan dxdiag dengan cara menekarn Start + R lalu mengetik dxdiag maupun menggunakan aplikasi seperti HWiNFO untuk mengecek spesifikasi dari laptop tersebut.
Dengan melakukan pengecekan spesifikasi, kamu dapat terhindari dari penipu yang menjual barang tidak sesuai sebagaimana harusnya seperti mengurangi kapasitas RAM maupun penyimpanan internal.
Pastikan Belum Pernah Overclock
Berbeda dengan barang elektronik seperti smartphone, saat kamu membeli laptop atau komponen komputer lainnya, kamu harus menanyakan apakah sudah pernah dilakukan overclock atau belum. Walaupun smartphone juga bisa di-overclock, namun masih sangat jarang sekali orang melakukannya.
Overclock sendiri merupakan kegiatan meningkatkan clock speed atau kecepatan dari suatu komponen dengan menaikkan voltase yang dikonsumsi. Hal ini tentunya akan berimbas pada umur dari komponen tersebut karena dipaksa bekerja lebih keras dari seharusnya. Tidak jarang juga overclock menghasilkan panas belebih akibat penggunaan voltase lebih besar.
Hal ini sama seperti saat kamu berlari yang memang lebih cepat, namun akan butuh asupan tambahan dan lelah. Jika kamu lari secara terus – menerus tanpa henti tentunya akan menggangu kesehatan, hal ini juga bisa terjadi pada komponen elektronik.
Buat kamu yang ingin laptopnya lebih awet dan tahan lama, tentu saja hindari laptop yang sudah pernah di-overclock baik itu prosesor, kartu grafis, maupun RAM. Jadi kamu tidak kebagian ampasnya saja, belum lama digunakan tetapi performa sudah menurun.
Baca Juga: Laptop mendadak error? Ga usah panik, ikut aja langkah ini
Lihat Kondisi Fisik Hardware
Selain berbicara komponen dalam yang kasat mata, kamu juga harus memperhatikan komponen yang lebih sering digunakan untuk berinteraksi seperti touchpad, layar, baterai, hingga speaker. Setiap komponen punya penyakit berbeda – beda yang bisa kamu amati secara langsung.
Untuk mengetes touchpad dan keyboard, kamu bisa mecoba mengetik pada aplikasi seperti Word dan menekan satu per satu tombol keyboard untuk memastikan semuanya aktif secara benar. Kamu juga bisa melihat kondisi luar touchpad apakah sudah pudar atau masih mulus. Biasanya touchpad akan pudar saat sering digunakan, namun tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh panas berlebih yang biasanya ditemukan pada laptop lawas sekali.
Mengetes layar tidak jauh berbeda dengan layar lainnya pada TV atau smartphone. Pastikan tidak ada dead pixel atau piksel yang sudah tidak bisa berwarna lagi sehingga biasanya menjadi titik hitam. Selain itu lihat juga apakah ada garis-garis abnormal baik itu melintang vertikal maupun horizontal yang menandakan kerusakan akibat terbentur.
Satu hal yang paling penting tentunya, kamu harus mengecek kondisi baterai khususnya soal wear level atau tingkat keausan. Penurunan kemampuan menyimpan baterai pasti akan terjadi dengan seiringnya waktu, namun penurunan bisa terjadi lebih cepat saat salah penggunaan dan tidak dirawat.
Untuk mengetahui kondisi wear level baterai secara pasti membutuhkan aplikasi tambahan seperti HWMonitor atau BatteryCare. Dengan menggunakan aplikasi tersebut kamu melihat sudah berapa persen wear level yang dimiliki baterai laptop tersebut. Jika wear level terbaca 40%, maka berarti baterai hanya mampu menampung daya 60% dari seharusnya.
Kamu juga bisa membandingkan kapasitas penuh saat ini dengan besar kapasitas sesuai desain. Biasanya kemampuan baterai menurun sekitar 15%-20% setiap tahunnya. Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan kondisi baterai masih tetap sangat bagus seperti baru kalau laptop tersebut jarang sekali digunakan.
Tanya Lama Penggunaan
Selain melakukan segala jenis pengecekan, kamu juga harus menanyakan sudah berapa lama laptop digunakan dan kapan pembeliannya. Memang ini perlu kejujuran si penjual, namun setidaknya kamu bisa membandingkan apa yang dia katakan dengan informasi yang sudah kamu dapatkan saat mengecek laptop.
Lama penggunaan tentunya merupakan hal yang cukup penting karena biasanya barang elektronik zaman sekarang akan mulai menurun kinerjanya setelah 2 tahun. Kamu juga bisa mengetahui seberapa intensif dan untuk kegiatan apa saja laptop tersebut digunakan.
Hal ini tentunya harus kamu pertimbangkan saat membeli laptop bekas baik itu untuk sekedar mendapatkan informasi tambahan maupun sebagai indikator untuk mempercayai penjual atau tidak.
Baca Juga: Kumpulan gadget untuk mahasiswa biar kekinian di 2017
—–
Seperti itu lah tips membeli laptop bekas dari Gadgetren yang bisa kamu praktikan kapan pun juga. Tips ini juga mungkin bisa kamu terapkan untuk membeli barang elektronik lainnya dengan sedikit menyesuaikan dengan jenis barang tersebut.
Jika kamu punya pertanyaan atau rekomendasi lainnya, kirim kan saja pada kolom komentar di bawah. Jangan lupa juga untuk cek informasi berguna lainnya yang bisa kamu temukan pada kategori Mading ini.
Tinggalkan Komentar