Review iQOO Neo 10
- Rating
Kesimpulan
iQOO Neo 10 terbukti punya performa tinggi untuk main game di kualitas maksimal sekalipun. Baterainya pun susah habis!
Yang Disukai
- Performa ngebut untuk gaming
- Layar tajam dan dukung 144Hz
- Baterai tahan sepanjang hari
- Isi ulang daya super cepat
- Sudah ada NFC, IP65, dan WiFi 7
Yang Tidak Disukai
- Tidak ada slot microSD
- Bloatware cukup banyak
Gadgetren – iQOO Neo 10 meramaikan pasar ponsel di Indonesia untuk para gamer yang menginginkan kinerja tanpa kompromi.
iQOO Neo 10 sendiri dijual dengan harga mulai dari Rp5.999.000, namun sudah membawa chipset Snapdragon 8s Gen 4 sehingga bisa dikatakan punya spesifikasi yang mumpuni dikelasnya.
Lalu seperti apa kemampuannya terutama ketika diajak bermain game? Ini ulasannya dari saya selama menggunakan iQOO Neo 10.
Spesifikasi iQOO Neo 10
Tentu seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dapur pacu menjadi sorotan utama dari apa yang ditawarkan oleh iQOO Neo 10. Penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon 8s Gen 4 sebagai otaknya akan memberikan kinerja yang sangat tinggi untuk melakukan berbagai aktivitas.
Pasalnya chipset yang dibuat melalui fabrikasi 4nm ini memiliki delapan inti yang dapat dipacu hingga berkecepatan 3,21GHz. Chipset dikelasnya ini pastinya sudah tidak perlu diragukan lagi soal performanya sehingga membuat iQOO Neo 10 mampu bersaing dengan ponsel kelas atas dalam segi performa.
Ditambah lagi iQOO Neo 10 memiliki pula RAM 16GB yang dapat ditingkatkan melalui fitur Extended RAM hingga total menjadi 32GB dan penyimpanan internal berkapasitas besar mencapai 512GB untuk varian yang saya gunakan. Kombinasi ini memungkinkan segala aplikasi dapat dipasang dan dijalankan tanpa kendala.
Sistem operasi yang dijalankan pun sudah Funtouch OS 15 berbasiskan Android 15 sehingga sudah dilengkapi berbagai fitur terbaru walaupun memang cukup banyak bloatware bawaan terpasang. iQOO Neo 10 juga dilengkapi oleh Supercomputing Chip Q1 yang disebut untuk meningkatkan pemrosesan dan optimalisasi untuk memberikan pengalaman yang mulus khususnya bermain game.
Sebagai permulaan untuk mengetahui performanya, tentu melakukan benchmark menjadi langkah awal yang harus dilakukan. Saya pun menjalankan beberapa aplikasi populer seperti AnTuTu, Geekbench, hingga 3DMark pada iQOO Neo 10.
Performa Bertenaga dengan Skor Tinggi
Pada AnTuTu V10, ponsel besutan iQOO ini berhasil mendapatkan skor sangat tinggi mencapai 2.066.436 poin yang mana di bawah klaim iQOO tapi sangat bersaing dengan ponsel sekelas Samsung Galaxy S25 Edge, OPPO Find N5, dan Xiaomi 15. Namun memang angka tersebut masih di bawah iQOO 13 yang hampir mencapai 3 juta poin.
Sementara untuk pengujian Geekbench 6 memperlihatkan kemampuan chipset Snapdragon 8s Gen 4 yang mencapai 2.045 poin untuk Single Core dan 6.775 poin untuk Multi Core. Kemudian untuk pengujian PCMark 3.0 Work mendapatkan skor 12.349 poin.
Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa ponsel ini memang memiliki kinerja yang sangat cepat. Saat digunakan dalam keseharian, saya tidak merasakan kendala sama sekali saat menavigasikan maupun menjalankan berbagai aplikasi termasuk secara multitasking.
Namun yang sangat menarik, iQOO Neo 10 ketika diuji pada profil Wild Life di 3DMark memperlihatkan skor Maxed Out yang mana berarti melebihi batas dari pengujian tersebut. Oleh karena itu perlu menjalankan Steel Nomad Light yang lebih berat dimana skor yang didapat mencapai 1.088 poin.
Hal ini memperlihatkan bahwa iQOO Neo 10 seharusnya sudah jauh sangat bisa diandalkan untuk pengolahan grafis yang tidak terlalu berat seperti game-game kasual. Untuk pengujian stabilitas kinerja sendiri pada Wild Life Extreme memperlihatkan angka 76,4% yang mana terlihat stabil setelah Loop ke-4 dengan skor di antara 2.200-an poin
Dari pengujian tersebut sudah dapat terbuktikan bahwa iQOO Neo 10 memang bukan ponsel yang bisa dianggap remeh di kelasnya dalam hal performa. Namun bagaimana saat dibawa untuk bermain game secara langsung.
Lancar Gaming di Pengaturan Tinggi
Mobile Legends tentunya tidak bisa dilewatkan karena sudah menjadi salah satu game MOBA terbesar dengan jumlah pemain yang sangat banyak. Game ini pun sudah melewati berbagai perombakan dalam sisi visual yang membuatnya terlihat semakin bagus walaupun memang tergolong tidak terlalu berat.
Oleh karena itu saya pun bisa menikmati Mobile Legends pada pengaturan grafis paling maksimal yang mana dalam hal ini termasuk Map Quality di Ultra, High Frame Rate di Ultra, hingga Resolution di HD. Hasilnya saya bisa bertanding tanpa adanya lag ketika bertempur secara tim sekalipun.
Hal serupa juga saya rasakan ketika memainkan game Honor of Kings yang mana menurut saya punya grafis sedikit di atas Mobile Legends. Baik itu Resolution Ultra, FPS Max, dan Overall Graphic Quality Ultimate bisa dilibas oleh ponsel ini.
Namun memang secara bawaan rekomendasi pengaturan grafisnya berada di level 4 yang mungkin dikarenakan berbagai pertimbangan mulai dari kestabilan hingga konsumsi daya. Pastinya iQOO Neo 10 bisa saja diajak bermain game yang satu ini pada grafis tinggi jika memang diinginkan.
Sementara untuk game seperti PUBG Mobile dengan grafis 3D secara penuh, iQOO Neo 10 memungkinkan game ini berjalan para grafis Ultra HDR dan Frame Rate Extreme saat pertarungan yang mana tertinggi yang bisa dipilih.
Secara keseluruhan memang game dapat berjalan dengan cukup lancar pada pengaturan ini, namun saya merasa suhu ponsel lebih meningkat ketimbang game lain. Tidak sampai panas, hanya sekadar hangat yang mana tidak jauh berbeda pada pengujian lainnya dari segi kenyamanan.
Untuk game yang lebih berat lagi, Wuthering Wave menjadi game yang saya uji pada iQOO Neo 10 karena tidak hanya memiliki sistem open world saja melainkan juga tempo pertarungan cepat dengan efek visual yang banyak.
Berkat chipset bertenaga yang dimilikinya memungkinkan game yang satu ini pun dapat dijalankan dengan lancar. Bahkan saya bisa menikmati menyetel berbagai pengaturan grafisnya di High dan indikator beban kinerja hanya sampai orange saja. Saat frame rate disetel di atas 30 FPS, barulah indikator menjadi warna merah yang berarti terlalu membebani.
Pengalaman bermain pun terbilang lancar tanpa adanya lag ketika eksplorasi maupun bertarung. Namun memang dengan pengaturan seperti ini pun jarak pandang masih terbatas walaupun kualitas grafisnya menjadi lebih tajam dan detail.
Setelah mencoba iQOO Neo 10 untuk digunakan dalam keseharian hingga bermain game, maka saya bisa mengatakan bahwa performanya memang bertenaga. Kamu yang ingin ponsel gaming dengan harga relatif lebih terjangkau pasti tidak akan kecewa dengan performa yang dihadirkan oleh iQOO Neo 10.
iQOO Neo 10 selama saya gunakan hanya terasa sekadar hangat saja saat diajak bermain game. Bodi ponselnya baru terasa panas ketika saya uji menggunakan AnTuTu dan sejenisnya yang mana memang memacu sistem semaksimal mungkin.
Hal ini tidak lepas dari hadirnya lempeng pendingin vapor chamber besar yang mencapai 7.000mm². Alhasil saya dapat menggunakan ponsel ini dengan nyaman bahkan ketika bermain game dalam waktu yang lama sekalipun.
Menemani performanya tersebut, iQOO Neo 10 turut dilengkapi pula oleh baterai berkapasitas sangat besar melebihi ponsel pada umumnya berkat teknologi Silicon BlueVolt Battery. Di kelas harganya, kamu akan bisa menikmati baterai 7.000mAh untuk menunjang aktivitas sepanjang hari.
Pihak iQOO sendiri mengklaim bahwa ponsel ini bisa memutar video hingga selama 23 jam. Daya tahannya yang lama pun langsung terbuktikan ketika saya uji dengan PCMark for Android dengan parameter kapasitas 100% dan kecerahan layar di 50%.
Data Tahan Baterai Sangat Lama

Standard (Kiri) – High (Kanan)
Ponsel ini mencatatkan skor mencapai 23 jam 49 menit yang pada layar refresh rate Standard (60Hz) dan 22 jam 47 menit pada refresh rate High (hingga 144 Hz). Hasil tersebut menjadi yang tertinggi dari berbagai ponsel yang sudah tim Gadgetren uji dimana sebelumnya dipegang oleh vivo V50 pada 22 jam.
Tidak heran memang jika melihat kapasitasnya yang juga sangat besar. Tentunya ini akan sangat berpengaruh pada penggunaan sehari-hari karena jadi tidak terlalu perlu mengandalkan powerbank atau harus mengisi daya di tengah hari.
Jujur saja, saya cukup kesulitan untuk menghabiskan baterai iQOO Neo 10 dalam penggunaan sehari-hari karena bisa bertahan 2 hari tanpa masalah jika mengikuti pola penggunaan saya seperti biasa. Hal ini mungkin dikarenakan juga sistem yang cukup agresif untuk aplikasi yang berjalan di latar karena banyak yang perlu saya muat kembali jika sudah lama tidak dibuka.
Sementara ketika saya menggunakan iQOO Neo 10 sebagai pusat hiburan untuk menikmati berbagai konten mulai dari streaming video hingga bermain, screen on time yang mampu dihadirkannya pun terbilang impresif walaupun intensitas aktivitas jauh lebih tinggi.
Pasalnya saya bisa memainkan Wuthering Waves hingga 5 jam secara terus menerus tanpa berhenti. Namun memang tidak seluruh waktu tersebut penuh pertarungan karena terkadang hanya eksplorasi. Lalu ketika YouTube, saya pun bisa memutar video live streaming hingga lebih dari 6 jam.
Hasilnya baterai pun masih tersisa sekitar 15% dengan total screen time mencapai 12 jam yang mana berarti bisa dari pagi hingga ketemu malam. Sebagai catatan, saya menggunakan jaringan WiFi sehingga mungkin akan lebih rendah jika menggunakan koneksi seluler.
Dengan baterai sebesar itu, untungnya saya juga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengisi daya baterai dari iQOO Neo 10 karena bisa kembali penuh hanya dalam waktu kurang dari 1 jam berkat adanya teknologi 120W Flash Charing.
Menariknya iQOO Neo 10 juga sudah dilengkapi fitur Bypass Charging jika ingin bermain game sambil terhubung ke sumber listrik. Dengan begitu ponsel ini pastinya dapat menemani aktivitas sepanjang hari dengan sangat mudah.
Desain Terlihat Unik
Tidak hanya itu saja, iQOO Neo 10 turut menghadirkan pula pengalaman visual yang memukau lewat tampilan layarnya. Panel AMOLED berukuran 6,78 inci yang menghiasi bagian depannya mampu menampilkan gambar pada resolusi 2800 x 1260 piksel dalam refresh rate 144Hz.
Layarnya pun memiliki kecerahan hingga 2000 nits pada tingkat kecerahan tinggi serta sudah mendapatkan sertifikasi SGS Five-Star Sunlight Display sehingga konten tetap dapat terlihat secara jelas ketika digunakan di bawah terik matahari.
Kombinasi ini tentunya membuat iQOO Neo 10 dapat digunakan untuk menikmati konten dengan nyaman dengan kualitas gambar yang hidup di mana pun. Ditambah lagi terdapat stereo speaker simetris untuk semakin menambah tingkat imersif.
Dengan segala kemampuan yang dibawanya, iQOO Neo 10 tetap tampil ramping dengan ketebalan hanya 8.09mm dan bobot 206 gram. Varian warna yang tersedia meliputi Onyx Black dan Blaze Orange yang mana keduanya sangat terlihat berbeda.
Varian Onyx Black tampil lebih kalem dengan balutan warna hitam yang menyelimuti bodinya. Sementara yang saya uji merupakan varian Blaze Orange yang mana menurut saya lebih menarik karena terlihat beda serta ada pola api membara di bagian belakangnya.
Sisi rangkanya memiliki potongan yang presisi dengan sudut yang sedikit membulat sehingga membuat ponsel ini nyaman untuk digenggam. Ketangguhannya pun sudah teruji lewat lolos uji militer MIL-STD-10H dan sertifikasi IP65 agar lebih bebas khawatir saat digunakan dalam keseharian.
Pada bagian bawahnya terdapat port USB-C serta dua slot kartu SIM tanpa adanya dukungan microSD. Untuk sensor pindai jari pun sudah di bawah layar sehingga memudahkan dalam melakukan berbagai otentikasi secara instan.
Hasil Foto Boleh Juga
Pada bagian belakangnya terdapat modul kamera yang cukup menonjol dan besar. Di dalamnya terdapat konfigurasi kamera berupa lensa utama Sony IMX882 50MP yang ditunjang OIS dan lensa ultra wide 8MP. Selain itu juga ada kamera depan 32MP untuk kebutuhan selfie dan video call.
Walaupun bukan menjadi fokus utama dari iQOO Neo 10, namun kemampuan fotografi yang disajikan tergolong memadai dengan kualitas yang menurut saya cukup bagus. Ketajaman dan reproduksi warna cukup natural yang mana sudah sangat pantas untuk diunggah ke media sosial maupun untuk mengabadikan sesuatu.
Kualitas foto pun tetap terjaga ketika menggunakan pembesaran 2x dan 0.6x dengan detail yang tetap terlihat tajam. Begitu juga untuk kamera depan yang mampu menangkap wajah secara natural tanpa adanya efek yang berlebih.

Zoom 2x
iQOO Neo 10 tentunya juga sudah dilengkapi berbagai fitur modern seperti WiFi 7 dan Bluetooth 5.4 untuk memastikan koneksi yang stabil. Selain itu juga ada NFC yang kini semakin dibutuhkan untuk berbagai hal seperti e-money atau pembayaran.
Tentunya terdapat pula overlay saat bermain game untuk akses pengaturan cepat hingga memperlihatkan FPS yang didapat. iQOO juga menjanjikan pengalaman mulus hingga 60 bulan dengan pembaruan untuk sistem operasi sebanyak tiga kali dan keamanan hingga empat tahun.
Secara keseluruhan iQOO Neo 10 merupakan ponsel yang sangat patut untuk dipertimbangkan khususnya kamu yang ingin ponsel dengan performa terbaik di kelasnya tanpa harus merogoh kocek terlalu banyak. Ditambah lagi daya tahan baterainya pun cukup lama sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai perangkat peneman hiburan.
Tinggalkan Komentar