ASUS Zenbook S 14 OLED UX5406
Aplikasi Berita

Indonesia Blockchain Week 2024 Ungkapkan Industri Kripto Semakin Berkembang Pesat,

IBW-sesi.

Gadgetren – Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 telah berlangsung dengan membawa tajuk “Bridging Existing Excellence With Future Innovation”.

Acara ini fokus pada pembahasan inovasi teknologi blockchain dan dampaknya pada berbagai sektor industri. Ada sebanyak delapan sesi panel yang digelar dengan beragam topik-topik seputar Blockchain, aset digital, tokenisasi aset, regulasi, serta peluang dan tantangannya.

Acara ini melibatkan pembicara global dan lokal serta menghadirkan perwakilan dari organisasi seperti Tokocrypto, Confiction Labs, Saison Capital dan D3 Labs.

Topik-topik yang dibahas meliputi Tokenisasi Real-World Assets (RWA), bagaimana cara blockchain dapat digunakan untuk mendigitalisasi aset nyata, meningkatkan likuiditas, dan menyederhanakan transaksi global.

Kemudian inovasi dalam Web3 dan DeFi termasuk potensi aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan integrasi blockchain dalam sektor tradisional seperti keuangan dan gaming.

Selanjutnya mengenai regulasi dan pengembangan industri dari kebijakan dari OJK, Bank Indonesia, dan Bappebti terkait adopsi teknologi blockchain di Indonesia. Lalu pemanfaatan NFT dalam seni, konten kreatif, dan gaming untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital baru.

Acara ini juga dihadiri oleh Irene Umar selaku Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang menyampaikan bahwa di zona kreatif tak hanya ada gaming, aplikasi, media, TV, radio, dan lainn-lainnya. Tetapi kini menurutnya ada Blockchain yang saat ini di tingkat Nasional menjadi bagian penting bagi Indonesia sebagai Negara.

 Irene-Umar-Wamen-Ekraf.jpg

Irene mengungkapkan bahwa blockchain adalah infrastruktur yang dikenal di seluruh dunia. Teknologi ini juga yang memungkinkan kita di tingkat Nasional setara dengan dunia karena tidak banyak orang yang tahu apa itu blockchain.

Sebelumnya tidak banyak orang yang memahami bagaimana penggunaan blockchain dalam kehidupan sehari-hari sampai pada sekarang blockchain memiliki banyak komunitas.

“Dengan teknologi blockchain, dunia ada di tangan kalian. Transaksi yang sebelumnya tidak mungkin sekarang menjadi mungkin melalui desentralisasi. Jika kalian sebelumnya merasa tidak memiliki kesempatan, sekarang kalian memilikinya,” ujar Irene Umar kepada tim Gadgetren.

Dalam acara ini juga hadir Richard Teng selaku CEO Binance yang hadir melalui telekonferensi video langsung. Richard membagikan bahwa Asia Selatan telah menunjukkan potensi besar blockchain meskipun juga ada beberapa tantangan.

Richard menambahkan tahun ini pihaknya telah memiliki 106 juta pengguna di platform keuangannya dengan total pengguna sekitar 2,5 juta. Ada 100 juta pengguna pertama disebut menghasilkan 5 miliar transaksi, sementara 100 juta pengguna berikutnya menghasilkan lebih dari 2 miliar transaksi.

OCBC-x-Tokocrypto.

Selain itu di acara ini, platform kripto di Indonesia bernama Tokocrypto menggandeng Bank OCBC merilis kartu co-branding Kartu Global Debit Tokocrypto yang bertujuan untuk menarik minat segmen generasi muda, komunitas web2, web3 dengan berbagai manfaat dan fitur-fitur.

Dengan Kartu Global Debit Tokocyrpto, nasabah dapat bertransaksi lintas Negara tanpa batasan dan halangan konversi mata uang asing yang memungkinkan pengguna dapat melakukan transaksi dengan 12 mata uang utama termasuk IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH.

Melalui kemudahan tersebut, pengguna yang melakukan perjalanan luar negeri dapat melakukan transaksi dengan mudah. Dengan kolaborasi ini, industri kripto dapat terhubung dengan sektor perbankan khususnya bagi segmen generasi Z dan milenial yang telah menjadi bagian dari investasi kripto sebagai gaya hidup sekaligus pengelolaan keuangan mereka.

Tokocrypto-dan-D3-Labs.jpg

Kolaborasi industri kripto dan perbankan ini berlandaskan pada adanya potensi besar pertumbuhan transaksi kripto di Indonesia.

Diketahui menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pertumbuhan transaksi kripto di Indonesia mengalami lonjakan dari Januari 2024 – September 2024 dengan nilai transaksi kripto mencapai Rp428,69 triliun, meningkat sebanyak 351,974% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jumlah pengguna kripto juga melonjak menjadi 21,28 juta dengan penambahan 380 ribu pengguna baru. Laporan Chainalysis, riset analitik blockchain menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dunia dalam adopsi kripto tahun 2024 yang mana naik empat peringkat dari tahun lalu mengungguli Amerika Serkat, Vietnam, Ukraina, dan Rusia.

Tentang penulis

Ageng Wuri

Reporter Gadgetren yang aktif menulis seputar berita terbaru di dunia smartphone, tablet, IoT, laptop, hingga peralatan elektronik rumahan.

Tinggalkan Komentar