OPPO A17
- Layar - 8/108/10
- Performa - 7/107/10
- Kamera - 7/107/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Ringkasan
Sebagai handphone entry-level, OPPO A17 ini dapat digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dengan daya tahan baterai yang lama. Desainnya pun terlihat menarik karena memiliki tekstur kulit.
Yang Disukai
- Daya tahan baterai lama
- Desain menarik
- Hasil foto kamera belakang bagus
- Sertifikasi IPX4
Yang Tidak Disukai
- Tidak ada kamera ultrawide
- Speaker mono
- Hasil foto selfie malam perlu ditingkatkan
Gadgetren – Sebagai handphone entry-level, OPPO A17 memiliki desain yang terlihat lebih menawan dibandingkan dengan handphone generasi sebelumnya.
Tak hanya itu saja, OPPO A17 ini hadir dengan dukungan berkapasitas besar yang mencapai 5.000mAh. Sementara kamera utama 50 MP yang didampingi Artificial Intelligence (AI) pun turut dihadirkan pada produk ini agar membantu penggunanya untuk menghasilkan foto yang menarik.
Dibanderol dengan harga Rp2.099.000, OPPO A17 mempunyai dukungan fitur RAM Expansion yang dapat menghadirkan RAM Virtual hingga 4 GB. Untuk membuat suara dari hiburan terdengar lebih keras, produk ini pun sudah dibekali Ultra Volume Mode.
Desain
Berbeda dengan handphone di kisaran harganya yang umumnya memainkan warna gradasi, OPPO A17 hadir dengan cover belakang yang menggunakan desain kulit sehingga terasa lebih premium ketika disentuh dengan tangan maupun dilihat secara kasat mata.
Dengan desain kulit tersebut, saya merasa bahwa bagian cover belakang perangkat ini tidak terasa licin sehingga nyaman ketika digenggam dengan satu tangan. Apalagi debu dan noda sidik jari tidak mudah menempel.
Untuk ulasan ini saya menggunakan OPPO A17 varian warna Midnight Black yang terlihat elegan ketika terkena pantulan cahaya. Apalagi terlihat pola-pola kulitnya yang membuat desain handphone ini terlihat bagus.
Masih pada bagian belakangnya terdapat dua lingkaran besar simetris yang disusun secara vertikal dimana lingkaran atas menyimpan kamera utama dan lingkaran bawah menyimpan kamera depth beserta LED Flash.
Mengikuti tren saat ini, OPPO A17 pun menggunakan frame pinggir yang datar. Dengan ketebalan 8,3mm dan bobot 189 gram, membuat perangkat ini terasa nyaman dan ringan ketika digenggam dengan menggunakan satu tangan.
Beralih ke bagian samping kanan terdapat tombol Volume dan Power yang dususn secara vertikal. Tepat di atas permukaan tombol Power, terdapat sensor fingerprint yang dapat digunakan untuk membuka kunci layar dengan cepat.
Pada saat saya mencobanya, sensor fingerprint ini dapat merespon sidik jari dengan cepat sehingga memudahkan saya membuka kunci layar tanpa perlu memasukkan Password, PIN, atau Pattern.
Selanjutnya pada bagian samping kiri terdapat SIM Tray yang di dalamnya terdapat dua slot kartu SIM dan satu slot microSD secara terpisah. Sementara port jack audio 3,5mm, port microUSB, dan lubang speaker di bagian bawah.
Meskipun hanya dibekali dengan satu speaker, namun OPPO A17 ini telah dilengkapi dengan fitur Ultra Volume yang memungkinkan keluaran suara dari video, game, lagu, alarm, ringtones, dan notifikasi pesan meningkat menjadi 200% sehingga cocok ketika kita sedang berada di lingkungan yang bising atau banyak memiliki noise suara.
Namun tentunya dengan satu speaker ini, saya tidak bisa menikmati suara konten secara stereo. Sertifikasi IPX4 yang dibenamkan pada OPPO A17 membuktikannya dapat tahan terhadap cipratan air.
Layar
Meskipun menggunakan teknologi LCD dan resolusi HD+ (1612 x 720 piksel), namun layar dari OPPO A17 ini mampu menampilkan konten dengan baik. Bahkan tingkat kecerahan 100% atau maksimalnya pun bisa meningkat secara otomatis dari 480 nits ke 600 nits ketika layar sedang berada di bawah terik matahari.
Sementara jika saya sedang berada di dalam luar biasanya menggunakan tingkat kecerahan layar OPPO A17 di kisaran 10% hingga 50% karena masih dapat menampilkan video, game, maupun foto dengan jelas.
Layar perangkat ini pun memiliki lebar 6,56 inci dan memiliki rasio 89,8% sehingga membuat saya leluasa dalam menikmati konten secara luas. Apalagi bezel layar OPPO A17 diperkecil berkat penggunaan poni berbentuk waterdrop.
Saya merasa bahwa layar OPPO A17 dapat merespon jari saya dengan baik sehingga proses navigasi dan pemilihan menu dapat berjalan dengan lancar. Namun saya merasa pada saat handphone ini membuka aplikasi terasa ada sedikit jeda ketika melakukan loading sebelum masuk ke halaman utama.
Software
OPPO A17 sudah menggunakan ColorOS 12.1 yang OPPO berbasiskan Android 12. Saya merasa bahwa sistem operasi ini mempunyai tampilan antarmuka sederhana dan desain ikon yang nyaman di mata sehingga memudahkan saya untuk memilih dan menjalankan aplikasi di layar.
Hampir sama dengan kebanyakan handphone OPPO lainnya, saya sering menggunakan fitur Split Screen, Dark Mode, App Clone, Screenshot dengan gesture 3 jari, Quick Settings, dan OPPO Share.
Pada OPPO A17 sendiri terdapat fitur Screen-off Gesture yang memungkinkan saya dapat melakukan gesture dengan bentuk pola tertentu agar bisa mengakses aplikasi maupun fungsi dari kondisi layar mati ke menyala.
Misalnya saja saya membuat huruf O ketika layar dalam kondisi mati, maka nantinya setelah layar menyala akan membuka aplikasi kamera. Atau bisa juga membuat huruf V yang akan diarahkan untuk mengaktifkan LED Flash sehingga dapat digunakan sebagai senter di kegelapan.
Selain tampilan normal, OPPO A17 juga dilengkapi dengan Simple Mode yang dapat memberikan tampilan antarmuka lebih sederhana dengan ukuran teks serta ikon aplikasi maupun pengaturan yang besar sehingga mudah untuk diakses oleh orangtua yang lanjut usia.
Kamera
OPPO A17 sudah didukung dua kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dan depth 2 MP. Dengan hadirnya fitur 4-in-1 Pixel Binning, membuat kamera utama perangkat ini secara bawaan menghasilkan foto 12,5 MP.
Hal ini bisa terjadi karena fitur 4-in-1 Pixel Binning menyatukan 4 piksel kecil menjadi 1 piksel besar yang tentunya dapat menyerap banyak cahaya dan meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan.
Meskipun begitu, saya dapat mengatur kamera utama OPPO A17 untuk menghasilkan foto dengan resolusi yang lebih besar lagi dengan menggunakan fitur 50 MP yang dapat diakses melalui aplikasi kamera bawaannya.
Dengan perbedaan resolusi, sebenarnya membuat foto 50 MP dan 12,5 MP memiliki detail yang beda. Namun jika kamu melihatnya melalui layar handphone atau media lain berukuran kecil, maka perbedaannya tidak terlihat jauh.
Terlihat jelas bahwa foto 50 MP memiliki detail yang lebih besar dibandingkan 12,5 MP. Namun perlu diingat, kedua foto tersebut sama-sama memiliki kualitas foto yang bagus sehingga dapat kamu manfaatkan hasilnya tergantung dari kebutuhan.
OPPO A17 sendiri tidak dilengkapi dengan kamera ultrawide sehingga membuat saya terpaksa menggunakan mode Panorama untuk menghasilkan foto dengan area yang luas. Terdapat juga fitur Night Mode yang memudahkan saya untuk menghasilkan foto malam hari yang lebih terang dan minim noise dibandingkan menggunakan Auto Mode.
Beralih ke bagian depan, terdapat kamera beresolusi 5 MP yang cukup lumayan untuk menghasilkan foto selfie di kondisi siang hari atau cahaya cukup. Namun pada kondisi malam hari atau cahaya redup, hasil selfie terasa memiliki banyak noise.
Menurut saya, kemampuan untuk foto selfie di malam hari dari OPPO A17 ini perlu ditingkatkan. Apalagi kamera depannya belum didukung fitur Night Mode sehingga hasilnya terasa kurang ketika menggunakan Auto Mode saja.
Performa
OPPO A17 diotaki chipset MediaTek Helio G35 Octa-Core (12nm) yang didampingi RAM 4 GB dan ROM 64 GB. Perangkat ini juga hadir dengan dukungan RAM Expansion yang dapat meminjam ruang kosong penyimpanan internal menjadi RAM Virtual hingga 4 GB.
Menjalankan beragam aplikasi untuk aktivitas sehari-hari pada OPPO A17 mulai dari chat, media sosial, streaming, email, hingga mengedit dokumen dapat dijalankan secara multitasking dengan lancar.
Saya pun mencoba memainkan beragam game populer seperti Call of Duty Mobile, Pokemon Unite, dan Mobile Legends untuk mengetahui seberapa tinggi performa yang dapat dihasilkan OPPO A17.
Pada game Call Of Duty Mobile, sistemnya hanya mengizinkan saya untuk memilih setelah grafis rendah dan frame rate tinggi agar membuat permainan bisa dijalankan dengan nyaman mengingat handphone ini hanya menggunakan Helio G35.
Saya sendiri merasa permainan dari Call of Duty Mobile dapat berjalan dengan baik, terutama memiliki frame rate di kisaran 40 hingga 46 fps. Sementara untuk kontrol virtual pada game ini dapat merespon jari saya dengan baik.
Untuk game berjenis MOBA seperti Pokemon Unite dan Mobile Legends mampu diatur ke grafis dan frame rate tinggi. Bahkan keduanya pun memiliki frame rate di kisaran 50 hingga 60 fps ketika sedang dimainkan.
Kontrol virtual arah dan skill pun terasa responsif ketika karakter yang saya mainkan melakukan pertarungan dengan musuh. Namun terkadang terdapat sedikit lag ketika 10 karakter game berkumpul dalam 1 area pertandingan.
Mengingat chipset yang digunakan, maka hal tersebut dapat dimaklumi karena spesifikasi hardware pada OPPO A17 ini memang bukan untuk bermain game dengan frame rate dan grafis tertinggi.
Selanjutnya, handphone ini berhasil mendapatkan skor 112.710 poin di aplikasi AnTuTu Benchmark v9.4.4. Sementara pada aplikasi Geekbench 5.4.4, OPPO A17 berhasil mendapatkan skor 164 poin untuk Single-Core dan 923 untuk Multi-Core.
Baterai
OPPO mempercayakan baterai 5.000mAh untuk menjadi sumber energi kehidupan bagi OPPO A17. Untuk mengetahui seberapa lama daya tahannya, saya pun langsung melakukan benchmark menggunakan PCMark for Android.
Sebagai tambahan, saya melakukan pengujian dengan parameter seperti Work 3.0 Battery Life Mode, kondisi baterai dari 100%, dan tingkat kecerahan layar pada handphone mencapai 50%.
Hasilnya, OPPO A17 ini berhasil mendapatkan skor PCMark for Android yang mencapai 14 jam 55 menit. Menurut saya, skor ini bisa dibilang bagus mengingat perangkat ini menggunakan baterai berkapasitas besar.
Sementara pada saat digunakan dalam aktivitas sehari-hari dengan menjalankan beberapa aplikasi, seperti browser, chat, email, media sosial, dan editor dokumen, AccuBattery mencatatkan bahwa OPPO A17 ini memiliki Screen on Time 7 jam 25 menit dari kondisi 100% ke 17%.
Hanya didukung 10W Charging, membuat daya baterai OPPO A17 diisi dari kondisi 17% ke 100% memakan waktu mencapai 2 jam 48 menit atau sekitar 108 menit.
Kesimpulan
Dari pengalaman penggunaan OPPO A17 selama minggu, saya merasa bahwa produk ini nyaman digunakan untuk menjalankan beberapa aplikasi sehari-hari, terutama dengan daya tahan baterai yang lama.
Untuk layarnya pun sudah dapat menampilkan konten dengan nyaman dan luas. Sementara dukungan kamera utama 50 MP dapat menghasilkan foto dengan hasil yang baik di berbagai kondisi, baik siang hari maupun malam hari.
Sayangnya produk ini tidak dilengkapi dengan ultrawide sehingga saya harus menggunakan Panorama Mode untuk bisa menghasilkan foto yang memiliki area luas. Meskipun kamera depannya bagus di kondisi siang hari, namun perlu adanya peningkatan untuk malam hari.
Desain yang ditawarkan oleh OPPO A17 terlihat segar dan menawan dengan tekstur kulit untuk sebuah handphone dengan harga Rp2.099.000. Apalagi perangkat ini juga telah dibekali dengan sertifikasi IPX4 yang membuatnya tahan terhadap cipratan air.
Harga dan Spesifikasi OPPO A17
Dimensi & Berat | 164,2mm x 75,6mm x 8,3mm 189 gram |
Warna | Midnight Black, Lake Blue |
Layar | 6,56 inci, LCD, HD+ (1612 x 720 piksel), refresh rate 60Hz |
Sistem Operasi | ColorOS 12.1 (Android 12) |
Memori | RAM 4 GB / ROM 64 GB |
Chipset | MediaTek Helio G35 (12nm) Octa-Core 2,3 GHz |
Kamera Belakang | Utama 50 MP (apertur f/1.8) Depth 2 MP (apertur f/2.4) |
Kamera Depan | 5 MP (apertur f/2.2) |
Baterai | 5.000mAh, 10W Charging |
Sensor | Akselerometer, pemindai sidik jari, kompas, proximity, cahaya, orientasi, geomagnetik, gravitasi |
GPS | GPS, GLONASS, Galileo, BDS |
Speaker | Speaker Mono |
Fitur | Face Unlock, RAM Expansion hingga 4 GB |
Konektivitas | 4G-LTE, Wi-Fi, Wi-Fi Direct, Bluetooth 5.3 |
Konektor | microUSB |
Harga | Rp 2.099.000 |
Tinggalkan Komentar