Xiaomi TV A2 55"
- Layar - 8/108/10
- Performa - 9/109/10
- Fitur - 9/109/10
- Desain - 9/109/10
Ringkasan
Xiaomi TV A2 55″ adalah TV yang memuaskan untuk aktivitas menonton sehari-hari berkat performanya yang gegas, layar besar beresolusi 4K, dan audio yang menggelegar. Ditambah lagi dengan Android TV membuatnya bisa mengakses ekosistem Android yang luas.
Yang Disukai
- Akses ke ekosistem Android
- Performa gegas
- Speaker yang memuaskan
- Remot bluetooth multifungsi
- Minim bezel
Yang Tidak Disukai
- Setelan gambar bawaan agak gelap
- Tombol Netflix dan Prime Video rentan tidak sengaja terpencet
Xiaomi TV A2 55″ sebagai TV pintar terbaru dari Xiaomi menyajikan layar besar dengan resolusi 4K, speaker yang menggelegar, dan performa yang kencang. Ini semua dibalut dengan harga hanya Rp5.999.000.
TV ini terlihat menarik dengan desain bezel yang sangat tipis dan bodi yang ramping. Begitu juga dudukan TV yang disediakan terlihat menarik. Namun karena TV ini memiliki ukuran besar membuatnya menjadi agak berat yaitu mencapai 11,04kg.
Bagian frame pada TV ini menggunakan material metal yang cukup kokoh sedangkan untuk bagian dudukan TV-nya menggunakan material plastik. TV ini mendukung pemasangan di dinding dengan standar VESA berukuran 300 x 300 mm.
Pada bagian belakang TV terdapat beragam port yang mencakup dua USB 2.0, tiga HDMI yang salah satunya mendukung eARC, headphone jack, antena, composite in, output audio digital optik, dan ethernet. Untuk kabel dayanya bisa dicopot pasang sehingga jika terjadi kerusakan pada kabel akan lebih mudah untuk diganti.
Sebagai TV pintar, Xiaomi TV A2 55″ mengusung sistem operasi Android TV 10 dengan antarmuka Android TV. Xiaomi kembali menyematkan antarmuka PatchWall buatan mereka di TV ini yang bisa dipilih sesuai preferensi tapi saya sendiri lebih senang antarmuka bawaan Android TV yang terlihat lebih sederhana dan tidak terlalu ramai konten.
Dengan digunakannya sistem operasi Android, otomatis TV ini memiliki akses ke ekosistem Google seperti Google Assistant dan Google Play Store yang menyediakan beragam aplikasi yang bisa dipilih. Aplikasi-aplikasi hiburan yang patut diinstal untuk memaksimalkan penggunaan TV ini sudah tersedia seperti Netflix, Disney+, Vidio, YouTube, HBO Go, hingga Amazon Prime.
Xiaomi TV A2 55″ masih mendukung siaran TV konvensional melalui antena termasuk juga siaran TV digital DVB-T2. Namun saya pribadi tidak menggunakan fitur ini karena lebih nyaman menonton live streaming TV melalui aplikasi seperti Vidio.
Untuk layarnya, Xiaomi TV A2 55″ menggunakan panel LCD yang mendukung resolusi 4K (3.840 × 2.160 piksel), HDR10, HLG, Dolby Vision, dan gamut warna DCI-P3 90%.
Menariknya adalah TV ini menggunakan teknologi MEMC (Motion Estimation, Motion Compensation) hingga 60Hz. Secara sederhana teknologi ini akan membuat tampilan pada layar menjadi lebih mulus. Ini layaknya seperti menonton video dengan frame 60 fps yang terlihat mulus dibandingkan dengan video 30 fps.
Tapi perlu dicatat, tidak semua konten sebetulnya cocok ditonton menggunakan teknologi ini karena akan membuat tampilan videonya menjadi agak aneh. Contohnya ketika saya menonton serial Stranger Things di Neftlix yang sedang ramai belakangan ini, tampilannya menjadi terlihat tidak natural.
Untungnya teknologi MEMC ini bisa dimatikan jika tidak diinginkan. Tapi dari berbagai konten video yang saya tonton dengan MEMC aktif, mayoritas terlihat lebih enak ditonton bagi saya.
Kualitas tampilan layar Xiaomi TV A2 55″ sendiri terlihat bagus di kelasnya namun saya merasa setelan gambar bawaannya kurang optimal. Di TV ini tersedia beragam setelan gambar yang mungkin akan membuat bingung penggunanya.
Untungnya mengkalibrasi gambar pada TV ini cukup mudah berkat adanya fitur membuka menu setelan dengan cepat melalui remot tanpa menutup tampilan video. Jadi, hasil pengubahan setelan gambar dapat langsung terlihat.
Saya sendiri mematikan fitur Adaptive Luma Control karena setelan ini entah kenapa malah membuat pencahayaan pada video menjadi ngaco. Area yang seharusnya cerah malah digelapkan, yang sudah terang menjadi keterangan. Contohnya ketika salah satu adegan film Eternal, muka aktor Kumail Nanjiani terlihat jadi lebih gelap sedangkan latar langit menjadi lebih cerah.
Selain itu saya juga menyetel Color Space ke DCI-P3 dan Contrast ke 60 agar warna dan kecerahan lebih pas dengan yang saya inginkan. Perlu dicatat, konten video tertentu seperti yang menggunakan Dolby Vision atau HDR akan menggunakan setelan tersendiri jadi perlu disetel kembali jika diperlukan.
Menemani layarnya yang besar, Xiaomi menyematkan speaker 12W ganda pada TV ini yang mendukung Dolby Audio dan DTS-HD. Kualitas keluaran suaranya sangat memuaskan untuk di kelas harganya dan jauh lebih mengenakkan di telinga dibandingkan speaker di Mi TV 4 55″ yang saya gunakan sebelumnya.
Di setelan volume tinggi, speaker TV ini tetap dapat menyajikan kualitas yang bagus walau bass-nya kurang terasa. Menonton film dan juga video musik menjadi terasa mengasikkan menggunakan TV ini berkat kombinasi layar dan speaker-nya.
Xiaomi TV A2 55″ menggunakan prosesor Quad A55 sebagai otaknya yang dikombinasikan dengan prosesor grafis Mali G52 MP2 dan RAM 2GB. Performanya terasa gegas baik itu ketika menavigasikan menu hingga membuka aplikasi. Saya jarang sekali merasakan kendala seperti lag selama menggunakan TV ini.
Lama waktu booting TV pun terasa cukup cepat sehingga saya tidak perlu menunggu waktu lama agar TV dapat dengan lancar digunakan setelah dinyalakan. Selain itu juga TV ini tampaknya menggunakan mode standby ketika tombol power pada remot disentuh sehingga ketika perlu dinyalakan kembali bisa dilakukan dengan sangat cepat.
Berkat akses ke Google Play, TV ini dapat diinstal dengan game-game yang ada di Android walau hanya sebagai kecil dari katalognya. Salah satu game yang saya coba adalah Ashpalt 8 yang mana performanya terasa kurang mulus dan kualitas grafiknya pun terlihat rendah. Wajar sebetulnya melihat TV ini lebih ditujukan untuk menonton konten video.
Yang menarik TV ini bisa diinstal aplikasi Steam Link. Jadi jika kamu punya komputer yang berisi game di platform Steam dapat di-stream game-nya ke TV ini. Ditambah lagi TV ini sudah mendukung Wi-Fi 5GHz untuk transfer data yang cepat sehingga proses streaming game terasa lancar.
Untuk penyimpanan internal yang disediakan oleh TV ini hanya 16GB dan itupun hanya dapat digunakan sebagian saja. Agak kecil sebetulnya jadi TV ini tidak cocok untuk menyimpan video atau aplikasi berukuran besar yang mencapai bergiga-gigabyte.
Xiaomi menyediakan remot di Xiaomi TV A2 55″ yang saling terhubung melalui koneksi Bluetooth sehingga tidak perlu repot-repot mengarahkan remot ini ke TV untuk dapat digunakan. Tersedia banyak tombol pada remote ini seperti tombol daya, mengganti input video, pengaturan volume, hingga Google Assistant.
Ada juga tombol khusus untuk meluncurkan aplikasi Netflix dan Amazon namun bentuk tombolnya agak berbeda karena menyatu dengan bodi remot. Entah kenapa model tombol ini membuat saya beberapa kali tidak sengaja memencet tombolnya.
Di dalam remot ini tersemat mikrofon yang digunakan untuk menangkap suara kita untuk keperluan Google Asssitant. Fitur ini sangat bermanfaat ketika ingin misalnya mencari video tertentu di Youtube karena hanya perlu dengan menyuarakannya saja tanpa perlu repot-repot mengetiknya melalui tombol di remot.
Selama saya menggunakan Xiaomi TV A2 55″ untuk aktivitas menonton sehari-hari, saya sangat puas dengan apa yang ditawarkan oleh tv ini mulai dari performa yang gegas, layar besar beresolusi 4K, hingga audio yang menggelegar. Ditambah lagi dengan Android TV membuatnya bisa mengakses ekosistem Android yang luas.
Saya bisa bilang Xiaomi TV A2 55″ adalah TV pintar yang sangat bagus di kelas harganya. Saya agak kesulitan sebetulnya mencari kekurangan dari TV ini. Jikapun ada yang ingin saya komplain mungkin adalah setelan gambar bawaan yang membuat gambar menjadi lebih gelap dan tombol khusus Netflix dan Amazon yang rentan tidak sengaja terpencet.
Harga dan Spesifikasi Xiaomi TV A2 55″
Dimensi & Berat | 1225,8 × 80,9 × 712mm; 11,04kg |
Warna | Hitam |
Layar | LCD 4K UHD 55″ MEMC hingga UHD 60Hz, refresh rate 60Hz, DCI-P3 90%, Dolby Vision, HDR10, HLG, sudut pandang 178° |
Sistem Operasi | Android TV 10 |
Memori | RAM 2GB, penyimpanan internal 16GB |
Prosesor | CPU Quad A55 dan GPU Mali G52 MP2 |
Konektivitas | Wi-Fi 2.4GHz/5GHz, Bluetooth 5.0 |
Konektor | 3x HDMI (1 port dengan eARC), 2x USB 2.0, headphone jack, antena, composite in, output audio digital optik, ethernet |
Speaker | 2 × 12 W; Dukungan Dolby Audio dan DTS-HD |
Fitur | VESA 300 x 300 mm, remot Bluetooth |
Harga | Rp5.999.000 |
Ini ATV ato DTV ?
Bisa untuk digital dvb-t2