Gadgetren – Kamera anyar full frame seri Alpha 7C secara resmi telah diumumkan oleh Sony Indonesia. Kamera ini juga diperkenalkan bersama lensa model ILCE-7C, FE 28-60mm F4-5.6 (model SEL2860) untuk lensa zoom dan flash HVL-F18RM.
Kazuteru Makiyama selaku President Director PT Sony Indonesia mengatakan bahwa kamera Alpha 7C dan lensa zoom FE 28-60mm F4-5.6 mengemas banyak sekali teknologi pencitraan dengan desain terbaru berupa sistem lensa terkecil dan teringan di dunia.
“Hal ini membuka peluang baru untuk para kreator dan memberikan kekuatan baru melalui sistem full-frame dalam genggaman tangan mereka,” ujarnya kepada tim Gadgetren melalui keterangan tertulis.
Lebih jauh soal performa, Alpha 7C punya daya tarik pada sensor 35mm full frame dengan back-illuminated Exmor R CMOS 24,2 MP dan mesin pemrosesan gambar BIONZ X. Kombinasi sistem gambar ini dipercaya Sony dapat menawarkan sensitivitas dan resolusi tinggi hingga rentang dinamis 15 stop.
Sementara itu, standar ISO-nya sudah diperluas hingga 51.200 dan bisa ditambah mencapai 204.800 untuk pengambilan gambar dengan cahaya rendah. Kamera ini juga didukung dengan pemrosesan gambar 16-bit dan output 14-bit RAW untuk memberikan gradasi alami.
Secara fisik, kamera ini memiliki dimensi 124,0mm x 71,1mm x 59,7mm dengan bobot ringan 509gram. Hadir dengan membawa bodi yang ringkas, kamera ini dibekali dengan stabilisasi gambar 5-axis di bodinya dan unit shutter dengan konstruksi monocoque yang sering kali digunakan dalam badan mobil serta pesawat terbang.
Di samping itu, Alpha 7C juga menawarkan fitur efek stabilitas 5-step yang dapat mempermudah penggunanya melakukan pengambilan gambar tanpa bantuan tripod. Terlebih lagi, kapasitas baterai NP-FZ100 menyediakan daya yang cukup untuk mengambil gambar dengan durasi panjang hingga 740 gambar menggunakan monitor LCD dan 680 gambar dengan jendela bidik.
Dengan membawa fitur-fitur tersebut, kamera Alpha 7C mampu merekam berbagai film yang menggambarkan panorama alam, mengambil gambar portrait, olahraga, fotografi jalanan, dan masih banyak lagi.
Alpha 7C juga dilengkapi dengan Autofokus terbaru dimana memaksimalkan fitur Al-driven Real-time Tracking yang dapat mempertahankan fokus akurat secara otomatis saat tombol shutter setengah ditekan.
Terdapat pula fitur Tracking ON + AF-ON yang bisa dialihkan ke tombol kustom dan diaktifkan bersamaan saat menekan tombol AF-ON. Fungsi pelacakan AF ini juga menghadirkan fitur Real-time Eye AF untuk subjek manusia dan hewan.
Beralih ke perekaman, Alpha 7C tebar pesona dengan pengambilan gambar secara terus menerus hingga 10fps dengan AF/AE (auto exposure) menggunakan unit shutter yang telah dikembangkan dengan sistem proses penghalusan gambar.
Dalam mode tampilan langsung, kamera ini dapat mengambil gambar terus menerus hingga 8fps melalui jendela bidik. Untuk hasil akhir, kamera ini memungkinkan hingga 223 gambar JPEG (Fine L), 115 gambar RAW yang dikompres, atau 45 gambar RAW yang tidak ditangkap menggunakan menggunakan pengambilan gambar secara terus menerus.
Dari segi tampilan, layar Tru-Finder EVF yang disematkan mengusung teknologi XGA OLED dengan tambahan 2,35 megadot. Sedangkan layar LCD kamera ini dapat memiliki kurang lebih 921 ribu titik sentuh, beresolusi Full HD, pengambilan gambar cepat hingga 120fps, serta dukungan HDR (HLG), S-Log, atau S-Gamut.
Soal audio, pengguna dapat menggunakan Multi Interface (MI) yang dapat disambungkan dengan Mikrofon Shotgun ECM-B1M atau Kit Adaptor XLR-K3M XLR untuk input sinyal audio langsung ke dudukan MI.
Sayangnya untuk harga resminya di Indonesia masih belum diketahui dan pihak Sony dalam waktu dekat ini akan segera mengumumkannya melalui akun Instagram @sonyalpha_id.
Tinggalkan Komentar