Gadgetren – Meski meluncur sebagai alternatif lebih terjangkau dari model Pro yang diperkenalkan sebelumnya, POCO M7 tetap menjadi salah satu perangkat yang menarik untuk dipertimbangkan.
Soalnya di balik berbagai kekurangan yang diusung, perangkat tersebut menawarkan sejumlah kelebihan. Xiaomi masih menyematkan berbagai dukungan mumpuni untuk membantu pengguna menjalani rutinitas sehari-hari.
Harganya pun relatif terjangkau di mana sudah dapat dibawa pulang hanya dengan mengeluarkan biaya mulai dari Rp2.199.000. Oleh karena itu jika masih ragu-ragu untuk meminangnya, berikut ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari perangkat tersebut.
Kelebihan POCO M7
1. Baterai Super Besar
Menjalani rutinitas sehari-hari bakal terasa lebih tenang apabila sebuah perangkat mempunyai kapasitas penyimpanan daya yang besar. POCO M7 makanya hadir dengan baterai jumbo sebagai salah satu keunggulan.
Bahkan jika dibandingkan dengan kebanyakan perangkat yang menawarkan keunggulan serupa, kapasitasnya jauh lebih besar. POCO M7 sudah memakai baterai sebesar 7.000mAh saat masih banyak ponsel hanya mendukung hingga 5.000mAh.
Kapasitas yang lebih besar ini tentu dapat membuat berbagai aktivitas dilakukan dalam waktu lebih lama. Perangkat tersebut tidak akan mudah kehabisan daya sehingga kita tidak perlu berulang kali melakukan pengisian.
Menurut hasil uji laboratorium perusahaan, baterai POCO M7 cukup untuk bermain game Mobile Legends: Bang Bang hingga selama 9 jam, menonton video 28 jam, membaca konten 29 jam, melakukan panggilan telepon 46 jam, atau memutar musik 108 jam.
Saat kapasitasnya tersisa satu persen, kita bahkan tidak perlu terburu-buru untuk melakukan pengisian ulang. Dayanya diklaim masih cukup untuk melakukan panggilan telepon hingga 64 menit atau menyala dalam mode siaga selama 10 jam.
Baterai POCO M7 juga akan tetap tahan lama meski digunakan di kondisi suhu rendah. Perangkat tersebut telah dilengkapi dengan chip BatteryExtender yang memungkinkan kinerja penyimpanan dayanya tetap optimal.
Dalam klaimnya, baterainya masih mampu bertahan hingga 35 jam untuk memutar musik, 14 jam untuk menonton video, atau 7 jam untuk panggilan telepon saat digunakan di lingkungan bersuhu -20°C.
Bukan hanya untuk daya tahan dalam siklus harian, baterai POCO M7 juga hadir sebagai solusi untuk pemakaian jangka panjang. Xiaomi menyemat teknologi yang memungkinkan kapasitas penyimpanan dayanya akan tetap di atas 80 persen setelah 1.600 siklus pengisian ulang.
2. Pengisian Daya Tergolong Cepat
Hadir sebagai penunjang, teknologi pengisian daya cepat juga menjadi keunggulan dari POCO M7 yang berikutnya. Tanpa dukungan ini, kita soalnya bakalan memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengisi baterainya.
Secara teknis, POCO M7 bahkan mempunyai dukungan pengisian yang lebih cepat dibandingkan berbagai ponsel di kelasnya. Perangkat tersebut sudah mendukung teknologi 33W Turbo Charge saat masih banyak ponsel yang memakai di bawah 25W.
Sayangnya, Xiaomi tidak mengungkap seberapa cepat kemampuan dari teknologi pengisian yang diusung oleh POCO M7. Meski begitu, dukungan ini bakalan mampu mempersingkat prosesnya sehingga kita tidak perlu menunggu lebih lama untuk beraktivitas kembali.
Menariknya bersama teknologi 33W Turbo Charge ini, POCO M7 turut dilengkapi dengan pengisian daya terbalik 18W yang notabene lebih cepat daripada lainya. Kita dapat memakainya untuk mengisi perangkat seperti ponsel, tablet, maupun aksesori selayaknya sebuah powerbank.
3. Layar Luas dengan Animasi Mulus
Keunggulan dari POCO M7 juga terlihat di sektor layar. Selaras dengan kapasitas baterainya, perangkat menengah buatan Xiaomi tersebut dilengkapi dengan panel yang benar-benar luas di mana bahkan tercatat membentang sampai 6,9 inci.
Dengan layar yang luas, kita dapat menikmati berbagai macam konten mulai dari gambar, video, hingga game secara lebih leluasa. Terlebih lagi, kita tidak perlu takut tampilan akan pecah karena panelnya sudah mendukung resolusi hingga Full HD+ (2340 × 1080 piksel).
Selain mempunyai ukuran yang luas, layarnya juga mempunyai dukungan refresh rate yang sangat tinggi. Panelnya mampu menangani pengaturan animasi hingga 144Hz padahal perangkat sekelasnya masih di bawah 90Hz.
Layar POCO M7 menariknya juga mendukung setelan refresh rate secara adaptif. Dengan sembilan tingkat pengaturan animasi, perangkat dapat secara cerdas beradaptasi dengan berbagai macam konten.
Kita yang sering menggunakan ponsel dalam waktu lama juga bisa terus-menerus menatap layar secara lebih nyaman. Selain mendukung DC dimming, POCO M7 soalnya sudah tersertifikasi oleh TÜV Rheinland untuk paparan cahaya biru rendah berbasis peranti lunak, bebas kedip, maupun penyesuaian ritme sirkadian
4. Konfigurasi Memori yang Luas
Meskipun hanya tersedia dalam satu varian, POCO M7 mempunyai konfigurasi memori yang tergolong lebih dari cukup untuk pemakaian di masa sekarang. RAM maupun penyimpanannya sudah berkapasitas lumayan besar.
Perangkat tersebut di antaranya sudah dilengkapi dengan RAM berkapasitas 8GB. Apabila masih merasa kurang, pengguna dapat memanfaatkan fitur Memory Extension yang mendukung penambahan memori virtual hingga 8 GB.
Penyimpanannya pun sudah berkapasitas 256GB. Saat kebanyakan ponsel sekelasnya hanya dilengkapi dengan media internal 128GB, perangkat tersebut tentunya dapat menampung lebih banyak data maupun aplikasi sekaligus.
Terlebih lagi, Xiaomi masih menyematkan dukungan untuk memasang MicroSD. Kita dapat memakainya untuk menambahkan penyimpanan eksternal dengan kapasitas hingga 2TB.
5. Bodi Terbilang Tangguh
Untuk sebuah perangkat yang tersedia dengan harga Rp2 jutaan, POCO M7 juga mempunyai bodi yang terbilang tangguh. Kita tidak perlu khawatir ponsel akan cepat rusak saat digunakan dalam beraktivitas.
Ketangguhan POCO M7 salah satunya hadir lewat sertifikasi IP64. Bodi perangkat tersebut sudah menggunakan desain khusus yang mampu secara efektif menahan cipratan air hujan maupun debu ringan.
Bodinya juga sudah lolos dari berbagai uji ketangguhan internal perusahaan sebelum dipasarkan. Termasuk di dalamnya meliputi uji jatuh ringan hingga 28 ribu kali, kompresi 3.000 kali, maupun jatuh berputar 300 kali.
6. Usung Sejumlah Fitur Mutakhir
Menjalankan antarmuka sistem HyperOS 2, POCO M7 juga sudah dilengkapi dengan sejumlah fitur cerdas yang dapat mempermudah berbagai macam pekerjaan sebagai keunggulan.
Google Gemini menjadi salah satunya. Asisten virtual ini mempunyai fitur semakin mutakhir seperti Gemini Live yang memungkinkan kita berinteraksi selayaknya mengobrol dengan orang biasa.
Bersama dengannya, juga turut hadir Circle to Search. Dukungan satu ini bisa digunakan untuk melakukan penelusuran atau penerjemahan secara praktis tanpa perlu berpindah aplikasi melainkan hanya dengan melingkari konten di layar.
NFC (Near-field Communications) yang dapat digunakan untuk sekadar mengecek saldo e-money hingga menyelesaikan berbagai transaksi digital juga sudah dapat dinikmati lewat POCO M7.
Pada POCO M7, kita juga dapat menikmati berbagai macam konten suara secara lebih baik. Perangkat tersebut soalnya sudah dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti Hi-Res Audio dan Dolby Atmos yang dapat menghadirkan pengalaman mendengarkan berkualitas.
Dukungan IR Blaster juga sudah tersedia pada POCO M7. Kita pun dapat memakainya untuk mengubah perangkat sebagai remote yang memungkinkan kita mengontrol perangkat elektronik rumah seperti televisi atau AC.
Melengkapi fitur tahan percikan air dan debunya, POCO M7 juga membawa teknologi Wet Touch 2.0. Dukungan ini dapat membuat layar tetap mampu merespons setiap sentuhan dengan akurat sehingga menghasilkan pengalaman penggunaan yang lancar saat jari basah atau terkena minyak.
Kekurangan POCO M7
1. Chipset Bisa Lebih Baik
Dibanderol dengan harga Rp2 jutaan, POCO M7 sayangnya bukan pilihan tepat apabila kita memerlukan ponsel dengan kinerja paling mumpuni. Dapur pacu perangkat tersebut soalnya masih memakai chipset Qualcomm Snapdragon 685.
Chipset ini memang baru diluncurkan pada tahun 2023. Hanya saja, teknologi yang digunakan cukup ketinggalan. Qualcomm soalnya masih memakai arsitektur Kryo 265 yang secara teknis dikembangkan berdasarkan ARM Cortex-A73 dan Cortex-A53.
Bagi kamu yang belum tahu, Cortex-A73 dan Cortex-A53 merupakan teknologi yang tergolong sangat lawas. ARM memperkenalkan arsitektur pemrosesan ini pertama kali pada tahun 2016 silam.
Qualcomm sendiri memang sudah menggunakan konfigurasi dengan frekuensi 2,8GHz yang dipadukan bersama pemroses grafis Qualcomm Adreno 610. Namun, kemampuannya masih kalah jika dibanding MediaTek Helio G99 yang hadir di kelas serupa dengan kecepatan sampai 2,2GHz saja.
Pihak Xiaomi untungnya memastikan bahwa ponsel buatannya bakalan dapat digunakan secara lancar dalam jangka panjang. Perangkat dapat digunakan tanpa kendala hingga sampai 48 bulan atau setara dengan 4 tahun pemakaian.
2. Sudah Tidak Dilengkapi Jack Audio 3,5mm
Meluncur sebagai alternatif perangkat terjangkau, POCO M7 juga sudah tidak dilengkapi dengan lubang jack audio 3,5mm. Dukungan ini padahal masih termasuk esensial untuk kelas menengah ke bawah.
Hilangnya jack audio tentunya perlu diperhatikan sebelum membeli POCO M7. Terutama jika pengguna memang gemar mendengar musik, menonton video, atau bermain game dengan perangkat suara tambahan.
Tanpa jack audio 3,5mm, pengguna bakal kesulitan untuk memasang perangkat suara kabel karena perlu memakai konverter tambahan, kecuali mereka mempunyai aksesori yang sudah mendukung antarmuka USB Type-C secara bawaan.
Alternatifnya, mereka bisa beralih sepenuhnya ke perangkat suara nirkabel seperti TWS (True Wireless Stereo) atau headphone bluetooth. Hanya saja biasanya, terdapat latensi cukup tinggi yang bisa mengganggu sebagian aktivitas jika memakai perangkat dengan harga murah.
3. Slot Kartu Hibrida
Kekurangan dari POCO M7 juga terletak pada jenis slot yang digunakan. Meski masih dilengkapi dengan dukungan untuk memasang MicroSD, perangkat sudah memakai tempat kartu berjenis hibrida.
Slot hibrida biasanya hanya mempunyai dua buah tempat saja. Kita hanya bisa memakainya untuk memasang dua kartu SIM secara bersamaan atau mengganti salah satunya dengan MicroSD.
Tinggalkan Komentar