Gadgetren – Memperlombakan berbagai solusi kreatif berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics), Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025 kini telah memasuki babak semifinal.
Terdapat sebanyak 80 tim yang lolos ke dalam babak ini. Secara khusus, 45 tim di antaranya mengangkat tema Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability via Technology) dan sisanya mengusung Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga (Social Change through Sport & Tech).
Salah satu tim yang ikut berkompetisi ke dalam babak semifinal ini adalah murid-murid dari SMAN 5 Surabaya. Mereka mengembangkan platform AICTFIVE untuk membantu anak-anak penyandang disabilitas, khususnya cerebral palsy.
Termasuk ke dalam tema Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga, AICTFIVE menggabungkan olahraga interaktif dengan permainan edukatif sebagai terapi yang menyenangkan, inklusif, dan terjangkau.
Selain murid-murid dari SMAN 5 Surabaya, tim yang berasal dari IPB University juga ikut lolos ke babak ini. Hanya saja, mereka tergabung dalam kategori tema Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan.
Secara khusus, tim IPB University mengembangkan solusi untuk membantu masyarakat dalam memastikan kesegaran makanan secara lebih mudah dan akurat. Inovasinya diberi nama KAMA Food Analyzer.
Yang membuat kompetisi SFT 2025 semakin menarik, Samsung pada tahun ini berkolaborasi bersama IOC (International Olympic Committee). Khususnya untuk kategori tema Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga.
Melalui kolaborasi tersebut, kontes SFT 2025 secara global hadir dengan program yang disebut Global Ambassador. 10 tim terbaik dari seluruh dunia yang lolos seleksi regional dan global akan mendapat gelar Global Ambassador.
Bukan hanya mendapatkan gelar, kesepuluh tim ini nantinya juga berkesempatan untuk bertukar pengalaman dengan peserta dari seluruh dunia sekaligus memperluas jaringan kolaborasi internasional.
Mereka dalam hal ini nantinya dapat mengikuti rangkaian kegiatan inspiratif yang digelar bertepatan dengan Olimpiade Musim Dingin 2026 pada Bulan Februari mendatang di negara Italia.
Program ini diharapkan dapat menjadi sebuah tempat yang mampu memberdayakan para inovator muda dalam berpikir melampaui batas negara dan berkolaborasi dalam tantangan global yang mendesak.
SFT 2025 memang bukan sekadar kompetisi. Program ini diharapkan dapat menjadi sebuah perjalanan transformatif yang memberdayakan inovator muda untuk menjadi warga global dengan perspektif yang visioner.
Bagus Erlangga selaku Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia menegaskan, “Melalui SFT 2025, kami ingin memberikan lebih dari sekadar kompetisi, melainkan juga ruang belajar, berkolaborasi, dan mengasah keterampilan yang relevan dengan era digital.”
Tinggalkan Komentar