Gadgetren –Lebih dari tiga dekade sudah Samsung meramaikan pasar teknologi Indonesia lewat inovasi-inovasi yang dihadirkannya.
Bahkan Samsung telah menjadi pemimpin untuk perangkat ponsel dan tablet sejak tahun 2012 di samping turut meluncurkan perangkat wearable, elektronik rumah tangga, hingga monitor untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Untuk mendorong industri teknologi, Samsung pada tahun 2015 pun membangun pabrik ponsel dan tablet di Cikarang sebagai salah satu bentuk komitmen dan kontribusi dalam negeri.
Tidak hanya itu saja, Samsung turut mendukung program pemerintah dalam mendongkrak ekonomi lewat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk produk-produk yang dijual di Indonesia.
Salah satunya dengan memenuhi kadar batas Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang hadir dilampaui oleh berbagai jenis perangkat, termasuk ponsel Galaxy. Bahkan pada tahun 2025, Samsung berhasil meraih nilai TKDN mencapai 40,3% untuk Galaxy A26 5G yang mana tertinggi untuk saat ini.
Sementara untuk ponsel lainnya pun tergolong cukup tinggi yang mana untuk Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G mencapai nilai 39,6% serta untuk Galaxy S25 Series mencapai nilai 37,5% sebagai pembuktian Samsung dalam mendukung program pemerintah.
Bersamaan dengan itu, Samsung juga berkontribusi dalam melakukan ekspor ponsel ke berbagai negara tetangga hingga sebanyak 12 juta unit dan menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 11 ribu orang.
Tidak hanya soal produk fisik, Samsung Research Institute Indonesia (SRIN) yang hadir sejak tahun 2012 di Indonesia telah mengembangkan aplikasi dan software seperti Samsung Gift Indonesia, Salaa, S-Lime, dan Samsung Pay.
Selain itu SRIN juga membantu dalam menghadirkan Bahasa Indonesia untuk layanan Galaxy AI agar dapat lebih mudah digunakan dalam keseharian masyarakat Indonesia. Dengan begitu terjadi pula pertukaran ilmu antara anak muda yang bekerja di SRIN dengan kantor Samsung Research di Korea Selatan.
Kemudian Samsung juga mendorong para pelajar dan talenta muda di Indonesia melalui Smart Learning Class dan Samsung Tech Institute agar mereka dapat mengembangkan potensi digital sesuai visi global Samsung “Together for Tomorrow! Enabling People”.
Pada program tingkat lanjut untuk jenjang SMA/SMK hingga S1, Samsung Innovation Campus (SIC) menjadi inisiatif yang dilakukan untuk memberikan pelatihan coding dan programming sedangkan Samsung Solve for Tomorrow (SFT) menghadirkan wadah inkubasi melalui kompetisi STEM.
Melengkapi dampak ekonomi yang diberikan, Samsung turut mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dengan merestorasi terumbu karang. Lebih dari 11.000 bagian terumbu karang telah di tanam di berbagai lokasi wilayah Indonesia seperti Bali.
Langkah ini Samsung lakukan untuk menghadirkan inovasi teknologi sambil tetap memperhatikan lingkungan untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.
Tinggalkan Komentar