ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Review Handphone

Review Honor X9c – Handphone Tahan Banting dengan Desain Menarik

Review Honor X9c - Handphone Tahan Banting dengan Desain Menarik

Review Honor X9c
  • Rating
4

Kesimpulan

Dengan harga Rp4.599.000, Honor X9c jelas berada di segmen kelas menengah. Handphone ini menawarkan desain menarik, daya tahan baterai yang lama, dan kamera yang mumpuni sebagai keunggulan utamanya.

Yang Disukai

  • Desain mewah
  • Tahan banting
  • Baterai tahan lama
  • Ok untuk foto-foto

Yang Tidak Disukai

  • Hasil rekaman video tidak stabil

Gadgetren – Belakangan ini, merek-merek lama mulai kembali bersemi di Indonesia. Setelah Motorola dengan Moto G45 5G, kini giliran Honor yang kembali meramaikan pasar. Kali ini mereka tidak hanya membawa satu produk, tetapi beberapa sekaligus dan salah satunya Honor X9c.

Handphone ini diklaim memiliki ketahanan ekstrem, mulai dari dibor hingga direndam. Bahkan Honor mengklaim handphone ini tahan jatuh dari ketinggian 2 meter. Namun dalam penggunaan sehari-hari, tentu hal seperti itu jarang dilakukan oleh pengguna umum.

Meski begitu daya tarik utama Honor X9c bukan hanya ketahanannya. Desainnya yang sangat menarik menjadi salah satu keunggulan utamanya. Berbeda dengan saudaranya Huawei, Honor X9c menjalankan Android 14 dengan antarmuka MagicOS 8.0 dan secara bawaan mendukung layanan Google resmi.

Ketika pertama kali melihat handphone ini, satu hal yang langsung menonjol adalah tekstur bodi belakangnya yang berbahan kaca. Varian warna Jade Cyan yang saya gunakan tampak elegan dengan gradasi biru muda kehijauan serta tekstur menyerupai batu giok sesuai dengan namanya.

Lingkaran kamera besar di tengah juga terlihat mencolok, dilengkapi detail gerigi di sekelilingnya. Sementara itu sisi handphone ini melengkung baik pada layar maupun bodi belakangnya yang memberikan kenyamanan lebih saat digenggam.

Lengkungan pada layar ini bukan hanya sekadar pada fisik kacanya, tetapi juga pada tampilan layarnya. Dengan panel AMOLED 6,78 inci beresolusi 2700 x 1224 piksel dan refresh rate 120Hz, layar ini menyajikan tampilan yang tajam dan memuaskan.

Saat digunakan di bawah terik matahari, kontennya tetap terlihat dengan jelas. Di dalam layar terdapat pemindai sidik jari optikal untuk kemudahan otentikasi. Sementara di bagian atasnya, lubang kamera berbentuk pil menampung kamera depan serta sensor cahaya sekitar.

Dari segi performa, Honor X9c ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1 yang dipadukan dengan RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB.

Meskipun chipset ini sudah berusia lebih dari dua tahun, performanya tetap mumpuni untuk menjalankan berbagai aktivitas dengan lancar. Selama penggunaan harian, pengalaman mengoperasikan handphone ini terasa mulus, dengan animasi yang halus.

Saat bermain Genshin Impact pada setelan grafis Low, permainan berjalan lancar. Begitu juga saat memainkan Honor of Kings, pertarungan terasa mulus dengan setelan grafis level 3, FPS High, dan resolusi High.

Dalam pengujian AnTuTu, Honor X9c meraih skor 574.153 yang tergolong cukup mumpuni untuk kelas menengah. Sementara itu pada Geekbench, handphone ini mencatat skor 811 untuk single-core dan 2.478 untuk multi-core.

Performa tetap stabil saat diuji dengan 3DMark Wild Life Extreme Stress Test. Handphone ini berhasil mencapai tingkat kestabilan 99,4%, dengan skor tertinggi 613 dan terendah 609.

Performa mulus ini didukung oleh daya tahan baterai yang lama berkat baterai 6.600mAh dengan teknologi silikon-karbon. Kapasitas ini tergolong sangat besar mengingat kebanyakan handphone saat ini masih mentok di 5.000mAh.

Namun perlu dicatat bahwa dalam review ini saya menggunakan unit global Honor X9c sehingga tidak dapat mengaktifkan kartu SIM. Karena itu saya tidak bisa memberikan estimasi daya tahan baterai berdasarkan penggunaan harian standar saya.

Sebagai gantinya saya menguji baterai menggunakan aplikasi PCMark dengan setelan kecerahan layar 50%, refresh rate 60Hz, dan baterai dari 100%. Hasilnya Honor X9c mencatat daya tahan 19 jam 6 menit yang tergolong tinggi.

Saat pengujian yang sama dilakukan dengan refresh rate 120Hz, daya tahan turun menjadi 14 jam 17 menit. Meskipun berkurang, angka ini masih sangat baik dibandingkan handphone lain di kelasnya.

Tak hanya daya tahan baterainya yang impresif, Honor X9c juga mendukung fast charging 66W yang memungkinkan pengisian daya cepat. Dengan menggunakan charger bawaan, handphone ini dapat terisi dari 10% hingga penuh dalam 1 jam 5 menit saja.

Di sektor kamera, Honor X9c dibekali kamera utama 108MP dengan dukungan OIS, ditemani kamera ultrawide 5MP. Hasil fotonya memuaskan, baik di siang maupun malam hari dengan detail yang tajam dan jernih.

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Namun sayangnya kualitas kamera ultrawidenya terasa kurang optimal, wajar mengingat resolusinya hanya 5MP.

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Ultrawide

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Ultrawide

Sementara itu kamera depan 16MP mampu menangkap wajah dengan baik. Detail terlihat jelas dan efek bokeh pada mode portrait tampak rapi serta natural.

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Selfie Portrait

Honor X9c - Hasil Jepretan Kamera

Selfie Portrait

Kamera utama Honor X9c mampu merekam video hingga 4K 30FPS sementara kamera depannya terbatas pada FHD 30FPS. Secara kualitas, hasil rekamannya cukup baik namun stabilisasi kameranya kurang optimal. Saat ada gerakan, rekaman video terlihat goyang dan seperti ada efek jeli.

Dengan harga Rp4.599.000, Honor X9c jelas berada di segmen kelas menengah. Handphone ini menawarkan desain menarik, daya tahan baterai yang lama, dan kamera yang mumpuni sebagai keunggulan utamanya.

Meskipun performanya tergolong mulus, secara keseluruhan masih berada di bawah beberapa kompetitor di kelas harga ini. Sebagai salah satu produk perdana yang menandai kembalinya Honor ke pasar Indonesia, Honor X9c bisa dibilang tidak mengecewakan.

ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605

Tentang penulis

Firman Nugraha

Editor-in-Chief Gadgetren yang sudah belasan tahun berpengalaman di dunia teknologi khususnya handphone. Awalnya ia pernah menjadi developer aplikasi Android di Nexian dan kini terjun ke dunia media.

Tinggalkan Komentar