ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Tips dan Trik Laptop / PC

Apa yang Dilakukan Saat Laptop Blue Screen? Ini 12 Solusinya

Gadgetren – Pesan eror dengan latar berwarna biru atau biasa disebut Blue Screen of Death (BSOD) bisa muncul karena sebuah laptop sedang mengalami masalah di sisi peranti lunak maupun keras.

Masalah tersebut umumnya akan muncul saat sistem operasi gagal dijalankan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari bug, aplikasi yang tidak sesuai, driver yang sudah usang, serangan malware, sambungan yang tidak pas, hingga kerusakan komponen.

Saat laptop mengalami hal tersebut, kita untungnya tidak perlu panik. Kita hanya perlu mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan faktor penyebabnya. Kita di antaranya dapat melakukan beberapa hal berikut:

1. Memeriksa Stop Code

Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika laptop mengalami BSOD adalah memeriksa Stop Code. Sistem operasi Microsoft Windows umumnya akan menampilkannya di dalam pesan yang dimunculkan.

Stop Code akan menunjukkan garis besar diagnosis dari penyebab kenapa layar BSOD muncul. Kita pun dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara lebih tepat.

Microsoft Windows BSOD

Pada laptop Windows, Stop Code akan ditampilkan dalam bentuk kode numerik atau teks di mana tergantung pada versi sistem operasi yang terpasang. Adapun beberapa kode yang paling umum muncul adalah sebagai berikut:

  • 0x000000EF (CRITICAL_PROCESS_DIED): Sejumlah proses penting di dalam laptop terganggu.
  • 0x0000007E (SYSTEM_THREAD_EXCEPTION_NOT_HANDLED): Beberapa driver di laptop sudah ketinggalan atau tidak berfungsi dengan baik.
  • 0x0000001E (KMODE_EXCEPTION_NOT_HANDLED): Terjadi malafungsi pada proses kernel.
  • 0x00000117 (VIDEO_TDR_TIMEOUT_DETECTED): Eror pada GPU seperti tidak mampu menangani gambar dari aplikasi atau memang rusak.
  • 0x0000002E (DATA_BUS_ERROR): Terjadi kesalahan pada memori sistem, seperti ketidakcocokan, cacat, kerusakan, atau kesalahan konfigurasi perangkat keras.
  • 0x00000050 (PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA): Sistem tidak dapat menemukan alamat memori.
  • 0x0000000A (IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL): Aplikasi atau operasi di dalam sistem mencoba menggunakan memori lebih banyak dari apa yang diizinkan.
  • 0x00000024 (NTFS_FILE_SYSTEM): Penyimpanan HDD atau SSD laptop bermasalah.
  • 0x0000003B (SYSTEM_SERVICE_EXCEPTION): Kesalahan terjadi karena identifikasi driver atau proses di dalam sistem.
  • 0x00000133 (DPC_WATCHDOG_VIOLATION): Sistem memerlukan pengawasan terhadap Deferred Procedure Call (DPC) karena masalah driver atau file sistem bermasalah.

Apabila tidak menemukan Stop Code dari daftar di atas, cari informasi lebih lanjut dengan memanfaatkan mesin penelusuran seperti Google. Pastikan tidak salah menuliskan kode yang muncul.

2. Melepas Peranti yang Terpasang

Setelah memeriksa Stop Code yang muncul di layar BSOD, kita dapat mematikan laptop. Kita dalam hal ini biasanya hanya perlu menekan dan menahan tombol Power selama beberapa saat.

Selanjutnya, lepas semua peralatan dan aksesori yang terhubung sebelum laptop dinyalakan ulang. Termasuk di antaranya meliputi mouse, keyboard eksternal, webcam, penyimpanan eksternal, atau WiFi Adapter selama bukan untuk pengoperasian.

3. Menjalankan Safe Mode

  • Buka halaman Settings di laptop.
  • Masuk ke bagian System.
  • Pilih menu Recovery.
  • Cari submenu Advanced startup.
  • Ketuk tombol Restart now.
  • Biarkan laptop menyala sampai halaman Choose an option.
  • Jika sudah, pilih menu Troubleshoot.
  • Pilih Advanced options.
  • Buka Startup Settings.
  • Tekan tombol Restart.
  • Setelah laptop melakukan muat ulang, tekan tombol 5 atau F5 di keyboard untuk masuk ke Safe Mode with Networking.

Penanganan selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan Safe Mode. Kita dapat melakukannya apabila diagnosa dari Stop Code menunjukkan permasalahan berasal dari sisi peranti lunak.

Safe Mode memungkinkan kita menjalankan sistem dengan pengaturan paling dasar. Pada saat menggunakannya, aplikasi, peranti keras, atau proses yang menjadi pemicu BSOD kemungkinan akan ikut dinonaktifkan.

Sebagai penanggulangan, kita selanjutnya dapat menghapus aplikasi atau pembaruan driver yang bermasalah setelah masuk ke Safe Mode. Kita dalam hal ini bisa melihat apa yang terakhir dipasang atau dijalankan sebelum muncul layar BSOD.

Hapus Aplikasi atau Program yang Bermasalah

  • Ketuk tombol Start Windows.
  • Ketikan Add or remove programs.
  • Klik Open dari hasil penelusuran.
  • Cari dan pilih aplikasi yang bermasalah.
  • Ketuk tombol Uninstall.

Untuk menghapus aplikasi atau program yang terpasang di Safe Mode, kita bisa melakukannya seperti saat menggunakan mode normal. Kita dalam hal ini hanya perlu masuk ke halaman pengaturan.

Hapus Pembaruan Driver Laptop

  • Klik tombol Start Windows.
  • Ketikan Device manager.
  • Buka Device Manager dengan mengetuk Open.
  • Cari perangkat keras yang bermasalah.
  • Klik kanan pada perangkat keras tersebut.
  • Pilih Properties.
  • Masuk ke tab Driver.
  • Ketuk tombol Roll Back Driver.

Begitu juga untuk menghapus pembaruan driver, kita pun dapat melakukannya melalui menu Device Manager. Kita dalam hal ini kemungkinan juga perlu mengecek beberapa perangkat keras selain apa yang dicurigai jika diperlukan.

Agar bisa digunakan kembali secara normal, jangan lupa untuk keluar dari Safe Mode setelah masalah diatasi. Kita dapat mengembalikan laptop ke mode biasa dengan melakukan muat ulang.

4. Perbarui Sistem Operasi

  • Buka halaman Settings.
  • Masuk ke bagian Update & Security jika diperlukan.
  • Pilih menu Windows Update.
  • Periksa dan pasang pembaruan jika tersedia.

Beberapa masalah yang terjadi di sebuah laptop juga dapat disebabkan karena sistem operasi atau driver sudah mulai usang. Memperbarui perangkat pun menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan.

5. Gunakan System File Checker (SFC)

  • Tekan tombol Start Windows.
  • Ketikan Command Prompt.
  • Pilih Run as Administrator.
  • Konfirmasi dengan mengetuk Yes.
  • Di Command Prompt, ketik sfc /scannow lalu tekan Enter.

Memeriksa seluruh file sistem di laptop juga perlu dilakukan pada saat sistem operasi tidak dapat berjalan normal. Untuk melakukannya, kita bisa memanfaatkan fungsi System File Checker (SFC) yang sudah tersedia secara bawaan.

6. Cek Kerusakan Penyimpanan

  • Buka Command Prompt dengan menggunakan langkah-langkah seperti sebelumnya.
  • Ketik chkdsk lalu tekan Enter.

Selain file sistem, kita juga dapat memeriksa kerusakan di dalam media penyimpanan. Kita dapat menggunakan fungsi pemindaian CHKDSK yang dapat memindai setiap bit di dalam hardisk, menandai kerusakan, dan memperbaikinya.

Jika diperlukan, kita juga dapat melakukan pengecekan kesehatan penyimpanan. Ini dapat dilakukan untuk memastikan apakah HDD dan SSD masih dalam kondisi prima atau tidak.

7. Cek Permasalahan RAM

  • Klik tombol Start Windows.
  • Ketikan Windows Memory Diagnostic.
  • Ketuk tombol Run as Administrator.
  • Klik Yes untuk mengonfirmasinya.
  • Klik tombol Restart now and check for problems (recommended) di jendela Windows Memory Diagnostic.

Permasalahan yang terjadi di bagian RAM juga dapat menjadi pemicu kemunculan layar BSOD. Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan fungsi Windows Memory Diagnostic untuk memeriksanya.

Hasil pemindaian dari Windows Memory Diagnostic akan langsung ditampilkan. Namun jika tidak sengaja tertutup, kita nanti masih bisa mengaksesnya melalui Windows Event Viewer dengan melihat bagian Error atau Warning.

8. Memindai Malware

Melakukan pemindaian malware juga dapat menjadi langkah penting saat laptop bermasalah. Beberapa gangguan soalnya bisa disebabkan oleh serangan dari perangkat lunak berbahaya tersebut.

Dalam hal ini, kita dapat melakukan pemindaian dengan menggunakan Windows Defender Offline scan. Kita bisa memakai aplikasi pihak ketiga apabila dirasa masih belum mumpuni.

9. Memasang Ulang RAM atau Penyimpanan

Mencopot lalu memasang kembali komponen seperti RAM dan media penyimpanan juga dapat menjadi langkah yang dicoba. Seperti apa yang sudah dijelaskan, BSOD juga dapat disebabkan oleh pemasangan konektor yang tidak sempurna.

Namun perlu diingat, memasang ulang RAM dan media penyimpanan tentu memerlukan keahlian khusus. Kita yang khawatir perangkat bertambah rusak dapat meminta bantuan orang yang lebih ahli.

10. Reset Laptop

Laptop yang bermasalah di sisi peranti lunak umumnya juga dapat diselesaikan dengan reset atau pengaturan ulang sistem operasi. Kita pun dapat melakukannya pada saat terjadi BSOD.

Pengaturan ulang sebisa mungkin dilakukan apabila masalah belum benar-benar terselesaikan. Jika kita melakukannya, berbagai aplikasi dan data di laptop bisa ikut terhapus secara permanen.

11. Instal Ulang Sistem Operasi

Alternatifnya, kita juga dapat melakukan pemasangan ulang sistem operasi. Langkah ini dapat menjadi opsi terakhir apabila masalah peranti lunak masih tetap muncul setelah kita melakukan reset.

Jangan lupa untuk mencadangkan data terlebih dulu sebelum memilih langkah ini. Sama seperti reset, kita juga dapat kehilangan berbagai berkas penting saat melakukan pemasangan ulang sistem operasi.

12. Membawa ke Pusat Perbaikan

Terakhir, kita dapat membawa laptop ke tempat perbaikan jika layar BSOD masih sering muncul. Sediakan uang yang cukup karena kemungkinan kita memang perlu memperbaiki atau melakukan penggantian komponen supaya perangkat bisa kembali normal.

Sebisa mungkin pilih pusat perbaikan resmi sesuai model laptop yang digunakan, terutama jika perangkat masih dalam masa garansi. Kita mungkin masih bisa mendapatkan pelayanan secara gratis.

Tentang penulis

Sukindar

Penulis Gadgetren yang aktif membuat konten tentang panduan teknologi mulai dari cara menggunakan hingga membahas istilah-istilah khusus di dalamnya.

Tinggalkan Komentar