Review OPPO Reno11 5G
- Rating
Kesimpulan
Reno11 5G adalah salah satu handphone kelas menengah yang mumpuni di mana menghadirkan berbagai lensa kamera yang bisa digunakan di bermacam situasi, desain yang unik dan menawan, layar memanjakan mata, hingga pengisian daya cepat.
Yang Disukai
- Konfigurasi kamera yang lengkap
- Desain menarik
- Layar yang memanjakan mata
- Pengisian daya baterai cepat
Yang Tidak Disukai
- Baterai terlalu boros di mode refresh rate 120Hz
- Goyangan ketika merekam video masih agak kasar
Gadgetren – Belakangan ini OPPO tampaknya semakin menonjolkan kemampuan kamera handphone mereka terutama untuk urusan foto portrait. Slogan “The Portrait Expert” pun disematkan pada handphone OPPO Reno11 5G terbaru yang mengusung kamera portrait telefoto 32MP
Tak hanya itu, Reno11 5G kini tampil semakin menarik dengan warna wave green dan bodi yang melengkung. Handphone ini juga menawarkan teknologi layar yang memanjakan mata serta didukung oleh ColorOS 14 terbaru.
Dibandingkan saudaranya yang lebih mahal, Reno11 5G dijual dengan harga hanya Rp5.999.000. Melihat harga tersebut, saya bisa bilang Reno11 5G adalah handphone kelas menengah yang layak diperhitungkan.
Desain
Bertolak belakang dengan tren handphone sisi rata, OPPO memilih untuk menggunakan desain melengkung di Reno11 5G. Ini membuatnya sangat nyaman ketika digenggam di tangan apalagi ditambah beratnya yang tergolong agak ringan.
Bagian belakang Reno11 5G menggunakan material kaca dengan warna hijau yang menurut saya lebih mirip seperti tekstur batu mineral dibandingkan hijau ombak seperti namanya. Namun begitu ini bukan berarti desainnya tidak bagus, sebaliknya ini terlihat menarik. Apalagi terdapat tonjolan kamera berbentuk seperti kapsul besar yang terlihat unik.
Berkat desain kaca belakang ini membuat bekas sidik jari tidak terlihat sama sekali sehingga handphone bisa terlihat prima tiap saat. Jika diperlukan, OPPO menyediakan case bawaan dengan warna yang sama dengan handphone ini sehingga dapat melindungi sembari melengkapi desain handphone.
Pada tiap sisi Reno11 5G terdapat komponen standar handphone seperti tombol pengatur volume, tombol power, slot USB-C, dan lubang speaker. Ada satu yang berbeda yakni sensor inframerah di bagian atas handphone.
Tampaknya OPPO semakin rajin menyematkan sensor tersebut di jajaran handphone mereka yang mana bisa menjadi kabar baik buat yang mau mengontrol perangkat elektronik di rumah tanpa perlu repot-repot menggunakan remot.
Layar
Tak kalah dengan desainnya, layar Reno11 5G pun tampil menarik dengan sisi melengkung dan kualitas tampilan layar yang mempesona di kelasnya. Ini berkat digunakannya panel AMOLED berukuran 6,7″ dengan resolusi 2412 x 1080 piksel, kecerahan tipikal 500 nit, kecerahan HDR 950 nit, dan dukungan HDR10+.
Layar ini juga mendukung refresh rate 120Hz yang bisa disetel agar menyesuaikan secara dinamis tergantung konten yang tampil pada layar sehingga tidak begitu membebankan baterai handphone.
Untuk perlindungan layar dari baretan, OPPO menggunakan teknologi AGC DT-Star2 dan secara bawaan layar handphone ini telah terpasang pelindung layar plastik.
Performa
Sebagai dapur pacunya, Reno11 5G menggunakan chipset MediaTek Dimensity 7050. Performanya dalam keseharian saya terasa lancar tanpa cegukan yang mana dikombinasikan dengan layar berefresh tinggi membuat berbagai animasi terlihat sangat mulus.
Menemani chipset tersebut, terdapat penyimpanan internal UFS2.2 yang luas mencapai 256GB dan RAM LPDDR4x 8GB. Handphone ini juga memiliki fitur RAM Expansion untuk meningkatkan kapasitas RAM secara virtual hingga total 16GB untuk keperluan multitasking. Namun begitu saya rasa kapasitas RAM bawaannya sudah cukup.
Dalam pengujian sintetis menggunakan AnTuTu, handphone ini mendapatkan skor 542.408 yang mana terbilang bersaing untuk handphone kelas menengah. Selain itu pada aplikasi Geekbench handphone ini mendapatkan skor 959 untuk single-core dan 2.416 untuk multi-core.
Main game AOV dengan handphone ini bisa di setelan Display Quality +, Particle Quality Extreme, dan FPS High. Hasilnya pertandingan berjalan dengan lancar dan mulus dengan FPS hampir selalu di angka 60. Pada game sejenis yakni Mobile Legend, hal serupa pun saya temukan dimana performanya sangat baik di setelan High Frame Rate Super dan Graphics Ultra.
Untuk game yang lebih berat yakni Genshin Impact, Reno11 5G bisa memainkannya dengan cukup lancar di FPS kisaran 30-an pada setelan grafis Medium. Menariknya selama saya memainkan game tersebut sekitar setengah jam, panas yang dihasilkan oleh handphone terasa tidak terlalu panas dan masih nyaman di tangan.
Baterai
Soal penggunaan daya baterai, saya bisa bilang Reno11 5G dalam mode standby sangat irit di mana penurunan daya baterainya sangat sedikit sehingga bisa lebih tahan lama.
Sedangkan untuk screen on time yang saya dapatkan dalam penggunaan sehari-hari dari baterai level 100% ke 10% mencapai hampir 4 jam. Memang bukan angka yang wow tapi sudah cukup baik.
Ketika saya tes menggunakan aplikasi PCMark di setelan refresh rate 60Hz, kecerahan layar 50%, dan baterai dari level 100%, Reno11 5G mendapatkan skor 15 jam 14 menit. Sayangnya ketika tes yang sama namun di mode refresh rate 120Hz, skornya turun jauh menjadi hanya 8 jam 28 menit.
Ini agak abnormal sebetulnya karena biasanya dalam pengetesan Gadgetren selama ini, perbedaan skor antara refresh rate 120Hz dan 60Hz hanya sekitar 20% namun di kasus ini perbedaannya mencapai hampir 50%. Saya pun sampai dua kali mengetes handphonenya di kondisi tersebut dan hasilnya tetap sama.
Kapasitas baterai yang digunakan oleh Reno11 5G adalah 5.000mAh yang mana sudah menjadi standar handphone jaman sekarang. Tapi menariknya handphone ini dilengkapi teknologi pengisian daya cepat 67W SUPERVOOC di mana saya bisa mengisi daya baterai handphone dari level 10% ke 100% dalam waktu hanya 52 menit saja menggunakan charger bawaan.
Kamera
Untuk sebuah handphone kelas menengah, Reno11 5G mengusung kamera yang mumpuni di mana terdapat lensa utama 50MP dengan sensor Sony LYT600 yang mendukung OIS, lensa telefoto Sony IMX709 32MP, dan juga lensa ultrawide Sony IMX355 8MP.
Sementara itu untuk kamera depannya, OPPO menyematkan lensa OmniVision OV32C 32MP. Berbagai lensa kamera yang ditawarkan Reno11 5G membuatnya dapat merekam berbagai jenis momen dengan mudah baik itu portrait, pemandangan, ataupun selfie.
Saya senang dengan hasil jepretan foto dari kamera utama Reno11 5G di siang hari di mana foto terlihat tajam dan warna cukup akurat. Bahkan di malam hari pun kamera utama handphone ini tetap dapat menghasilkan foto yang memuaskan.
Lensa telefoto di Reno11 5G membuat saya dapat memfoto objek dengan jarak jauh secara lebih jelas berkat pembesaran optik 2x. Lensa telefoto ini juga bisa digunakan untuk membuat foto portrait dengan efek yang berbeda dibanding menggunakan lensa utamanya.
Lensa terakhir di jejeran kamera belakang Reno11 5G adalah lensa ultrawide yang memungkinan saya untuk memfoto dengan bidang pandang yang luas. Namun begitu saya merasa hasil jepretan lensa ini menghasilkan warna foto yang lebih hangat dibandingkan lensa utamanya.
Beralih ke kamera depannya, Reno11 5G bisa membuat foto selfie dengan detail permukaan wajah terekam baik dan juga efek bokeh yang dihasilkan pada mode portrait terlihat halus.
Satu hal yang agak kurang dari kamera Reno11 5G adalah ketika melakukan perekaman video. Walaupun kamera utamanya sudah mendukung OIS, saya merasa goyangan pada rekaman video ketika saya merekam sambil berjalan masih agak terasa kasar.
Untungnya terdapat fitur Ultra Steady di mana video dibuat menjadi lebih stabil namun dengan efek samping videonya akan dikrop dan resolusi video terbatas hingga 1080p di 60FPS walaupun handphone ini sebetulnya bisa merekam hingga 4K di 30FPS.
Kamera depannya pun memiliki masalah serupa ketika perekaman video dimana goyangan terlihat cukup kentara. Walaupun ada juga fitur stabilisasi untuk kamera depan namun efeknya tidak sebaik kamera utama handphone ini dan juga hanya bisa diset resolusi video hingga 1080p pada 30FPS. Jika tidak menggunakan fitur tersebut, kamera depannya bisa merekam hingga resolusi 4K di 30FPS.
Fitur
Untuk antarmuka handphone ini sendiri menggunakan ColorOS berbasis Android 14 sehingga saya bisa langsung mencicipi sistem operasi terbaru Android. Tampilan antarmukanya terlihat mudah digunakan dan nyaman di mata.
ColorOS14 ini memiliki beberapa fitur menarik seperti salah satunya adalah Smart Image Matting di aplikasi Photos bawaan di mana saya bisa mengekstrak sebuah objek dari foto seperti hewan atau manusia dengan hanya menekannya saja.
Nantinya objek yang diekstrak akan disimpan dalam bentuk gambar PNG transparan untuk bisa digunakan kedepannya. Potongan objek yang dihasilkan terlihat cukup rapih untuk sesuatu yang dihasilkan secara otomatis. Fitur ini akan cocok buat yang senang bikin stiker atau kliping gambar.
Speaker stereo yang ada pada handphone ini kualitas keluaran audionya terdengar bagus untuk berbagai jenis penggunaan. OPPO pun menyediakan fitur OReality Audio di mana keluaran audio bisa disesuaikan tergantung skenarionya apakah itu sedang bermain game, menonton film, atau mendengarkan musik.
Menariknya ada fitur Ultra Volume Mode di mana volume keluaran suara akan menjadi terdengar sangat kencang ketika setelan volume digeser hingga maksimal namun masih tetap agak terjaga kejernihan suaranya.
OPPO juga kembali menghadirkan fitur Game Space di Reno11 5G di mana saya bisa dengan mudah mengoptimalkan permainan game ataupun menampilkan informasi tambahan seperti FPS dan penggunaan prosesor.
Kesimpulan
Sebagai handphone kelas menengah dari OPPO dengan harga Rp5.999.000, Reno11 5G adalah salah satu handphone yang mumpuni di mana menghadirkan berbagai lensa kamera yang bisa digunakan di bermacam situasi, desain yang unik dan menawan, layar memanjakan mata, hingga baterai dengan pengisian cepat.
Bisa dibilang OPPO Reno11 5G cukup tangguh di berbagai sektor. Satu yang kurang saya suka adalah entah kenapa di mode refresh rate tinggi, handphone ini menguras daya baterai terlalu cepat dibanding handphone lain pada umumnya di refresh rate yang sama.
Selain itu perekaman videonya dengan kamera utama walaupun sudah mendukung OIS namun hasilnya tetap terlihat ada goyangan yang kentara. Untungnya ini bisa disiasati dengan menggunakan mode Ultra Steady.
Tinggalkan Komentar