Samsung Galaxy Z Fold 5
- Layar - 9/109/10
- Performa - 9/109/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 8/108/10
- Software - 10/1010/10
- Desain - 10/1010/10
Ringakasan
Berbagai keunggulan yang disajikan oleh Galaxy Z Fold 5 membuat handphone yang satu ini menarik digunakan untuk aktifitas sehari-hari terutama bekerja dengan lebih optimal. Ditambah lagi berkat engsel barunya, kini Galaxy Z Fold 5 menjadi tertutup rapat ketika dilipat.
Yang Disukai
- Produktivitas serba bisa
- Ukuran layar utama yang pas untuk bekerja
- Performa gegas
- Tertutup rapat ketika dilipat
- Build quality yang kokoh
Yang Tidak Disukai
- Lipatan layar masih cukup terlihat
- S Pen perlu dibeli terpisah
Gadgetren – Samsung Galaxy Z Fold 5 sebagai foldable generasi terbaru menghadirkan peningkatan-peningkatan di berbagai sisi di mana yang paling mencolok adalah tidak adanya celah ketika handphone sedang ditutup. Tak hanya itu, handphone yang satu ini juga mengusung chipset baru yang lebih gegas.
Tidak perlu waktu lama bagi handphone ini untuk mempesona saya dengan kemampuannya. Berbagai fitur produktivitas yang disajikan membuat saya dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dengan lebih lancar.
Apakah Galaxy Z Fold 5 adalah penerus yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya? Nah untuk itu simak reviewnya berikut ini.
Desain
Galaxy Z Fold 5 masih mengusung desain yang sangat mirip dengan generasi sebelumnya di mana bagian sisinya mengusung model datar dan terdapat tonjolan kamera berbentuk oval di bagian belakang handphone.
Yang berbeda adalah lampu flashnya kini diletakkan di sebelah kanan jejeran kamera belakang dan kini handphonenya tidak terlihat ada celah ketika tertutup berkat engsel jenis baru. Dengan tidak adanya celah membuat Galaxy Z Fold 5 menjadi semakin ramping ketika ditutup dan ditambah beratnya lebih ringan 10 gram.
Engsel berteknologi zero-gap hinge yang digunakan oleh Galaxy Z Fold 5 diklaim Samsung dapat bertahan hingga 200.000 lipatan atau sekitar 5 tahun penggunaan berdasarkan estimasi mereka. Engsel ini juga dapat menahan kedua sisi handphone di berbagai sudut sehingga membuatnya dapat digunakan dengan mode yang unik.
Keseluruhan sisi bodi handphone ini terasa kokoh serta sudah sertifikasi IPX8 sehingga membuatnya dapat digunakan di area yang basah tanpa perlu khawatir merusak handphone.
Walaupun ketika ditutup handphone ini terlihat memanjang ke atas dan tebal, namun selama saya membawa handphone ini di tangan tetap terasa nyaman. Kemungkinan besar ini juga terbantu berkat lebarnya yang agak sempit ketika ditutup sehingga tidak terlalu membebankan tangan.
Layar
Ketika handphone sejenis ini pertama kali dirilis, jujur awalnya saya agak sangsi bahwa bentuknya akan memberikan manfaat yang besar ke produktivitas. Tapi nyatanya ketika saya coba, memang benar foldable ini memberikan efek positif ke produktivitas.
Ukuran layar utamanya yang mencapai 7,6″ ketika dibuka otomatis membuat handphone yang ini menjadi seperti tablet mini yang dapat menampilkan konten dengan luas. Sayang lipatan layarnya masih terlihat cukup kentara ketika dibentangkan.
Kualitas tampilan layarnya sendiri memanjakan mata berkat teknologi Dynamic AMOLED 2x yang dikombinasikan dengan kecerahan tinggi hingga 1.750 nits dan refresh rate dinamis 120Hz.
Kamera pada layar utama ini mengusung teknologi under display camera agar tidak mengganggu penglihatan. Namun begitu terlihat distorsi yang cukup jelas pada area di mana kamera bernaung.
Rasio layar utamanya ini mencapai 21.6:18 yang mana agak kotak sehingga untuk konten seperti dokumen Excel dapat terlihat dengan lebih lengkap. Ini tidak seperti ketika saya menggunakan handphone biasa yang mana saya seringkali kesulitan membaca data Excel dengan banyak kolom.
Tentunya layar yang besar ini tidak praktis untuk keperluan tertentu seperti misalnya hanya ingin sekedar membalas pesan singkat dengan cepat ketika sedang berjalan. Untuk kasus seperti ini saya tinggal menggunakan layar eksternalnya saja.
Layar eksternal Galaxy Z Fold 5 bentuknya lebih tinggi ramping dibandingkankan layar handphone pada umumnya yang mungkin terlihat agak aneh. Karena saya lebih sering menggunakan layar utamanya untuk aktivitas sehari-hari, hal ini sebetulnya tidak menjadi masalah.
Kualitas tampilan layar eksternal ini sendiri tidak kalah dengan layar utamanya berkat digunakannya teknologi Dynamic AMOLED 2X dengan adaptive refresh rate 120Hz. Yang beda dari refresh rate ini adalah layar eksternalnya hanya mampu mencapai refresh rate terendah 48Hz sedangkan layar utamanya bisa mencapai 1Hz.
Baik layar eksternal maupun layar utama handphone ini sudah dilindungi dengan Corning Gorilla Glass Victus 2 yang mana lebih tahan jika handphone tidak sengaja terjatuh. Saya sendiri pernah sekali tidak sengaja menjatuhkan handphone ini dari ketinggian pundak dewasa dan layar handphone masih mulus walau ada sedikit penyok pada frame aluminiumnya.
Fitur
Tentunya kekuatan Galaxy Z Fold 5 tidak hanya terletak pada ukuran layarnya namun Samsung juga menyematkan berbagai fitur bermanfaat untuk menunjang produktivitas.
Salah satunya adalah S Pen yang mana kini dimensinya lebih pipih dan menyatu dengan case yang disediakan oleh Samsung dengan lebih datar sehingga tidak terlalu menonjol ketika diletakkan. S Pen ini bermanfaat ketika digunakan untuk menandatangani dokumen digital ataupun memberikan anotasi pada konten di layar untuk saya bagikan ke rekan kerja.
Walaupun S Pen ini sebetulnya aksesoris opsional yang perlu dibeli terpisah, namun saya sangat menyarankan untuk memiliki aksesoris yang satu ini. Karena dengan S Pen, fitur produktivitas di Galaxy Z Fold 5 akan terasa lebih maksimal. Perlu dicatat, hanya S Pen khusus Galaxy Z Fold yang dapat digunakan pada handphone ini.
Fitur bermanfaat lain yang sering saya gunakan adalah taskbar-nya. Jika sebelumnya sudah pernah menggunakan komputer atau laptop, fitur ini akan terasa familiar karena saya dapat dengan mudah mengakses berbagai aplikasi sehingga multitasking jadi lebih lancar.
Ditambah lagi melalui taskbar ini juga mempermudah saya untuk menampilkan banyak aplikasi di satu layar sekaligus, tinggal seret icon aplikasi dan letakkan di area layar yang diinginkan. Saya bisa misal chatting dengan rekan kerja saya di satu sisi layar sembari melihat catatan kerja di sisi layar lain.
Kombinasi multi aplikasi di satu layar ini pun dapat disimpan di taskbar ataupun home screen sehingga kedepannya ketika ingin dimunculkan kembali bisa dilakukan dengan satu sentuhan saja.
Fitur lain yang mana efek samping dari form factor foldable dari Galaxy Z Fold 5 adalah saya bisa menggunakan handphone ini dengan sudut yang tidak lazim ditemukan.
Misal ketika saya ingin merekam diri sendiri untuk dokumentasi namun dengan resolusi yang lebih tajam, saya bisa meletakkan handphone-nya secara berdiri lalu saya merekam diri menggunakan kamera belakang dan previewnya ditampilkan di layar eksternal.
Selain itu saya juga bisa meletakkannya di meja dengan setengah layar menjulang ke atas ketika melihat konten video YouTube Gadgetren sembari melihat komentar-komentar penonton.
Untuk membuka kunci handphone dengan cepat, Galaxy Z Fold 5 mengusung pemindai sidik jari fisik yang diletakkan di sisi kanan handphone. Proses pemindaiannya sangat cepat dan akurat sehingga tidak perlu repot-repot memasukkan password.
Performa
Untuk dapur pacunya, Galaxy Z Fold 5 menggunakan chipset yang sama dengan seri Galaxy S23 yakni Snapdragon 8 Gen 2 Mobile Platform for Galaxy. Berbeda dengan chipset Snapdragon 8 Gen 2 biasa, chipset yang satu ini sederhananya adalah versi overclock di mana dapat menghadirkan kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi.
Chipset tersebut dikombinasikan dengan RAM berkapasitas 12GB dan penyimpanan internal hingga 1TB yang membuatnya dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dengan lancar baik itu untuk bekerja hingga bermain game. Sejauh saya gunakan, belum pernah saya menemukan handphone ini menjadi gagu performanya.
Ketika saya tes lebih dalam performanya menggunakan AnTuTu, handphone ini mendapatkan skor 1.306.029. Sedangkan di aplikasi Geekbench mendapatkan skor 1.923 untuk single-core dan 4.958 untuk multi-core.
Tak hanya unggul di pengetesan teknis, ketika saya mainkan Genshin Impact di Galaxy Z Fold 5 dengan setelan grafis tertinggi, performanya terasa lancar dengan FPS di kisaran angka 45. Ini ketika game tersebut saya mainkan di wilayah Fontaine yang mana cukup menguras performa. Di area lain FPS-nya berada di kisaran 55.
Setelah memainkan game ini selama 1 jam, suhu paling panas terekam 43° di area dekat kamera belakang. Sedangkan area lain terasa lebih adem sekitar 34°. Suhu ini tergolong adem apalagi melihat form factor yang unik dari handphone ini.
Satu hal yang perlu menjadi catatan ketika memainkan game Genshin Impact, perlu disetel frame rate dan grafiknya ke maksimum melalui plugin Game Booster Plus bukan dari setelan di dalam game-nya. Jika tidak dilakukan, grafiknya akan terlihat agak pecah. Ini mungkin disebabkan oleh ukuran dan rasio layar Galaxy Z Fold 5 yang unik.
Baterai
Sebagai sumber dayanya, Galaxy Z Fold 5 menggunakan baterai berkapasitas 4.400mAh. Kapasitas baterai ini tergolong agak kecil jika dibandingkan dengan handphone flagship lain pada umumnya.
Pada pengetesan menggunakan PCMark di setelan kecerahan layar 50%, adaptive refresh rate, dan baterai dari 100%, handphone yang satu ini memiliki skor ketahanan 10 jam 49 menit. Sedangkan di mode refresh rate 120hz skornya adalah 12 jam 49 menit. Skor ini sebetulnya cukup baik melihat kapasitas baterai yang disediakan.
Pengisian daya baterai handphone ini bisa dilakukan baik melalui kabel maupun nirkabel. Sayangnya Samsung tidak menyediakan charger bawaan pada boks penjualan handphone ini.
Untuk pengisian daya baterai melalui kabel mendukung daya hingga 25W sedangkan jika nirkabel hanya 15W. Ketika saya isi daya baterainya menggunakan charger GaN 65W, dibutuhkan waktu 1 jam 23 menit dari level 10% ke 100%.
Kamera
Di sektor fotografi, Galaxy Z Fold 5 dilengkapi dengan banyak kamera yang terdiri dari kamera belakang dengan konfigurasi lensa wide-angle 50MP, lensa ultra wide 12MP, dan lensa telephoto 10MP dengan pembesaran optik 3x.
Kamera lainnya terletak di layar eksternal yang mana mengusung lensa 10MP sedangkan di layar utama terdapat lensa 4MP dengan teknologi under display camera.
Kualitas jepretan foto yang dihasilkan oleh handphone ini cukup memuaskan terutama untuk lensa utamanya. Hasil fotonya terlihat tajam dan warna yang dihasilkan cukup akurat. Pada malam hari pun kualitas fotonya tetap terjaga dan minim noise apalagi ketika menggunakan mode Night.
Lensa ultra wide pada handphone ini mampu menangkap gambar dengan bidang pandang luas mencapai 123°. Berkat lensa ini memudahkan saya ketika sedang bepergian dan ingin mengabadikan suasana tempat wisata.
Untuk memotret jarak jauh, lensa telefoto di Galaxy Z Flip5 sangat membantu karena dapat melakukan pembesaran optik sebesar 3x. Hasil fotonya terlihat cukup tajam dan detail pada foto dapat terlihat dengan baik.
Ada dua kamera depan yang dapat digunakan di Galaxy Z Fold5 yakni kamera pada layar eksternal dan kamera yang tertanam di dalam layar utama. Hasil jepretan kamera di layar eksternal terlihat cukup baik tapi sayangnya untuk hasil jepretan under display camera terlihat agak buram.
Soal perekaman video, Galaxy Z Fold 5 mampu merekam hingga resolusi 8K di 30FPS menggunakan lensa utamanya. Sedangkan jika menggunakan kamera di layar eksternal, resolusinya bisa mencapai 4K di 60FPS.
Kesimpulan
Berbagai keunggulan yang disajikan oleh Galaxy Z Fold 5 membuatnya menarik untuk menemani aktivitas kerja sehari-hari. Rasanya aktivitas kerja saya terasa lebih optimal selama menggunakan handphone ini.
Dan berkat engsel barunya kini Galaxy Z Fold 5 menjadi tertutup rapat ketika dilipat, saya tidak perlu lagi khawatir debu bakal terselip masuk ke dalamnya. Sayang untuk lipatan layarnya masih cukup kentara di saat beberapa vendor handphone lain berhasil meminimalisir lipatan layar.
Yang perlu dicatat jika benar-benar ingin memaksimalkan produktivitas menggunakan Galaxy Z Fold 5 maka perlu menggunakan S Pen-nya yang perlu dibeli terpisah dengan harga yang relatif agak mahal.
Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 5
Dimensi & Berat | Terlipat: 67,1 x 154,9 x 13,4mm; 253g Terbuka: 129.9x 154.9 x 6.1mm |
Warna | Icy Blue, Phantom Black, Cream, Gray, Blue |
Layar Utama | Dynamic AMOLED 2X 7,6″, 2176 x 1812 piksel kecerahan hingga 1.750 nits, 120Hz adaptive refresh rate (1~120Hz), Gorilla Glass Victus 2 |
Layar Eksternal | Dynamic AMOLED 2X 6,2″, 2316 x 904 piksel 120Hz adaptive refresh rate (48~120Hz), Gorilla Glass Victus 2 |
Sistem Operasi | One UI 5.1.1 (Android 13) |
Memori | RAM 12GB Penyimpanan 256GB / 512GB / 1TB |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy |
Kamera Belakang | Utama: 50MP, f1.8, 1.0um, FOV 85°, OIS Ultrawide: 12MP, f/2.2, 1.12um, FOV 123° Telephoto: 10MP, f/2.4, 1.0um, FOV 36°, 3x optical zoom |
Kamera Eksternal | 10MP, f2.2, 1.22um, FOV 85° |
Kamera Bawah Layar | 4MP, f1.8, 2.0um, FOV 80° |
Baterai | 4.400mAh, fast charging 25W, wireless charging 15W |
Konektivitas | 5G, LTE, Wi-Fi 6E, Bluetooth v5.3, NFC |
Konektor | USB Type-C |
Sensor | Pemindai sidik jari, akselerometer, barometer, giroskop, sensor geomagnetik, hall sensor, sensor jarak, sensor cahaya |
GPS | GPS, Glonass, Beidou, Galileo, QZSS |
Speaker | Speaker stereo |
Fitur | IPX8, S Pen |
Harga | 12GB/256GB: Rp24.999.000 12GB/512GB: Rp26.999.000 12GB/1TB: Rp29.999.000 |
Tinggalkan Komentar