Gadgetren – Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengikuti acara Hiking & Night Trekking yang diselenggarakan oleh Garmin Indonesia untuk mencoba langsung smartwatch Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar.
Secara kasat mata, Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar ini berbentuk lingkaran dengan menggunakan bezel berbahan titanium, kaca yang dilapisi Power Sapphire, case berbahan fiber-reinforced polymer dengan titanium rear cover, dan sertifikasi Military Grade yang membuatnya kokoh serta tahan terhadap benturan sehingga cocok digunakan untuk aktivitas luar ruangan maupun dalam ruangan.
Kebetulan saya mendapatkan varian warna Carbon Grey yang terlihat sporty ketika digunakan. Adapun Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar ini menggunakan dimensi 47mm yang terasa pas dengan pergelangan tangan saya yang cukup besar.
Strap berbahan silikon dari smartwatch ini terasa nyaman ketika melingkar di pergelangan tangan saya. Smartwatch ini memiliki bobot 73 gram yang masih terasa ringan ketika digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar ini memiliki layar 1,3 inci yang berwarna dan dapat dinavigasikan dengan sentuhan jari. Saya juga dapat menggunakan sentuhan jari untuk memilih menu, mengaktifkan fungsi, dan melakukan pengaturan pada layar smartwatch ini.
Perlu dicatat bahwa layar dari Garmin fenix 7 Pro ini menggunakan teknologi transflective memory-in-pixel (MIP) sehingga membuat tampilan kontennya akan terlihat lebih jernih dan terang lagi ketika terkena pantulan cahaya sinar matahari.
Tepat pada samping layarnya terdapat panel surya melingkar yang fungsinya untuk menyerap cahaya matahari sehingga dapat menghasilkan energi untuk sedikit menambah daya tahan baterai Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar. Semakin berlimpah sinar matahari di lingkungan sekitar, maka sumber energi yang dapat dihasilkan pun menjadi lebih banyak.
Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar ini juga dibekali dengan lebih dari 100 mode olahraga yang salah satunya adalah mode Hike dengan dukungan Netfork Map Guide, Sensor ABC (Altimeter, Barometer, Compass), hingga LED Flashlight.
Sensor ABC untuk mendukung aktivitas luar ruangan yang lebih baik, seperti Altimeter untuk data ketinggian, Barometer untuk memantau cuaca, dan Kompas elektronik 3 – sumbu untuk arah.
Pada saat acara Hiking & Night Trekking diselenggarakan, saya langsung mengakses tombol Start / Stop di bagian kanan atas smartwatch karena bisa langsung berpindah dari tampilan utama (Watch Face) ke mode aktivitas olahraga.
Saya sendiri langsung memilih mode Hike yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Selanjutnya, saya menekan tombol fisik Up / Menu di sisi kiri perangkat terlebih dulu untuk mengakses lebih dalam menu Hike dan mengatur agar Flashlight dapat aktif secara otomatis.
Saya sendiri mengatur LED Flashlight agar aktif secara otomatis ketika Sunset atau matahari terbenam sehingga nantinya memudahkan penerangan ketika sedang dalam perjalanan di kondisi mulai redup atau gelap.
Apalagi berkat hadirnya Satiq Technology, saya dapat mengatur sensor GPS menjadi multi-band sekaligus agar dapat memberikan akurasi pemosisian terbaik yang mengoptimalkan masa pemakaian baterai.
Kemudian, saya menekan tombol Back / Lap di bagian kanan bawah smartwatch agar kembali ke mode Hike. Pada saat tombol Start / Stop pada bagian kanan atas ditekan, maka aktivitas Hike dimulai yang ditandai dengan munculnya tanda segitiga hijau.
Pada saat mode aktivitas atau olahraga aktif, maka secara otomatis sentuhan layar akan dinonaktifkan sementara agar meminimalisir terjadinya sentuhan yang tidak sengaja agar membuat pemantauan kegiatan menjadi tetap lancar.
Secara bawaan, mode Hike ini sendiri akan memunculkan tampilan awal yang memperlihatkan waktu, jarak, kecepatan pergerakan, hingga detak jantung. Pada saat berpindah ke tampilan lainnya di mode Hike, saya menggunakan tombol fisik Down untuk berpindah ke bawah dan Up / Menu untuk berpindah ke atas karena sentuhan jari sedang dinonaktifkan.
Mode Hike ini memiliki tampilan pemantauan lainnya, seperti pergerakan elevasi, kompas elektronik 3 – sumbu untuk arah, hingga peta untuk memberitahukan posisi saya saat ini dan sedang berada di daerah mana.
Barulah saya langsung melakukan aktivitas Hiking bersama Garmin Indonesia menyusuri area yang sudah ditentukan, dimana dimulai dengan area datar yang dilanjutkan dengan perbukitan yang menanjak.
Selanjutnya, saya juga melewati area sawah yang tanahnya sedikit berlumpur dan mendekati area sungai yang basah. Saya sendiri tidak takut melewati area berair karena Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar ini sudah diklaim tahan air hingga 10 ATM atau 100 meter.
Pada saat kondisi hampir gelap atau maghrib, LED Flashlight dari Garmin 7 Pro Sapphire Solar pun langsung aktif secara otomatis sehingga dapat menerangi perjalanan di sawah yang mulai mengalami penurunan intensitas cahaya di langit.
Namun jika tidak aktif secara otomatis, maka kita dapat menekan dua kali tombol Light di bagian kanan atas secara cepat untuk memunculkan LED Flashlight yang nantinya dapat menerangi perjalanan di malam hari.
LED Flashlight yang dimiliki oleh Garmin 7 Pro Sapphire Solar ini pun terasa terang sehingga dapat cukup membantu ketika kita sedang melakukan perjalanan, hiking, maupun trekking di area malam yang gelap. Apalagi ketika berjalan bersama beberapa orang yang menggunakan smartwatch ini, pastinya jalanan semakin terlihat terang.
Setelah perjalanan mencapai 4,97 kilometer, saya pun dapat menyelesaikan Hiking & Night Trekking bersama Garmin Indonesia ke titik awal pemberangkatan. Tak lupa, saya menekan tombol Start / Stop untuk menyelesaikan mode Hike yang nantinya memunculkan tanda Stop berikon Kotak Merah.
Pada menu yang muncul, pilih opsi Save dan secara otomatis aktivitas dari mode Hike akan disimpan di smartwatch Garmin fenix 7 Pro Solar Sapphire sekaligus aplikasi Garmin Connect di handphone. Bahkan sistem pada aplikasi Garmin pun akan menyarankan waktu pemulihan yang terbaik untuk saya ketika ingin beraktivitas kembali.
Meskipun Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar ini diklaim mampu bertahan selama 22 hari dalam mode smartwatch, namun daya tahan baterainya akan bertahan cuma 24 jam saja ketika saya menggunakan perangkat ini dalam mode All Satellite Systems + Multi-band pada aktivitas Hiking & Night Trekking kali ini.
Dengan fitur yang lengkap dan sensor akurat, Garmin fenix 7 Pro Sapphire Solar dengan warna Carbon Gray ini sudah dijual secara resmi di Indonesia dengan harga mencapai Rp16.099.000.
Tinggalkan Komentar