Gadgetren – Samsung Indonesia saat ini tengah membuka penjualan seri Galaxy S22 di Indonesia melalui program pre-order sampai dengan tanggal 3 Maret 2022 mendatang dengan membawa beragam bonus menggoda.
Salah satu hal yang menarik dari hadirnya seri Galaxy S22 ini di Indonesia adalah setelah sekian lama menggunakan kembali chipset Snapdragon 8 Gen 1 buatan Qualcomm. Sebelumnya seri Galaxy S terakhir memakai Snapdragon 801 di seri Galaxy S5 pada tahun 2014 silam.
Tentunya Samsung mempunyai alasan tersendiri mengapa memilih tahun 2022 mengeluarkan handphone seri Galaxy S22 dengan Snapdragon 8 Gen 1 bukan chipset Exynos 2200 buatannya untuk pasar Indonesia.
Verry Octavianus selaku Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia memaparkan bahwa Snapdragon dipercaya bisa memberikan perfoma lebih maksimal dibandingkan dengan menggunakan chipset lain.
Terutama dalam dukungan jaringan 5G, Verry mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah melakukan uji coba penggunaan jaringan 5G dengan perangkat seri Galaxy S22 di wilayah yang sudah terkover dengan beberapa operator.
“Galaxy S22 5G Series bisa menangkap sinyal 5G dengan baik tapi tergantung kawasannnya. Band yang mendukung antara lain 1800Mhz, 2100Mhz, 2300Mhz,” ujarnya. Namun untuk apakah nanti pengguna perlu melakukan update software, pihaknya masih melakukan konsolidasi dengan pemerintah.
Sementara itu, berbicara soal keunggulan chipset Snapdragon 8 Gen 1 lebih jauh dijelaskan oleh Dominikus Susanto, Senior Manager, Business Development Qualcomm Indonesia. Susanto mengungkapkan bahwa Snapdragon 8 Gen 1 merupakan chipset terbaru dengan fitur-fitur lebih unggul dari generasi sebelumnya.
Susanto menyimpulkan ada empat performa penting yang ditawarkan Snapdragon 8 Gen 1. Pertama adalah chipset tersebut telah melalui pemrosesan fabrikasi 4nm, jaringan 5G generasi ke 4, dibekali AI engine generasi 7, dan Spectra Triple ISP.
“Fabrikasi 4nm akan memberikan dorongan kepada performanya yang lebih tinggi, tetapi tetap menjaga power efisiensi. Tetapi tidak hanya itu, banyak hal yang menyertai teknologi Snapdragon 8 Gen 1 ini, karena secanggih apa pun handphone jika konektivitasnya tidak lancar maka konektivitas menjadi unsur utama sebuah smartphone,” ujarnya.
Untuk teknologi jaringan 5G yang dimiliki Snapdragon 8 Gen 1 menurut Susanto bila dimaksimalkan bahkan bisa memiliki kecepatan unduh hingga 10GB/s. Susanto juga menjelaskan bahwa teknologi dari Snapdragon 8 Gen 1 secara bawaan sudah hadir namun fitur-fitur canggihnya dibuat oleh Samsung untuk membuat seri Galaxy S22.
Susanto mencontohkan dengan kemampuan AI engine generasi ketujuh, Samsung mengolah menjadi fitur. Seperti untuk memotret cahaya minim atau lewat fitur Nightography pada seri Galaxy S22 untuk menangkap gambar low light di malam hari dengan hasil yang bagus.
Teknologi Al juga berguna untuk fotografi yang memungkinkan hasil foto dengan kamera seri Galaxy S22 sangat jernih dan jelas dengan detail warna yang kaya. Selain itu Al bisa memfokuskan lebih cepat, memberikan white balance yang akurat, aperture bagus, dan masih banyak lagi.
Teknologi AI yang dibawa chipset juga diterapkan pada Galaxy S22 Ultra yang secara khusus menyediakan S Pen yang tidak lagi terpisah. Pada penggunaan S Pen, AI bekerja untuk menghadirkan fitur handwriting recognition atau pendeteksian tulisan tangan sekaligus bisa mengubah tulisan tangan ke huruf teks sehingga menjadi lebih rapi untuk dibaca dan dilihat.
Di samping itu teknologi Spectra Triple ISP pada chipset Snapdragon 8 Gen 1 juga akan mengoptimalkan pengoperasian kamera di mana Triple ISP bisa langsung memproses data dari tiga sensor sekaligus sehingga memberikan kecepatan 3,2 Gigapiksel per detik saat pengambilan gambar.
Soal fotografi, menurut Verry seri Galaxy S22 memiliki beberapa peningkatan berupa Super HDR OIS, AI focus, hingga didukung oleh piksel sensor terbesar yang pernah ada mencapai 2,4 pixel yang telah dibenamkan pada Galaxy S22 Ultra untuk pengambilan gambar low light lebih optimal.
Terlebih lagi, seri Galaxy S22 juga menyediakan software editing yang sudah dimasukkan ke dalam perangkatnya seperti Object Eraser, AI Remaster, Pad Bokeh, dan Raw Expert. Soal S Pen yang khusus tersedia sepaket dengan Galaxy S22 Ultra, menariknya memiliki kecepatan responsif tiga kali lebih cepat dengan latensi 2,8ms.
S Pen Galaxy S22 Ultra juga memiliki rumah di dalam bodi perangkat tersebut sehingga pengguna bisa dengan mudah mengambil atau memasukkannya kembali bila selesai digunakan. Apabila S Pen tersebut hilang maka pengguna bisa membelinya secara terpisah dengan harga Rp599.000.
Selain latensi rendah, S Pen ini menawarkan fitur Air Command untuk memperbesar suara atau mengecilkan, skip lagu, mengganti foto, dan kembali ke halaman sebelumnya.
Tinggalkan Komentar