Gadgetren – Pada akhir tahun 2021 kemarin memang tak begitu banyak handphone baru yang dipasarkan oleh para vendor. Namun ada Apple yang pada waktu itu meramaikan pasar global dengan deretan handphone dari seri iPhone 13 termasuk di Indonesia.
Menariknya pada kuartal empat tahun 2021, seri iPhone 13 ternyata mengalami permintaan yang tinggi sehingga membuat performa perusahaan asal Cupertino, California ini mampu menyalip beberapa produsen handphone yang sempat menguasai pengiriman handphone secara global.
Temuan ini sendiri dirangkum oleh lembaga riset Canalys dalam laporan yang kurang lebih bertajuk Apple kembali merebut peringkat teratas di pasar handphone global pada kuartal empat tahun 2021 yang dipublikasikan pada tanggal 18 Januari 2022.
Dalam laporannya itu, Canalys menjelaskan bahwa Apple telah menyumbang sebesar 22 persen dari pengiriman handphone di seluruh dunia pada kuartal empat tahun 2021.
“Apple kembali ke puncak pasar handphone setelah tiga kuartal, didorong oleh kinerja yang luar biasa dari iPhone 13,” ujar Sanyam Chaurasia selaku Analis Canalys.
Canalys juga menyertakan sebuah tabel yang memperlihatkan perbandingan pengiriman iPhone dari kuartal empat tahun 2020. Terlihat bahwa Apple mengalami pertumbuhan pengiriman handphone hanya sebesar 1 persen dari tahun 2020 ke 2021.
Hal ini menurut Canalys disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang juga berpengaruh ke vendor handphone lainnya terkait masalah rantai pasokan. Meskipun begitu, Sanyam menyampaikan bahwa rantai pasokan Apple mulai pulih, tetapi masih terpaksa memangkas produksi di kuartal empat tahun 2022 di tengah kekurangan komponen utama.
Situasi tersebut pun diketahui juga sempat berpengaruh di Indonesia. Berdasarkan pantauan tim Gadgetren, sejak pertama kali seri iPhone 13 diluncurkan dan membuka pre-order, iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max lebih cepat terjual habis dibandingkan dengan iPhone 13 dan iPhone 13 Mini.
“Di pasar yang diprioritaskan, Apple mempertahankan waktu pengiriman yang memadai, tetapi di beberapa pasar pelanggannya harus menunggu untuk mendapatkan iPhone terbaru,” tambah Sanyam.
Bahkan gangguan rantai pasokan ini juga lebih menghantam vendor kelas bawah seperti yang diungkapkan Nicole Peng selaku VP Mobility Canalys. Lebih jauh lewat laporannya, Canalys menempatkan vendor asal Korea Selatan, Samsung di posisi kedua.
Samsung harus menelan performa kurang baik ini karena sebelumnya ada di posisi teratas pada kuartal ketiga tahun 2021 dengan pangsa pasar 20 persen.
Sementara itu Xiaomi mempertahankan posisi ketiga dengan pangsa pasar 12 persen. Kemudian OPPO ada di peringkat empat dengan pangsa pasar 9 persen dan vivo di posisi kelima dengan pangsa pasar 8 persen.
Tinggalkan Komentar