Gadgetren – Agar dapat menikmati animasi yang mulus, kita tak hanya memerlukan perangkat yang punya layar dengan refresh rate tinggi saja melainkan juga dukungan dari konten yang akan ditayangkan.
Setiap gambar bergerak baik itu video maupun antarmuka peranti lunak soalnya akan menawarkan frame rate atau biasa disebut dengan frame per second (fps) berbeda-beda di mana secara teknis juga sangat berpengaruh pada animasi yang dihasilkan.
Tanpa dukungan frame rate yang sesuai dari sisi gambar, animasi yang terlihat di sebuah handphone dengan refresh rate tinggi bahkan tetap tidak akan maksimal karena dipaksa untuk menyesuaikan kemampuan dari antarmuka aplikasi maupun video itu sendiri.
Oleh karena kita itu tak boleh langsung menyalahkan perangkat saat gerakan animasi gambar terlihat kurang mulus melainkan juga perlu mengecek apakah aplikasi maupun video yang sedang tayang sudah mendukung frame rate tinggi atau belum.
Hal ini pun berlaku juga untuk sebaliknya. Jangan langsung menghakimi sebuah aplikasi yang menawarkan frame rate tinggi saat tidak mampu menampilkan animasi terbaiknya karena bisa saja disebabkan karena layar perangkat memang belum mendukung.
Untuk menghasilkan tampilan animasi layar yang bisa berjalan secara lebih maksimal, kita harus memastikan bahwa perangkat mempunyai dukungan refresh rate tinggi begitu juga dukungan frame rate dari aplikasi maupun videonya.
Refresh rate dan frame rate sama-sama penting dalam urusan animasi. Hanya saja perlu diingat bahwa keduanya merupakan dua hal yang cukup berbeda meskipun jika diintip sekilas mempunyai pengertian terlihat hampir mirip.
Bedanya Refresh Rate dan Frame Rate
Refresh Rate | Frame Rate |
Banyaknya frame yang disegarkan oleh layar setiap detik | Banyaknya frame yang diproduksi setiap detik |
Dituliskan dalam Hertz (Hz) | Dituliskan dalam frame per second (fps) |
Berkaitan langsung dengan kemampuan layar | Berkaitan dengan dukungan konten |
Tidak dipengaruhi komponen lain | Bergantung pada kemampuan CPU dan GPU |
Tetap | Bisa berubah-ubah untuk setiap adegan |
Sama seperti yang saya singgung sejak awal, perbedaan utama dari kedua istilah tersebut terletak pada aspek yang dipengaruhinya. Refresh rate berkaitan erat dengan kemampuan layar sementara frame rate dengan konten yang mana akan sangat bergantung pada CPU dan GPU di dalam perangkat.
Refresh Rate
Animasi yang kita lihat di handphone maupun komputer sebenarnya terdiri dari sekumpulan gambar berurutan atau disebut juga dengan frame. Refresh rate adalah kemampuan dari layar untuk menyegarkannya.
Semakin tinggi refresh rate sebuah layar, maka semakin banyak frame yang bisa dimuat dalam setiap detik. Akibatnya kita bisa melihat animasi yang sangat halus karena jeda antar gambar tidak akan tampak.
Satuan yang dipakai untuk menggambarkan kemampuan refresh rate layar sebuah perangkat sama seperti satuan frekuensi, yakni Hertz (Hz). Kita bisa melihatnya sebagai banyaknya frame yang bisa disegarkan dalam setiap satuan waktu.
Refresh rate sebuah perangkat biasanya hanya bergantung pada kemampuan layar itu sendiri jadi tidak akan berubah-ubah kecuali perusahaan pengembang membekalinya dengan dukungan untuk menyesuaikan diri terhadap jenis konten yang ditampilkan.
Namun saat ini sudah ada teknologi bernama LTPO yang mulai disematkan pada beberapa perangkat elektronik seperti handphone yang memungkinkan layar mengubah refresh rate sesuai dengan jenis konten yang ditampilkan.
Frame Rate
Sementara di sisi lain, frame rate adalah kemampuan dalam memproduksi gambar untuk setiap adegan. Semakin tinggi angkanya, maka animasi yang akan ditampilkan dapat dipecah-pecah ke dalam lebih banyak gambar.
Dengan gambar yang semakin padat, artinya detail animasi akan lebih baik. Gerakan dari karakter, efek, dan perpindahan kamera dalam aplikasi maupun video bisa terlihat lebih mulus dan realistis karena frame mampu menampilkan setiap perubahan adegan.
Produksi frame animasi sayangnya tak hanya bergantung pada dukungan aplikasi atau video itu saja melainkan juga kemampuan dari CPU (Central Processing Uni) dan GPU (Graphics Processing Unit) yang dipakai dalam sebuah perangkat.
Sebagai akibatnya pada beberapa aplikasi seperti game berat, frame rate bisa berubah-ubah tergantung adegan yang tampil misalnya menjadi lebih rendah ketika banyak obyek yang perlu ditangani. Kemampuan CPU dan GPU juga akan sangat terasa dalam hal ini.
Namun tentu saja tidak semua jenis konten memerlukan pengaturan frame rate tinggi. Tayangan film dari masa ke masa misalnya secara umum hanya dikunci di 24fps atau 30fps jika berupa siaran langsung olahraga.
Sementara frame rate tinggi umumnya diperlukan untuk menangani konten-konten yang bergerak cepat dan membutuhkan tingkat presisi lebih baik. Bermain game misalnya akan sangat menyenangkan jika bisa dimainkan di 60fps atau lebih tinggi.
Tinggalkan Komentar