Gadgetren – Seperti kabar yang beredar beberapa waktu lalu, Google tercatat memperkenalkan lini handphone Pixel 6 dengan SoC buatannya sendiri yang diberi nama Tensor.
SoC (System on Chip) tersebut dirancang secara khusus agar lini Pixel 6 mampu mengakomodasi setiap kebutuhan pengguna, khususnya dalam menangani sistem kecerdasan buatan sebagaimana nama yang diusungnya.
Google tentu mempunyai alasan sendiri mengapa memakai SoC tersebut. Jika dilihat secara sekilas, sebagian aspek yang diusung oleh Tensor memang terlihat sedikit berbeda dari beberapa SoC premium untuk tahun 2021.
Dibandingkan Snapdragon 888 misalnya, SoC buatan Google tersebut membawa CPU dengan kluster inti premium yang sama tetapi dengan jumlah lebih banyak. Ditambah lagi tipe GPU dan arsitektur tambahan yang digunakan pun berlainan.
Kamu yang penasaran dengan kemampuan dari SoC tersebut tentu dapat melihat beberapa perbedaan itu. Adapun secara lanjut jika dibandingkan dengan spesifikasi teknis Snapdragon 888 dapat kamu lihat sebagai berikut.
Perbedaan Google Tensor Vs Qualcomm Snapdragon 888
Tensor dan Snapdragon 888 memang sama-sama menggunakan tiga kluster inti berbeda (premium, kinerja, dan efisiensi) untuk menghadirkan kemampuan dan pemakaian daya sesuai dengan apa yang sedang diolah oleh sistem.
Konfigurasi inti yang ditawarkan oleh keduanya hanya saja cukup berbeda. Pada kluster premium, Tensor memakai 2x ARM Cortex-X1 berkecepatan hingga 2,80GHz sementara Snapdragon 888 membawanya inti tunggal dengan kecepatan 2,84GHz (atau 3GHz untuk versi plus).
Pada kluster kinerja, Tensor sayangnya hanya mengimbangi arsitektur itu dengan CPU ARM Cortex-A76 2,25GHz yang notabene dua generasi lebih lawas dari ARM Cortex-A78 2,4GHz milik Snapdragon 888. Perlu diingat bahwa biasanya tipe inti yang lebih baru menawarkan kemampuan dan efisiensi lebih baik dibandingkan yang lama.
Kedua SoC tersebut uniknya menawarkan kluster efisiensi yang terlihat sangat mirip dimana sama-sama menggunakan 4x ARM Cortex-A55 dengan kecepatan hingga 1,8GHz dalam menghemat pemakaian daya perangkat.
Pemakaian GPU pada keduanya juga menjadi pembeda yang tak boleh dilewatkan. Tensor dalam hal ini mempercayakan kemampuan pengolahan grafisnya pada ARM Mali-G78 MP20 sementara Snapdragon 888 memakai Qualcomm Adreno 660.
Sebagai tambahan, ARM Mali-G78 MP20 yang dibawa Tensor menariknya dikabarkan mampu mengungguli beberapa GPU kelas atas yang mana termasuk milik Snapdragon 888, Samsung Exynos 2100, hingga HiSilicon Kirin 9000 dalam uji benchmark.
Tak hanya sampai sebatas ini, Tensor yang secara khusus dirancang untuk memberikan kemampuan lebih cerdas pun membawa chip khusus machine learning bernama Tensor Processing Unit (TPU) yang mana kemampuannya tentu akan berbeda dari Snapdragon 888 yang mengandalkan Hexagon 780 DSP.
Saya meyakini Tensor Processing Unit bakal mampu memberikan pengalaman yang tak kalah memesona atau mungkin lebih baik dibandingkan chip machine learning umumnya termasuk Hexagon 780 DSP.
Spesifikasi Google Tensor Vs Qualcomm Snapdragon 888
Aspek | Google Tensor | Qualcomm Snapdragon 888 |
CPU | 2x ARM Cortex-X1 2,80GHz 2x ARM Cortex-A76 2,25GHz 4x ARM Cortex-A55 1,8GHz | 1x ARM Cortex-X1 2,84GHz 3x ARM Cortex-A78 2,4GHz 4x ARM Cortex-A55 1,8GHz |
GPU | ARM Mali-G78 MP20 | Qualcomm Adreno 660 |
Machine Learning | Tensor Processing Unit | Qualcomm Hexagon 780 DSP |
Dukungan RAM | LPDDR5 | LPDDR5 |
Pabrikasi | 5nm | 5nm |
Tinggalkan Komentar