Gadgetren – Aplikasi pelayanan publik bernama Qlue dikabarkan telah menggandeng Kabupaten Karo, Sumatra Utara untuk memperluas pemanfaatan teknologi dalam tata kelola pemerintahan setempat.
Rama Raditya selaku Founder dan CEO Qlue menjelaskan bahwa solusi Smart City Qlue dapat menghadirkan tata kelola pemerintah yang lebih transparan dan akuntabel. Masyarakat pun dapat berpartisipasi secara aktif terhadap persoalan-persoalan yang mereka temukan sehari-hari di lapangan.
“Sehingga tujuan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang responsif bisa terwujud selaras dengan data dan kebutuhan masyarakat. Dampaknya, tentu saja adanya pembangunan Kabupaten Karo yang lebih cepat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Theophilus Ginting selaku Wakil Bupati Karo mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi Qlue sejalan dengan prioritas pemerintahan Kabupaten Karo yang baru dimana akan menciptakan pelayanan pemerintah inklusif dengan mengajak partisipasi masyarakat.
Khususnya untuk pengaduan dalam lingkup pertanian sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat Karo yang memiliki potensi besar seperti pemanfaatan bibit, distribusi sayuran, hingga pasokan air dapat disampaikan warga agar laporan tersebut diterima secara komprehensif oleh Organisasi Perangkat Daerah.
“Kami juga bisa memangkas birokrasi dengan mengajak partisipasi aktif masyarakat untuk melaporkan langsung masalah yang mereka temukan di sekitarnya sehingga Organisasi Perangkat Daerah dapat segera menindaklanjutinya dan kami juga bisa memantau kinerja tim di lapangan dengan akurat, ” tutur Theophilus.
Sementara itu Maya Arvini selaku President Qlue mengatakan bahwa potensi pemanfaatan aplikasi Qlue di Kabupaten Karo akan sangat baik. Rasa optimis Maya ini mengacu pada data Badan Pusat Statistik 2020 yang menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang berada di usia produktif kerja 15-64 tahun mencapai lebih dari 60% dari total jumlah penduduk sebanyak 400 ribu jiwa.
Kondisi itu juga didukung dengan persentase tingkat pengangguran terbuka yang hanya mencapai 1,09%. Menurut Maya, kondisi demografi tersebut sangat ideal karena masyarakat yang berada dalam usia produktif cenderung lebih akrab dengan penggunaan teknologi seperti aplikasi pelaporan Qlue.
Di Kabupaten Karo terdapat sejumlah permasalahan kota seperti banjir hingga pungutan liar maupun masalah bencana seperti dampak erupsi Gunung Sinabung. Dengan kolaborasi ini, permasalahan akan dapat ditangani secara lebih cepat dan akurat.
“Pada akhirnya instansi-instansi yang berwenang bisa langsung memiliki data real-time di lapangan agar mampu membuat kebijakan berdasarkan data dan fakta. Dalam aspek tersebut, penggunaan aplikasi Qlue juga dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah, juga menjembatani aspirasi masyarakat Karo,” tutup Maya.
Tinggalkan Komentar