Gadgetren – Untuk mendukung UMKM Indonesia tetap berbisnis di tengah pandemi COVID-19, GrabFood menyelenggarakan sebuah konferensi untuk para mitra merchant yang dilaksanakan secara virtual melalui kanal video Zoom.
Sejalan dengan konferensi ini, GrabFood juga memberikan penawaran menarik untuk membantu mitra meningkatkan penjualan dengan menghadirkan fitur GrabAds Rp 150 ribu secara gratis. Dengan fitur ini para mitra UMKM yang telah terdaftar di GrabFood bisa memaksimalkan penjualan karena akan muncul pada halaman utama sehingga lebih sering terlihat oleh konsumen.
Neneng Gunadi selaku Managing Director of Grab Indonesia mengatakan bahwa saat pertama kali pihaknya menggelontorkan fitur ini kepada mitra, terdapat ribuan UMKM yang telah menggunakan GrabAds.
“Fitur GrabAds memberikan kesempatan pada setiap merchant yang beriklan akan muncul di aplikasi pada bagian depan, sehingga ada merchant ayam geprek baru misalnya itu membantu mereka mengekspos kepada konsumer,” ujarnya kepada tim Gadgetren.
Melalui konferensi ini, GrabFood juga membantu mengedukasi para merchant untuk memanfaatkan fitur GrabAds. Selain itu, diketahui bahwa selama pandemi sebanyak 185 ribu UMKM sudah terdaftar dalam GrabFood dan akan semakin bertambah.
Guna membantu mitra baru meningkatkan penjualan, GrabFood juga mengadakan kelas online dan Grab Akademi untuk melatih mitranya secara online. Neneng menambahkan ke depannya Grab akan merencanakan layanan yang mampu membantu seluruh pengusaha di Indonesia yang memiliki jenis usaha unik seperti anyaman dan kain tenun agar dapat mudah dibeli.
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Neil El Himam selaku Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf menuturkan bahwa salah satu tantangan e-commerce adalah masalah logistik sehingga untuk beli tenun antara harga dan ongkos kirim bisa saja lebih mahal pengirimannya.
“Kondisi UMKM di sektor pariwisata kita juga paling terdampak COVID-19 pada sektor rekraf seperti kriya, fashion, dan kuliner terdampak. Saat ini Jakarta dan Bandung sudah mulai macet lagi, ini mengembalikan kepercayaan kepada wisata manca negara untuk dapat mengunjungi tempat pariwisata. Mudah-mudahan ini mulai membaik dan tahun depan ada program recovery di sektor pariwisata,” jelasnya.
Sementara itu, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengungkapkan bahwa Indonesia sendiri merupakan negara yang tidak terlalu parah mengalami penurunan UMKM karena hanya 3% saja dibandingkan negara lainnya.
Untuk membantu mengoptimalkan UMKM beralih ke digital, pihaknya terus melakukan pelatihan bekerjasama dengan platform digital agar lebih cepat terealisasikan, salah satunya dengan Grab.
Kemudian juga merancang ulang program pelatihan di daerah dan mendorong untuk bekerjasama dengan ekosistem digital. Selain itu, peserta UMKM yang mengikutinya akan diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan izin sertifikat halal agar bisa berkembang lebih cepat.
Tinggalkan Komentar