Gadgetren –  Samsung Galaxy A42 baru saja secara resmi memperkenalkan diri sebagai handphone termurah Samsung yang dilengkapi dengan teknologi jaringan generasi kelima (5G) melalui Snapdragon SM7225.
Anggota baru dari lini keluarga Galaxy A ini dibanderol dengan harga mulai dari £349 atau kurang lebih setara dengan Rp 6,7 Jutaan saat Samsung memperkenalkannya pertama kali untuk wilayah Britania Raya.
Namun dengan banderol harga yang relatif tinggi untuk lini Galaxy A, apakah handphone Samsung dengan teknologi jaringan 5G paling murah ini cukup layak untuk dipertimbangkan oleh para pengguna?
Menurut saya pribadi, sayangnya tidak. Berdasarkan spesifikasi teknis yang sudah diungkapkan oleh Samsung saat memperkenalkannya, Galaxy A42 ternyata mempunyai sejumlah kekurangan yang sangat mengecewakan.
Supaya kamu dapat menyimpulkan sendiri apakah Galaxy A42 layak atau tidak, berikut rangkuman kelebihan dan kekurangan dari perangkat buatan Samsung ini.
Kelebihan Samsung Galaxy A42
Mari kita mulai dari kelebihan handphone ini terlebih dahulu, dimana salah satunya adalah chipset SM7225 yang digunakan sebagai senjata utama untuk menghadirkan teknologi jaringan 5G.
Chipset berkode SM7225 sebenarnya merupakan Systems-on-Chip (SoC) menengah-premium buatan Qualcomm. Bagi kamu yang belum tahu, kodenya merujuk secara langsung kepada nomor bagian untuk Snapdragon 750G.
Snapdragon 750G sendiri merupakan chip yang memiliki modem Snapdragon X52 5G serta tersusun dari CPU Kryo 570 berkecepatan hingga2,2 GHz dan GPU Adreno 619. Secara sederhana, handphone dengan chip tersebut menawarkan kinerja yang mumpuni untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan selain menawarkan konektivitas jaringan lebih cepat.
Apalagi dalam hal ini, Samsung juga membekali Galaxy A42 dengan opsi pengaturan RAM hingga 8 GB yang mana pastinya akan sangat membantu pengguna saat perlu melakukan multi-tasking.
Sama halnya sejumlah handphone di lini Galaxy A, sektor fotografi dari perangkat Samsung ini pun sangat menggoda untuk dipertimbangkan oleh para pengguna yang gemar memotret kegiatan harian. Galaxy A42 membawa kamera depan beresolusi hingga 20 MP serta kamera belakang berkonfigurasi lensa utama 48 MP, sudut lebar 8 MP, makro 5 MP, dan kedalaman 5 MP.
Galaxy A42 pun menawarkan baterai yang cukup besar. Bahkan secara teori, baterai 5.000mAh yang ada di dalammya dapat bertahan lebih lama karena Snapdragon 750G sudah menggunakan teknologi fabrikasi yang lebih efisien.
Selain itu, handphone ini pun menawarkan layar Super AMOLED berukuran 6,6 inci yang terbilang sangat luas sehingga pengguna dapat melihat film atau bermain game dengan tampilan lebih besar. Pada layarnya, Galaxy A42 pun sudah hadir dengan desain Infinity-U Display serta dukungan fitur pemindai sidik jari optikal yang tertanam di dalamnya.
Kekurangan Samsung Galaxy A42
Meskipun membawa beberapa kelebihan di atas, Galaxy A42 sayang membawa kekurangan yang menurut saya pribadi terlalu besar komprominya untuk ukuran handphone Rp 6,7 Jutaan.
Saya meyakini kekurangan tersebut memang diperlukan untuk menekan biaya pengembangan, tetapi menggunakan layar beresolusi HD+ untuk handphone dengan harga di atas Rp 5 Juta bukankah sangat mengecewakan?
Alih-alih menurunkan resolusinya, mungkin alangkah baiknya Samsung mempertimbangkan untuk memangkas sektor lain yang kurang penting misalnya mengganti sensor pemindai sidik jari di dalam layar dengan versi kapasitif.
Galaxy A42 sendiri padahal sudah membawa layar berukuran sangat luas. Namun dengan resolusi rendah tersebut, tampilan gambarnya mungkin akan terlihat kurang tajam dan tidak terasa nyaman jika pengguna sudah terbiasa dengan layar Full HD+ atau di atasnya.
Selain itu, sektor pengisian daya yang hanya berkisar di angka 15 Watt juga perlu dipertimbangkan oleh pengguna. Pasalnya, teknologi fast charging ini tergolong cukup kecil untuk handphone dengan baterai hingga 5000mAh.
Secara sederhana, pengguna bakal membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengisi daya meskipun dalam hal ini mereka bisa mengakalinya dengan menggunakan powerbank saat harus bepergian ke mana-mana.
Tinggalkan Komentar