Gadgetren – Handphone yang sudah lama kita gunakan kadang-kadang akan mengalami penurunan kemampuan untuk membaca secara akurat persentase baterai di dalamnya sehingga data yang ditampilkan salah.
Oleh karena itu, para pengguna perlu melakukan kalibrasi sensor pembaca kapasitas baterai di dalam handphone selayaknya alat ukur seperti neraca atau mistar pada umumnya.
Proses kalibrasi secara umum akan membuat pembagian skala dalam sistem pembacaan kapasitas baterai menjadi lebih sesuai dengan standar di mana dalam hal ini adalah kemampuan baterai itu sendiri.
Tanpa melewati proses kalibrasi secara berkala, handphone bisa saja berperilaku aneh seperti tiba-tiba mati padahal sebelumnya persentase baterai masih menunjukkan angka yang cukup besar.
Di era modern ini, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk melakukan proses kalibrasi baterai handphone. Samsung sendiri bahkan secara khusus membekali perangkat-perangkat buatannya dengan fitur kalibrasi yang mudah digunakan.
Bagi pengguna Samsung yang belum tahu bagaimana cara menggunakannya, saya akan mencoba mengulas langkah-langkahnya pada artikel kali ini! Termasuk di antaranya, metode tambahan yang bisa digunakan secara aman tanpa melalui proses root.
Cara Kalibrasi Baterai Handphone Samsung Dengan Kode Rahasia
Untuk membuka fitur kalibrasi di handphone Samsung, pengguna secara khusus dapat memanfaatkan kode *#0228# dengan mengetikannya di aplikasi Phone seperti saat akan mengecek nomor IMEI.
Setelah itu, pengguna akan menjumpai halaman BatteryStatus yang akan menampilkan sejumlah informasi berkaitan dengan data-data tegangan hingga kapasitas baterai di dalam handphone Samsung.
Pengguna yang ingin melakukan kalibrasi menariknya hanya perlu menekan tombol QUICK START yang terdapat di bagian bawah halaman tersebut kemudian mengonfirmasi peringatan yang muncul dengan tombol OK.
Pengguna selanjutnya hanya perlu menunggu sejenak di mana nantinya handphone Samsung akan menutup halaman BatteryStatus secara otomatis kemudian membawa mereka ke halaman lockscreen.
Metode Kalibrasi Full Charge – Full Discharge
Selain menggunakan cara di atas, para pengguna handphone Samsung pun dapat menggunakan metode kalibrasi yang dijabarkan oleh iFixit, yakni sebuah perusahaan yang cukup piawai dalam urusan memperbaiki perangkat elektronik rusak.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkannya, kalibrasi baterai handphone secara umum dapat dilakukan dengan mengisi daya hingga benar-benar penuh dan membiarkannya hingga perangkat mati secara otomatis.
Yang mana dalam hal ini, pengguna Samsung secara khusus pada fase awal perlu menghubungkan adaptor (charger) ke handphone hingga kurang lebih dua jam setelah persentase baterai menunjukkan angka 100 persen.
Pengguna selanjutnya dapat menggunakan handphone-nya hingga benar-benar mati dan kemudian mengisi daya hingga 100 persen tanpa menghidupkannya. Pengguna bisa menyalakan handphone setelahnya dan mengecek apakah indikator baterai menunjukkan level 100 persen (sesuai dengan kondisi terakhir pengisian daya) ataukah tidak.
Apabila tidak sesuai dengan hal tersebut, XDA Developers menyarankan agar pengguna menghubungkan kembali handphone dengan adaptor hingga indikator menunjukkan level 100 persen.
Setelah level baterai mencapai 100 persen, pengguna perlu memuat ulang handphone dan mengecek indikatornya sekali lagi. XDA Developers menyarankan untuk melakukan metode ini hingga level baterai saat kondisi menyala menunjukkan 100 persen.
Mitos Dalam Kalibrasi Baterai Handphone Android
Yang cukup menarik, XDA Developers tak hanya memberikan solusi bagi mereka yang mengalami kendala saat melakukan kalibrasi sensor pembaca kapasitas baterai handphone.
Situs teknologi itu juga menunjukkan beberapa mitos termasuk mengenai metode kalibrasi yang kurang tepat namun sering digunakan oleh para pengguna perangkat Android, yakni dengan cara menghapus berkas BatteryStats.Bin.
BatteryStats.Bin memang berisi data-data mengenai pemakaian baterai. Namun biasanya, secara khusus berkas ini hanya memuat berbagai macam data mengenai apa saja yang menggunakannya sebelum terhubung kembali dengan pengisi daya.
Berkas khusus yang menampung data-data pemakaian baterai ini bahkan akan ter-reset otomatis secara berkala ketika pengisian daya menyentuh angka 80 persen dan charger dilepas dari handphone.
Teknisi dari Google pun sudah mengkonfirmasi bahwa berkas BatteryStats.Bin tidak memiliki dampak pada level baterai yang ditunjukkan kepada pengguna maupun masa pakai baterai itu sendiri.
Berkaitan dengan mitos ini, saya sendiri pun ingin menegaskan bahwa proses kalibrasi baterai handphone tidak akan membuat kemampuan baterai menjadi seperti semula atau sedikit lebih baik. Hal ini dikarenakan proses kalibrasi hanya bekerja pada level skala persentase baterai yang akan ditunjukkan kepada pengguna dalam layar handphone-nya.
Kapan Perlu Melakukan Kalibrasi Baterai Handphone Samsung?
Sesuai dengan apa yang saya jelaskan sebelumnya, handphone akan berperilaku aneh ketika belum terkalibrasi sesuai dengan standar kemampuan baterai yang berubah karena pemakaian.
Dalam kurun waktu yang sangat singkat misalnya, handphone Samsung yang semula masih memiliki persentase baterai 30 persen tiba-tiba menunjukkan 5 persen atau bahkan mati secara tiba-tiba yang tentunya akan sedikit mengganggu karena jadi tidak dapat memastikan kapan sebenarnya harus mengisi daya.
Ketika permasalahan ini muncul, maka pengguna perlu melakukan kalibrasi baterai agar proses penurunan skala tersebut menjadi lebih sesuai dengan kemampuan penyimpanannya.
Tinggalkan Komentar