Samsung Galaxy A11
- Layar - 7/107/10
- Performa - 7/107/10
- Kamera - 7/107/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
Galaxy A11 merupakan smartphone buatan Samsung yang sudah hadir di Indonesia dengan dukungan baterai 4.000mAh, RAM 3 GB, penyimpanan internal 32 GB, dan Snapdragon 450.
Yang Disukai
- Daya tahan baterai lama
- Respon sensor fingerprint cepat
- Hasil foto siang hari bagus
Yang Tidak Disukai
- Hasil foto malam hari perlu peningkatan
- Face unlock tidak cepat merespon wajah
- Noda debu dan sidik jari mudah menempel
Gadgetren – Bersaing dengan vendor asal Tiongkok membuat Samsung menghadirkan smartphone Galaxy A11 dengan harga terjangkau di Indonesia.
Sebagai smartphone yang menyasar kelas menengah bawah, Galaxy A11 hadir dengan membawa baterai berkapasitas besar dan dukungan Fast Charging. Sementara dukungan multi kamera sudah hadir di bagian belakangnya.
Untuk dukungan keamanannya, smartphone ini sudah dibekali dengan dukungan sensor fingerprint dan fitur Face Unlock. Namun apabila dilihat dari keseluruhan fitur yang dibawanya, apakah smartphone ini mampu bersaing dengan perangkat dari merek dengan harga yang sama di Indonesia? Untuk menjawab rasa penasaran kamu, berikut ulasannya.
Samsung Galaxy A11 menggunakan desain layar kekinian yang memenuhi bagian depan dengan punch hole pada bagian kiri atasnya. Meskipun bezel layar bagian bawah, kiri, dan atasnya sudah terlihat kecil, namun justru bezel di bagian dagu masih terasa besar.
Samsung sendiri menyematkan layar 6,4 inci dengan teknologi PLS TFT dan resolusi HD+ (1560 x 720 piksel) pada smartphone ini. Meskipun resolusinya belum Full HD+, akan tetapi saya masih dapat dengan nyaman untuk melihat konten, memainkan game, maupun menonton video di Galaxy A11.
Sayangnya layar dari perangkat ini tidak mampu menampilkan konten dengan jelas dan terlihat redup ketika saya sedang berada di luar ruang, apalagi pada saat di bawah terik matahari. Sementara itu, Samsung sudah menghadirkan fitur Blue Light Filter pada layar smartphone ini sehingga dapat meminimalisir radiasi sinar biru terhadap mata.
Menuju bagian belakangnya, terlihat bodi berbahan polikarbonat dibalut warna putih yang mengingatkan saya pada smartphone Xiaomi di era Redmi 1s maupun Redmi 2. Meskipun begitu, bodinya tidak terasa licin ketika digenggam dengan satu tangan.
Namun tetap saja noda sidik jari atau debu mudah menempel pada bodi belakangnya. Samsung pun tidak membekali smartphone ini dengan softcase pada paket penjualannya. Untuk itu, saya menyarankan agar kamu membeli casing tambahan agar bodi dari Galaxy A11 ini tetap mulus dan bebas dari kotoran yang menempel.
Masih pada bagian belakang, Galaxy A11 dibekali dengan dukungan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 13 MP, ultrawide 5 MP, dan sekunder 2 MP. Hasil kamera utama pada kondisi terang atau siang hari masih saya rasa cukup bagus. (Klik gambar untuk melihat foto dengan ukuran besar)
Sementara kamera ultrawide smartphone ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil foto dengan area yang luas. Sayangnya pada kondisi malam hari atau minim cahaya, kemampuan kamera utama dan ultrawide smartphone ini pun menurun karena menghasilkan foto yang masih memiliki banyak noise.
Pada aplikasi kamera bawaannya pun tidak terdapat fitur Night Mode sehingga saya tidak dapat terlalu berharap banyak mengenai kemampuan kamera belakang dari Galaxy A11 di malam hari. Untuk itu, saya menyarankan kepada pihak Samsung untuk meningkatkan kemampuan kamera belakang smartphone ini agar bisa menghasilkan foto yang baik di malam hari.
Sementara kamera depannya mempunyai resolusi 8 MP yang dapat menghasilkan foto selfie dengan wajah yang mulus. Namun pada saat saya menggunakan efek bokeh, Galaxy A11 kurang rapi memisahkan antara latar buram dengan subyeknya.
Dari sisi dapur pacu, Samsung telah membekali Galaxy A11 dengan Snapdragon 450 Octa-Core 1,8GHz. Pada masanya di tahun 2018, chipset buatan Qualcomm ini banyak digunakan oleh smartphone kelas menengah karena memiliki performa yang cukup bertenaga ditambah hemat dalam mengonsumsi daya baterai.
Namun pada tahun 2020, Snapdragon 450 justru memiliki performa yang setara dengan chipset smartphone entry-level. Untuk menangani aktivitas multitasking, Samsung mempercayakan RAM 3 GB untuk dibenamkan pada Galaxy A11.
Pada saat saya mencobanya dalam aktivitas sehari-hari, Galaxy A11 dapat menjalankan aplikasi secara multitasking dengan cukup lancar. Namun dengan RAM hanya 3 GB, saya tidak dapat terlalu memaksakan banyak aplikasi dijalankan sekaligus pada smartphone ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai performa dari Galaxy A11, saya pun memainkan game populer di Indonesia mulai dari Final Fantasy XV Pocket Edition, Mobile Legends, Arena of Valor, PUBG Mobile, Chess Rush, dan Free Fire.
Rata-rata game yang saya mainkan ini dapat berjalan dengan cukup lancar pada grafis menengah dan frame rate standar. Apalagi dipaksakan menjadi grafis dan frame rate tinggi, terkadang smartphone mengalami lag di tengah-tengah permainan.
Sementara itu, Final Fantasy XV Pocket Edition lebih disarankan untuk menggunakan grafis yang rendah dan frame rate standar agar permainan dapat berjalan lancar. Dengan kata lain, Galaxy A11 masih bisa menjalankan game dengan lancar menggunakan grafis menengah ke bawah dan frame rate standar.
Pada pengujian Geekbench 4.4.2, Samsung Galaxy A11 ini mendapatkan skor 754 poin untuk Single-Core dan 3.800 poin untuk Multi-Core. Sedangkan pada Geekbench 5.2.0, perangkat ini memperoleh skor 129 poin untuk Single-Core dan 489 poin untuk Multi-Core.
Skor AnTuTu Benchmark V8.3.9 dari produk ini hanya mencapai 89.900 poin, masih lebih rendah dibandingkan dengan smartphone entry-level realme dengan skor lebih dari 100 ribu poin. Bisa dilihat, Galaxy A11 masih layak digunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi maupun game yang tidak terlalu berat.
Samsung juga telah membenamkan baterai berkapasitas 4.000mAh pada Galaxy A11. Berdasarkan pengujian menggunakan PCMark for Android dengan tingkat kecerahan 50% dan kondisi baterai dari 100%, smartphone ini berhasil mendapatkan skor 11 jam 45 menit.
Pada aktivitas sehari-hari, Samsung Galaxy A11 bisa saya gunakan selama 11 jam 3 menit dan mempunyai screen-on-time selama 10 jam 39 menit dengan kondisi baterai dari 100% ke 35%. Melihat data tersebut, bisa dibilang smartphone ini mampu bertahan lama untuk pemakaian normal.
Terdapat juga fitur 15W Fast Charging yang diklaim Samsung dapat mengisi daya baterai produk ini dengan cepat. Pada saat saya menggunakannya, daya baterai Samsung Galaxy A11 dapat terisi penuh dari kondisi 2% ke 100% dalam waktu 2 jam 29 menit.
Samsung Galaxy A11 sudah menggunakan OneUI 2.0 yang berbasiskan sistem operasi Android 10. Tampilan antarmukanya terasa simpel dan mudah digunakan. Selain itu, ikon yang hadir pada sistem ini terlihat besar yang memudahkan saya dalam mencari aplikasi di dalamnya.
Terdapat beberapa fitur yang sering saya gunakan pada OneUI 2.0 ini yang di antaranya terdiri dari Dual split multitasking, Assistant Menu, dan Samsung Pay. Dual split multitasking ini memudahkan saya menjalankan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar, misalnya menonton video sambil melakukan chat.
Sementara Assistant Menu akan menghadirkan menu-menu penting pada Galaxy A11 yang melayang di layar. Samsung pun bekerja sama dengan DANA untuk mendukung fitur Samsung Pay yang memudahkan saya dalam melakukan pembayaran secara digital.
Sensor fingerprint yang hadir pada Galaxy A11 terasa cepat dalam merespon sentuhan sidik jari saya. Namun fitur Face Unlock kurang cepat dalam mendeteksi wajah saya. Hal ini membuat saya lebih sering menggunakan sensor fingerprint ketika membuka kunci layar.
Saya merasa bahwa Galaxy A11 cukup dapat membantu aktivitas harian saya selama dua minggu ini mulai dari melakukan chat, video call, melakukan aktivitas di jejaring sosial, mendengarkan musik, menonton video, mengedit dokumen, dan melihat atau membalas email.
Meskipun dapat menjalankan game populer, namun saya tidak dapat memaksakan diri untuk menggunakan grafis dan frame tinggi pada smartphone Galaxy A11. Untuk itu, saya rata-rata memainkan game dengan grafis rendah agar dapat berjalan lancar dan minim lag.
Smartphone ini mempunyai daya tahan baterai yang lama dan menurut saya ini merupakan salah satu nilai tambahnya. Sayangnya noda sidik jari dan debu mudah menempel pada smartphone ini sehingga kamu harus membeli casing tambahan untuk menjaga bodi belakangnya tetap bagus.
Dibekali dengan tiga kamera belakang, Galaxy A11 masih cukup baik dalam menghasilkan foto di siang hari. Namun pada saat berganti ke kondisi malam hari atau minim cahaya, maka akan terlihat banyak noise pada foto yang dihasilkan.
Sebagai smartphone dengan harga Rp 2.099.000, Galaxy A11 masih dapat menjadi pilihan yang bersaing dengan smartphone merek lain, terutama dengan daya tahan baterai yang lama dan sensor fingerprint yang dapat merespon sidik jari dengan cepat.
Tinggalkan Komentar