Gadgetren – Kini Qualcomm telah menjadi salah satu perusahaan besar pengembang chipset untuk perangkat mobile dan wearable di dunia.
Tidak hanya smartphone dan tablet, Qualcomm juga menghadirkan chipset untuk perangkat wearable dengan nama Snapdragon Wear. Untuk membuktikan keseriusannya pada pasar smartwatch, Qualcomm baru saja meluncurkan chipset Snapdragon Wear 4100 dan Snapdragon Wear 4100+.
Menurut Qualcomm, kedua chipset tersebut didesain untuk smartwatch generasi terbaru yang terkoneksi dengan berbagai perangkat dan berbasis arsitektur hybrid yang rendah dalam mengonsumsi daya. Bisa dibilang Qualcomm ingin perangkat yang menggunakan chipset ini mempunyai daya tahan baterai lama ketika dipakai oleh penggunanya.
Snapdragon Wear 4100+ merupakan salah satu chipset cepat berbasis pendekatan hybrid Qualcomm dengan Co-Processor Always On (AON) yang lebih pintar dan mempunyai peningkatan substansial pada daya platform berteknologi proses 12nm dibandingkan dengan platform sebelumnya yang mencapai 28nm.
Peningkatan yang hadir ini membantu pengguna smartwatch dengan Snapdragon Wear 4100+ untuk mendapatkan pengalaman yang kaya dan ditingkatkan pada mode interaktif, olahraga, ambient, dan jam. Sementara arsitektur chipset ini dirancang untuk memberikan peningkatan signifikan dalam performa, konektivitas, kecerdasan, dan daya dibandingkan generasi sebelumnya.
Chipset Snapdragon Wear 4100+ sendiri hadir dengan arsitektur yang terdiri dari SoC (System on Chip) berperforma tinggi dengan mempunyai CPU, GPU, Memori, Modern Seluler, dan sub-system kamera yang ditingkatakan dengan proses daya rendah 12nm dengan DSP ganda yang didesain untuk modem/lokasi dan sensor/audio.
Soc dari Snapdragon Wear 4100+ terdiri dari prosesor Quad-Core ARM Cortex-A53, proseso grafik Qualcomm Adreno 504, memori LPDDR3 (750MHz) yang lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya, dan ISP (Image Signal Processing) ganda yang mendukung kamera hingga 16 MP.
Snapdragon Wear 4100+ didesain untuk menghadirkan performa 85% lebih cepat dibandingkan Snapdragon Wear 3100. Selain itu, Qualcomm telah meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dengan peluncuran aplikasi yang lebih cepat, penggunaan aplikasi secara bersamaan, UX (User Experience) yang lebih lancar serta responsif, dan pengalaman video maupun foto yang lebih kaya.
Produk ini juga memiliki mode 4G-LTE yang didasarkan pada teknologi proses 12nm dan telah ditingkatkan secara signifikan dari generasi sebelumnya dengan DSP khusus serta fitur berdaya rendah seperti eDRX, manajemen daya level platform, dukungan untuk Cat 4/3/1, dan antena tunggal/ganda.
Sementara itu, Snapdragon Wear 4100+ mempunyai Co-Processor Always-On (AON) yang lebih pintar dan ditingkatakan kemampuannya dibandingkan generasi sebelumnya. Co-Processor ini mampu menampilkan warna hingga 64K, mengawasi detak jantung secara terus menerus, memantau aktivitas tidur untuk kesehatan, menghitung langkah, alarm, menghitung waktu, dan haptics untuk mode jam tanga tradisional yang lebih canggih.
Pankaj Kedia selaku Global Business Head, Smart Wearables Segment, Qualcomm Technologies, Inc mengatakan bahwa Xiaotiancai dan Mobvoi menjadi perusahaan pertama yang akan menggunakan Snapdragon seri Wear 4100 dalam perangkat wearable buatannya.
Sebagai merek smartwatch populer untuk anak-anak, Xiaotiancai (XTC) secara resmi telah mengumumkan smartwatch generasi berikutnya yang bernama Z6 Ultra berbasis Snapdragon seri Wear 4100. Bahkan perangkat ini akan mulai dikapalkan dalam 30 hari ke depan.
Qualcomm sendiri menghadirkan Snapdragon seri Wear 4100 dengan dua varian yang terdiri dari:
- Snapdragon Wear 4100+ platform yang mencakup SOC utama (SDM429w atau SDA429w) dan AON Co-Processor (QCC1110) dengan chip pendamping, termasuk PMIC, RF untuk Modem/GPS dan WiFi/BT, dan RFFE
- Snapdragon Wear 4100 platform yang terdiri dari SOC utama dengan chip pendamping
Qualcomm Snapdragon seri Wear 4100 sudah mendukung Android Open Source Platform (AOSP) dan Wear OS buatan Google dan sudah tersedia secara umum serta dapat digunakan smartwatch berbagai perusahaan teknologi di dunia.
Tinggalkan Komentar