Gadgetren – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) baru saja mengeluarkan temuan menarik soal pekerja ojek online di tengah pandemi COVID-19.
Temuan tersebut merupakan hasil hasil survei yang dilakukan pada pertengahan bulan Mei 2020 dengan judul “Pengalaman Mitra Driver Gojek Selama Pandemi COVID-19”. Riset ini dilakukan menggunakan survei online dengan metode simple random sampling kepada mitra pengemudi roda dua (GoRide) dan roda empat (GoCar) yang sudah bergabung selama minimal tiga bulan.
Survei disebar ke seluruh mitra yang memenuhi syarat dengan total responden yang dianalisis berjumlah 41.393 dengan Margin of Error kurang dari 1% serta proporsi terbesar berada di wilayah Jawa-Bali (60%).
Lebih jauh lagi, survei menemukan mayoritas mitra pengemudi Gojek mendapatkan bantuan sosial dari pihak perusahaan sebesar 89 persen. Selain itu mereka juga mendapatkan bantuan sosial dari konsumen sebanyak 21 persen dan dari sesama mitra sebesar 5 persen.
Dr. Paksi Walandouw selaku Wakil Kepala LD FEB UI menuturkan bahwa riset ini menunjukkan di tengah kesusahan yang sedang melanda akibat pandemi, bagian dari ekosistem Gojek masih bergotong royong membantu.
“Bantuan sosial yang mengalir dari Gojek kepada mitra, dari konsumen ke mitra, bahkan antar mitra sangat dirasakan manfaatnya. Semangat saling membantu inilah yang kami lihat sebagai adanya sikap resiliensi, bahu-membahu membantu, sekaligus optimisme bahwa bencana bisa dilewati bersama,” terangnya..
Temuan menarik lainnya mengungkapkan bahwa tipe bantuan sosial yang paling banyak diterima pengemudi berupa program sembako dan voucher makan gratis (77%), sisanya menerima bantuan posko aman (fasilitas cek suhu tubuh, pembagian paket kesehatan seperti masker), keringanan cicilan, serta kerjasama dengan pemerintah untuk fasilitas program Kartu PraKerja.
Menurutnya, sikap gotong royong ini menunjukkan bahwa hampir setengah mitra pengemudi Gojek (44%) memberikan bantuan sosial kepada sesama walaupun mengalami penurunan penghasilan. Pemberian bantuan yang paling banyak dilakukan dengan cara memberikan langsung pada anggota keluarga 18% dan langsung kepada masyarakat membutuhkan (11%).
Riset juga menunjukkan bahwa bantuan sosial yang diterima oleh mitra pengemudi dari Gojek berhubungan dengan mau tidaknya mereka bertahan di Gojek. Semakin mitra merasa diapresiasi, maka semakin lama mereka berencana untuk tetap menjadi mitra.
Secara keseluruhan hampir semua mitra (89%) tetap berencana untuk melanjutkan kemitraannya dengan Gojek dan sebagian besar mitra (73%) cenderung optimis bahwa penghasilan mereka akan kembali seperti sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
“Optimisme mitra ini menarik karena menunjukkan adanya kepercayaan mitra pengemudi pada ekosistem ekonomi digital sebagai tempat mencari nafkah, serta resiliensi bisnis startup on-demand yang saat ini mampu bertahan di masa krisis,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar