Samsung Galaxy A71
- Layar - 9/109/10
- Performa - 9/109/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
Galaxy A71 merupakan smartphone kelas menengah Samsung yang hadir dengan fitur dan spesifikasi hardware menarik. Perangkat ini memiliki chipset Qualcomm Snapdragoon 730G, RAM 8 GB, dan Quad Camera 64 MP. Terdapat juga baterai berkapasitas 4.500mAh dalam smartphone ini.
Yang Disukai
- Layar Super AMOLED Plus
- Performa bertenaga
- Kapasitas RAM dan penyimpanan Lega
- Daya tahan baterai lama
- Sensor fingerprint dan Face Unlock Responsif
- Ada NFC
Yang Tidak Disukai
- Night Mode perlu ditingkatkan
- Tidak tahan air
- Hasil foto makro kurang tajam
- Noda sidik jari mudah menempel
Gadgetren – Galaxy A71 berbarengan dengan Galaxy A51 menjadi smartphone baru Samsung yang hadir pada awal tahun 2020 di Indonesia.
Smartphone ini membawa spesifikasi hardware yang menarik untuk segmen kelas menengah, dimana chipset Qualcomm Snapdragon 730G Octa-Core dipercaya untuk menjadi dapur pacunya. Tak hanya itu, Galaxy A71 juga mengandalkan Quad Camera yang memiliki berbagai fungsi yang dapat membuat penggunanya dapat menghasilkan foto secara kreatif.
Sebagai smartphone kelas menengah yang menawarkan beragam fitur, apakah Galaxy A71 layak untuk menjadi pilihan di tahun 2020?
Samsung Galaxy A71 hadir dengan layar 6,7 inci yang memiliki resolusi Full HD+ (2400 x 1080 piksel) dan teknologi Super AMOLED yang mampu menampilkan konten dengan terang serta jernih sehingga membuat mata saya nyaman ketika melihatnya.
Layarnya sendiri menggunakan desain Infinity-O yang memenuhi bagian depan lengkap dengan punch hole di atasnya. Hal ini membuat layar terasa luas sehingga membuat saya merasa leluasa ketika memainkan game atau memutar video.
Namun apabila kamu terasa terganggu dengan punch hole tersebut, maka dapat menyembunyikannya dengan mengakses fitur Hide Camera Cutout dari menu atau aplikasi Settings.
Untuk meminimalisir terjadinya goresan pada layar, Samsung pun telah menyematkan kaca anti gores Corning Gorilla Glass 3 pada smartphone ini. Saya sendiri menyarankan kamu melapisi layar Galaxy A71 dengan kaca pelindung atau Tempered Glass tambahan agar lebih tahan terhadap benturan.
Terdapat juga fitur Blue Light Filter pada Galaxy A71 yang dapat mengurangi radiasi sinar biru dari layar untuk melindungi mata pengguna. Berkat penggunaan teknologi Super AMOLED, sensor fingerprint dapat disematkan di dalam layarnya.
Dibandingkan Galaxy A70 generasi sebelumnya, sensor fingerprint pada smartphone terbaru ini mampu merespon sidik jari saya dengan lebih responsif sehingga mampu membuka kunci layar dengan cepat.
Sementara apabila jari sedang kotor, maka saya dapat menggunakan Face Unlock sebagai alternatif untuk membuka kunci layar. Fitur ini dapat mendeteksi wajah saya dengan cepat di berbagai kondisi cahaya. Pada saat saya berada di kondisi minim cahaya atau gelap, Galaxy A71 akan meningkatkan kecerahan layar agar dapat mendeteksi wajah dengan mudah.
Pada bagian bawahnya terdapat port jack audio 3,5mm, USB Type-C, dan lubang speaker. Sementara tombol Volume dan Power disusun secara vertikal pada bagian kanan Galaxy A71. Untuk bagian kirinya, terdapat slot dua kartu SIM ditambah microSD.
Beralih ke bagian belakangnya, Galaxy A71 menggunakan bodi berbahan polikarbonat dengan motif diamond (berlian) yang membuatnya terlihat menarik. Ada tiga varian warna yang dihadirkan pada smartphone ini, yakni Prism Crush Black, Silver, dan Blue.
Kebetulan saya mendapatkan produk ini dengan warna Prism Crush Black. Bodi belakangnya memiliki lengkungan di bagian kiri dan kanan sehingga membuat saya nyaman untuk menggenggamnya, meskipun dengan satu tangan.
Sayangnya debu dan noda sidik jari mudah menempel pada bodi belakangnya sehingga saya sarankan untuk langsung menyematkan casing tambahan yang telah tersedia dalam paket penjualannya.
Masih di bagian belakang, terdapat empat kamera yang tersusun seperti huruf L dengan kombinasi kamera utama 64 MP (apertur f/1.8), kamera sekunder 5 MP (apertur f/2.2), kamera ultrawide 12 MP (apertur f/2.2), dan kamera makro 5 MP (apertur f/2.4).
Kamera utama Galaxy A71 menggunakan sensor GW1 yang mampu menghasilkan foto hingga resolusi 64 MP. Hadirnya teknologi TetraCell 4-in-1 pixel binning membuat kamera utama secara bawaan akan menghasilkan foto beresolusi 16 MP dengan kualitas yang bagus.
Sementara kamera ultrawide smartphone ini memungkinkan saya dapat menghasilkan foto dengan area yang luas hingga sudut pandang 123 derajat. Hal ini membantu saya untuk bisa mengambil foto dengan area yang lebih banyak dibandingkan kamera utamanya.
Selanjutnya, kamera makro mengizinkan saya untuk membidik obyek dari jarak yang sangat dekat hingga 3 cm dengan detail yang masih terlihat. Mengikuti tren saat ini, aplikasi kamera bawaan dari Galaxy A71 juga dibekali dengan fitur Night Mode.
Namun pada saat saya membandingkan foto yang diambil pada malam hari dengan Auto Mode dan Night Mode, ternyata hasilnya tidak terlalu signifikan walaupun foto yang dihasilkan dengan Night Mode terlihat lebih terang. Untuk itu, diharapkan pihak Samsung meningkatkan lagi kemampuan dari fitur ini di Galaxy A71.
Smartphone ini juga mempunyai kamera depan beresolusi 32 MP yang dapat menghasilkan foto selfie dengan wajah yang mulus da bisa ditambah efek bokeh. Apalagi terdapat fitur wide selfie yang memungkinkan saya dapat menghasilkan foto selfie atau wefie dengan area yang leblih luas.
Menuju sektor hardware, Galaxy A71 ini dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon 730G Octa-Core 2,2 GHz yang dipadukan dengan RAM 8 GB sehingga mampu menjalankan aplikasi atau game secara multitasking dengan mulus tanpa lag.
Terdapat juga fitur AI Game Booster yang mampu meningkatkan performa smartphone ini ketika saya menjalankan game populer seperti Mobile Legends, Arena of Valor, Free Fire, Call of Duty Mobile, PUBG Mobile, dan Final Fantasy XV Pocket Edition.
Selain Final Fantasy XV Pocket Edition, semua game tersebut dapat saya jalankan dengan lancar pada pengaturan grafis dan frame rate tinggi. Untuk membuat game Final Fantasy XV Pocket Edition berjalan dengan lancar, saya pun mengubah frame rate dan grafisnya ke pengaturan menengah.
Tak lupa, saya juga melakukan benchmark performa pada Galaxy A71 dengan menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark v8.2.2, GeekBench 4.4.2, dan Geekbench 5.1.0. Perangkat ini berhasil mendapatkan skor 274.722 poin pada pengujian AnTuTu.
Sementara pengujian GeekBench 4.4.2, Galaxy A71 mendapatkan skor 2.288 poin untuk pengujian Single-Core dan 6.979 poin untuk Multi-Core. Smartphone ini juga mendapatkan skor 547 poin untuk pengujian Single-Core dan 1.725 poin untuk Multi-Core pada GeekBench 5.1.0.
Berdasarkan beberapa pengujian di atas, terbukti bahwa Galaxy A71 merupakan salah satu smartphone kelas menengah yang bertenaga sehingga mampu bersaing dengan produk lainnya di Indonesia.
Samsung Galaxy A71 ini memiliki penyimpanan internal 128 GB sehingga mampu menyimpan banyak foto, aplikasi, game, musik, video, dan dokumen sekaligus. Meskipun kapasitas internalnya besar, namun Samsung tetap menghadirkan slot microSD hingga 512 GB pada produk ini.
Sumber energi kehidupan smartphone ini dipercayakan pada baterai 4.500mAh. Dengan kapasitas baterai sebesar itu, Samsung Galaxy A71 berhasil mendapatkan skor 16 jam 44 menit pada pengujian daya tahan baterai menggunakan aplikasi PC Mark for Android dengan mode Work 2.0 battery life dimana kondisi baterai dari 100% dan tingkat kecerahan layar 50%.
Sedangkan pada saat saya menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari, perangkat ini mampu bertahan selama 18 jam 17 menit dengan Screen on Time mencapai 12 jam.
Dari pengujian dengan aplikasi benchmark dan penggunaan harian, terlihat bahwa Galaxy A71 mempunyai daya tahan baterai yang lama. Sayangnya saya tidak dapat menguji kecepatan pengisian daya baterainya karena unit Galaxy A71 yang saya coba hadir tanpa charger dan kabel data.
Galaxy A71 sendiri telah menggunakan sistem antarmuka One UI 2.0 yang berbasiskan sistem operasi Android 10. Tampilan antarmuka dari One UI 2.0 terlihat lebih bersih dibandingkan dengan Samsung Experience UI.
Menariknya lagi, bloatware yang dihadirkan pada sistem antarmuka ini sudah lebih sedikit dibandingkan generasi sebelumnya. Bahkan saya dapat menghapus beberapa bloatware yang dirasa tidak penting. One UI 2.0 ini terasa ringan ketika saya melakukan navigasi untuk berpindah antar aplikasi atau menu di smartphone Galaxy A71.
Berdasarkan pemakaian selama dua minggu, saya merasa bahwa Galaxy A71 ini menawarkan performa yang bertenaga, daya tahan baterai yang lama, dan empat kamera belakang yang multifungsi.
Sementara sensor fingerprint dan fitur Face Unlock Galaxy A71 terasa lebih responsif dibandingkan smartphone Samsung generasi sebelumnya. Saya juga dapat mengecek atau mengisi e-money berkat kehadiran sensor NFC pada produk ini.
Meskipun desain belakangnya monoton, namun saya dapat memegang smartphone ini dengan nyaman meskipun hanya menggunakan satu tangan. Samsung sendiri membanderol Galaxy A71 dengan harga Rp 6.099.000.
Sayangnya dengan harga sebesar itu, Galaxy A71 tidak dibekali dengan kemampuan tahan air. Namun kekurangan itu dapat terobati, apabila melihat dari fitur dan spesifikasi hardware yang dimilikinya.
Tinggalkan Komentar