Gadgetren – Hari ini Canon melalui PT. Datascrip secara resmi telah meluncurkan kamera flagship dari jajaran EOS DSLR Full-frame, yakni Canon EOS 1D X Mark III. Kamera ini tak hanya membawa penangkapan gambar lebih cepat tapi juga mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi di segala medan.
Datascrip sebagai distributor produk pencitraan digital di Indonesia menghadirkan kamera full-frame Canon EOS 1D Mark III sebagai kamera pertama yang dibekali dengan fitur perekaman video 5.5K Raw Internal dan merekam video berkualitas tanpa cropping dan mendukung standar perekaman 4K UHD (3840×2160).
“EOS 1D X Mark III menjadi jawaban dari penantian fotografer professional yang mendambakan kamera dengan kualitas gambar, kecepatan, dan daya tahan di atas rata-rata. Seperti kita tahu, di industri fotografi momen dan ekspresi dua hal yang sangat penting,” ujar Ibu Merry Harun selaku Canon Division Director PT. Datascrip saat peluncuran Canon EOS 1D X Mark III di Holiday Inn Kemayoran Jakarta Utara (21/02/2020).
Danny Manason selaku perwakilan dari asisten marketing PT. Datascrip mengatakan bahwa EOS 1D X Mark III ini merupakan kamera teratas jajaran EOS yang memiliki prosesor gambar terbaru DIGIC X dan Sensor CMOS full-frame 20,1 megapiksel.
“DIGIC X menghasilkan foto kualitas tinggi tanpa mengorbankan speed yang ada pada 1D X Mark III. Kita dapat menghasilkan grafik bagus tapi dengan speed yang minim. Speed perubahan pada seri ini sangat signifikan baik pada viewfinder dan live view pada seri sebelumnya yakni 1D X Mark II. Dengan prosesor baru dan fitur baru, kita bisa memotret sampai 1.000 shot lebih” ujarnya kepada tim Gadgetren (21/02/2020).
Hal yang menarik adalah kesan pertama ketika saya memegang bodi EOS 1D X Mark III adalah sangat tangguh dan mantap sekali di tangan yang memperlihatkan kualitas pembuatannya.
Saya pun coba mengambil gambar secara terus menerus atau continuous dengan mode Viewfinder dan Live View dengan menangkap gambar objek model yang disediakan tim Canon, yakni seorang pemain basket perempuan yang memainkan bola basket.
Pemotretan dengan fitur Viewfinder ini menghasilkan gambar continuous dengan kecepatan 16 fps. Keunikan dari pemotretan Viewfinder terasa ketika saya menekan setengah tombol menangkap gambar dan seketika fitur AF/AE tracking otomatis akan mendeteksi kepala dan wajah objek model yang bergerak untuk saya tangkap.
Ada 191 titik AF serta 65 cross-type AF yang mendukung lensa dengan apertur f/8 sehingga membuat kamera ini memang sangat cocok untuk digunakan dengan extender terutama untuk pemotretan olahraga, satwa liar, jurnalistik hingga fotografi ekstrim yang membutuhkan perangkat tangguh.
Sementara pemotretan mode Live View menghadirkan Dual Pixel CMOS AF (DAF) menjadikan proses fokus lebih cepat dalam melakukan tracking pada objek bergerak. Mode ini memberikan dua pendeteksian pada objek bergerak, yakni melalui Head Detection AF dan Eye Detection AF.
Tak hanya itu, mode Live View bisa mendapatkan fokus yang sangat akurat hingga 3.869 titik AF. Saat menangkap objek, saya juga bisa mendeteksi objek tidak hanya dengan menekan setengah tombol tetapi juga dengan LCD layar sentuh yang disematkan pada EOS 1D X Max III sehingga saya bisa dengan mudah memindahkan fokus yang diinginkan hanya dengan menyentuh layar.
Keunggulan lainnya dari EOS 1D X Mark III adalah format penyimpanan gambarnya, yakni HDR PQ HEIF yang menggunakan standar perekaman 10 bit untuk foto.
HEIF ini merupakan format foto yang lebih tinggi daripada JPEG. Namun penggunanya tak perlu khawatir karena file foto berformat HEIF dapat dengan mudah dikonversi ke format JPEG baik melalui EOS 1D X Mark III atau dengan menggunakan software Digital Photo Profesional.
Tinggalkan Komentar