Samsung Galaxy M30
- Layar - 9/109/10
- Performa - 8/108/10
- Kamera - 7/107/10
- Baterai - 9/109/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 7/107/10
Kesimpulan
Samsung Galaxy M30 merupakan smartphone yang cocok digunakan oleh pengguna mainstream yang gak neko-neko khususnya bagi pengguna yang tidak ingin kerepotan harus selalu mengisi daya baterai.
Yang Disukai
- Baterai tahan lama dan isi daya cepat
- Layar Super AMOLED yang memukau
- Performa oke untuk gaming
- Kamera penuh fitur dan hasil selfie memadai
- Sudah mendapatkan OneUI
Yang Tidak Disukai
- Desain yang biasa saja
- Hasil foto malam kurang halus
Gadgetren – Lama tidak terdengar kabarnya sejak awal perkenalannya pada Februari 2019 lalu, Samsung Galaxy M30 kini sudah tersedia untuk pasar Indonesia.
Smartphone satu ini telah dijual secara eksklusif melalui LazMall dengan harga banderol mencapai Rp3.399.000 sehingga bisa dikatakan sebagai smartphone kelas menengah ke bawah.
Samsung memang meluncurkan keluarga Galaxy M sebagai jawaban akan kebutuhan pengguna smartphone masa kini yang menginginkan daya tahan baterai lama yang bisa tahan hingga seharian penuh. Menariknya, Samsung tidak hanya menjagokan baterai besar saja pada Galaxy M30 melainkan juga layar dan kamera belakagnya.
Tidak mengherankan karena kini sudah semakin banyak smartphone dengan baterai yang tahan seharian termasuk Galaxy A30. Pertanyaannya, apakah smartphone seperti Samsung Galaxy M30 masih layak untuk dipilih? Mari kita lihat bersama.
Dari segi desain, Samsung Galaxy M30 tidak menawarkan sesuatu yang berbeda jika dibandingkan dengan adik-adiknya. Bahkan sekilas akan cukup sulit membedakan antara mana Galaxy M10, Galaxy M20, maupun Galaxy M30.
Untuk varian yang saya gunakan ini memiliki warna Gradation Black, yang terlihat seperti langit di malam hari. Sedangkan varian lainnya merupakan Gradiant Blue yang juga tidak kalah menarik. Saya cukup suka dengan warna yang Samsung hadirkan kali ini karena sangat low-profile dan tetap terlihat menawan.
Satu hal yang membedakan dari adiknya merupakan bentuk notch atau poni yang dimiliki. Kali ini Samsung lebih memilih layar Infinity-U yang menghadirkan notch berbentuk setengah lingkaran sebagai tempat singgahnya kamera depan sehingga memungkinkan bezel bagian atas menjadi lebih tipis.
Desain ini pun memungkinkan layarnya memiliki rasio screen-to-bezel mencapai 92%, yang akan berpengaruh terhadap kenyamanan karena terasa lebih luas. Belum lagi panel Super AMOLED berbentang 6,4 inci dengan resolusi FHD+ 2340 x 1080 piksel akan semakin memanjakan penggunanya.
Mengkonsumsi konten hiburan atau hanya sekedar browsing di Galaxy M30 ini terasa memuaskan. Layarnya mampu memproduksi warna sangat cerah dengan tingkat kehitaman pekat yang sudah menjadi khas Super AMOLED. Alhasil gambar yang ditampilkan menjadi lebih tajam dan punya warna akurat.
Ditambah lagi, Samsung juga memberikan teknologi Dolby Atmos dan telah memiliki sertifikat Widevine L1 sehingga dapat memberikan pengalaman suara yang lebih baik saat penggunanya mengkonsumsi konten hiburan.
Sayangnya, Galaxy M30 belum menghadirkan sensor fingerprint di dalam layar walaupun sudah menggunakan panel Super AMOLED. Padahal, vivo S1 yang notabene harganya mirip sudah menghadirkan teknologi baru tersebut.
Oleh karena itu, sensor fingerprint Galaxy M30 ditempatkan di bagian belakangnya. Bentuknya yang oval serta letaknya yang pas dengan posisi biasanya jari telunjuk bersandar membuat saya tidak kesulitan untuk membuka kunci layar atau otentikasi lainnya secara cepat.
Ada satu hal yang saya sukai dari desain belakang Galaxy M30 ini. Rumah dari tiga kamera belakangnya tidak menyembul tinggi keluar sehingga smartphone akan rata saat diletakkan di atas meja tanpa casing tambahan. Sesuatu yang mulai jarang ditemui pada smartphone baru masa kini.
Secara keseluruhan, Galaxy M30 menawarkan desain yang tidak ketinggalan zaman. Kehadiran port USB-C serta dua slot kartu SIM yang ditambah slot microSD membuatnya memiliki dukungan yang fleksibel saat digunakan dalam keseharian.
Apalagi tersedia juga baterai dengan kapasitas besar mencapai 5.000 mAh yang menjamin Galaxy M30 dapat menyala lama dalam sekali cas. Samsung sendiri menggadang kalau smartphone ini mampu memutar video secara terus menerus selama 25 jam atau mendengarkan musik selama 105 jam.
Dalam pengetesan yang saya lakukan menggunakan aplikasi PCMark, Galaxy M30 ini memang mampu bertahan sangat lama hingga 12 jam 57 menit, sedikit lebih unggul dari realme X. Angka tersebut tentunya terbilang tinggi mengingat daya tahan rata-rata smartphone saat ini hanya dikisaran 10 jam saja.
Baterai Galaxy M30 pun hanya terkuras 14% saja saat saya gunakan bermain game selama 1,5 jam. Dengan begitu, saya rasa pengguna smartphone ini tidak perlu khawatir akan kehabisan baterai di siang hari jika digunakan bermain game di sela-sela menunggu kereta atau selama perjalanan.
Tidak hanya itu saja, Galaxy M30 juga dilengkapi teknologi fast charging 15W agar baterai dapat tetap terisi cepat walaupun punya kapasitas yang besar. Oleh karena itu, saya hanya perlu menunggu selama 1 jam 48 menit agar baterai terisi dari 25% hingga penuh total.
Melihat dari hasil tersebut, tidak perlu dipertanyakan lagi soal daya tahan dari Samsung Galaxy M30 karena memang keunggulan utamanya berada di segmen ini. Namun, biasanya smartphone yang menunggulkan baterai akan sedikit lemah pada performanya, apakah Galaxy M30 akan bernasib sama?
Samsung Galaxy M30 sendiri diotaki oleh chipset Exynos 7904 Octa-Core 1,8GHz yang ditemani oleh RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB. Kombinasi ini dipercaya dapat memberikan performa yang memadai untuk multitask maupun aplikasi berat.
Melihat dari hasil benchmark yang saya dapatkan, kinerja smartphone besutan Samsung ini memang tidak bisa dianggap remeh. Galaxy M30 mendapatkan skor AnTuTu sebesar 108.677 sedangkan pada Geekbench meraih 1.326 untuk Single-Core dan 4.185 untuk Multi-Core.
Menariknya, angka tersebut kurang lebih setara dengan Samsung Galaxy A30 yang punya harga sama. Ini berarti Galaxy M30 lebih unggul dalam hal spesifikasi umum karena mempunyai baterai lebih besar.
Performa tersebut tentunya membuat pengalaman navigasi smartphone terasa mulus dan saya bisa membuka banyak aplikasi secara bersamaan tanpa kendala. Ditambah lagi smartphone ini sudah mendapatkan update sistem operasi OneUI terbaru dari Samsung sehingga terasa lebih mimalis dan responsif.
Soal kemampuan gaming, Galaxy M30 ini terbilang cukup mumpuni. Beberapa game yang saya coba baik itu Mobile Legends, Arena of Valor, PUBG Mobile maupun Free Fire dapat berjalan di pengaturan grafis High. Namun memang terkadang masih muncul stutter sehingga lebih baik diturunkan sedikit.
Sayangnya fitur High Frame Rate di Mobile Legends harus absen di perangkat ini bagi kamu yang mementingkan fitur tersebut. Walaupun begitu, bermain game di Galaxy M30 sudah terasa cukup nyaman hingga pertandingan berakhir.
Sejauh ini 2 dari 3 hal yang Samsung unggulkan pada Galaxy M30 memang benar-benar menjadi kekuatan utamanya. Akan tetapi untuk yang terakhir yaitu segmen kamera, pengguna smartphone ini harus sedikit kompromi.
Galaxy M30 sendiri telah dilengkapi tiga buah kamera belakang yang punya konfigurasi berupa lensa utama 13MP, lensa kedalaman 5MP, dan lensa Ultra-Wide 5MP. Sedangkan untuk kebutuhan selfie dipercayakan kepada kamera beresolusi 16MP.
Sebenarnya, Galaxy M30 mampu menangkap gambar dengan baik dalam kondisi cahaya yang optimal. Obyek terlihat detil dan reproduksi warna yang dihasilkan pun terbilang bagus. Saya bisa mengatakan kalau kemampuannya kurang lebih hampir sama dengan Galaxy A30 dalam hal mengambil foto di siang hari .
Hanya saja, saat kondisi minim cahaya, kameranya mulai terlihat kesulitan untuk mendapatkan gambar secara baik. Detil obyek masih bisa ditangkap dengan cukup lumayan, namun pendaran cahaya tidak dapat terisolasi dengan baik.
Cahaya dari lampu juga terkadang terlalu overexpose yang menyebabkan beberapa bagian menjadi terlalu terang. Selain itu, post-processing yang dilakukan pun nampak sangat agresif sehingga terkadang noise menjadi terlihat sangat jelas.
Hal yang serupa juga saya temukan ketika saya coba mengambil foto menggunakan fitur Ultra-Wide. Sedangkan untuk kemampuan mengambil foto berefek bokeh, Galaxy M30 dapat mendeteksi pinggiran obyek dengan baik sehingga dapat menghasilkan foto dengan latar buram yang lebih natural.
Nah untuk melihat sendiri hasil foto dari kamera Galaxy M30, berikut ini beberapa contohnya. (klik gambar untuk lihat ukuran asli)
Setelah melihat dari ketiga hal yang diunggulkan Samsung pada Galaxy M30, saya bisa mengatakan kalau smartphone ini tergolong cukup handal di kelas menengah ke bawah. Tidak hanya punya baterai yang tahan lama, performa oke dengan pengalaman multimedia yang menawan menjadi nilai tambah utama dari Galaxy M30.
Bahkan smartphone ini juga telah dilengkapi berbagai fitur yang sudah kekinian seperti fast charging dan Dolby Atmos. Walaupun memang beberapa hal seperti fingerprint di dalam layar masih harus absen.
Secara keseluruhan, Galaxy M30 merupakan smartphone yang cocok digunakan oleh pengguna mainstream yang gak neko-neko khususnya bagi pengguna yang tidak ingin kerepotan harus selalu mengisi daya baterai.
Tinggalkan Komentar