Gadgetren – Melihat pasar fotografi yang semakin kompetitif, Samsung pun meluncurkan perangkat smartphone yang dilengkapi dengan spesifikasi kamera di atas rata-rata, seperti Samsung Galaxy A7 (2018).
Perangkat yang terbilang masih baru ini sangat unik, karena jika para kompetitornya masih sibuk dengan kamera ganda, perangkat Samsung Galaxy A7 ini hadir dengan tiga kombinasi kamera utama.
Menariknya, perangkat ini dijual cukup bersaing, di rentang harga Rp 4,5 Jutaan hingga Rp 5,5 Jutaan, yang notabene di rentang harga tersebut juga terdapat Vivo V11 Pro yang juga menarik untuk diperbincangkan.
Perangkat andalan Vivo ini hadir dengan teknologi fenomenal, yakni teknologi sensor fingerprint yang tertanam di layar, yang sekarang mulai banyak diikuti oleh perangkat-perangkat lain yang lebih baru.
Nah, agar lebih berimbang, ulasan yang lebih mendalam tentang perbedaan Samsung Galaxy A7 VS Vivo V11 Pro di beberapa sektor, dapat disimak di bawah ini.
Kinerja: Samsung Exynos 7885 VS Qualcomm Snapdragon 660 AIE
Seperti perangkat Samsung Galaxy lainnya, Samsung Galaxy A7 mengandalkan chipset buatannya sendiri, yakni Samsung Exynos 7885. Sementara Vivo V11 Pro membawa chipset buatan Qualcomm yang sedang naik daun, yakni Snapdragon 660 AIE.
Kedua chipset ini bisa dibilang cukup setara, karena keduanya sama-sama bisa dipacu hingga 2,2 GHz. Bedanya, Samsung Exynos 7885 memiliki inti ARM, sedangkan Snapdragon 660 AIE memiliki inti Kryo, yakni inti khusus yang dikembangkan berdasarkan arsitektur ARM.
Selain itu, jika Snapdragon 660 AIE dilengkapi dengan GPU Adreno 512 dan hanya didukung LPDDR4, chipset buatan asli Samsung ini mengandalkan GPU Mali G71 MP2 dan dukungan LPDDR4X yang memiliki efisiensi daya yang lebih bagus.
Fingerprint: Side Fingerprint Sensor VS Screen Touch ID
Karena setiap orang punya preferensi kenyamanan masing-masing, maka penempatan sensor fingerprint ini sebenarnya bukan masalah yang perlu diperdebatkan. Tapi kalau berkaitan dengan teknologi, ya beda lagi.
Secara spesifik, Screen Touch ID Vivo V11 Pro memang menawarkan pengalaman yang sungguh berbeda, berkat sensor sidik jari berbasis sensor optiknya yang ditanam di bawah layar OLED-nya.
Sayangnya, pada beberapa kondisi yang cukup bisa mengubah bentuk sidik jari, seperti dalam kondisi dingin dan jari-jari menjadi keriput, sensor optik semacam ini belum memiliki solusi. Sementara pada sensor kapasitif seperti yang digunakan Samsung Galaxy A7 ini masalah ini sudah terselesaikan.
Kamera: Tiga Kamera VS Dua Kamera
Dalam teorinya, semakin banyak jenis lensa yang digunakan maka semakin banyak kemampuan yang bisa dilakukan oleh perangkat tersebut. Nah, hal ini juga berlaku untuk kedua perangkat ini.
Dalam hal ini, Samsung Galaxy A7 menawarkan mode pengambilan lebih lengkap berkat penambahan lensa Ultrawide beresolusi 8 MP-nya, serta dapat mengambil gambar lebih tajam berkat 24 MP lensa utamanya dan 5 MP lensa kedalamannya.
Sebagai tambahan informasi, Vivo V11 Pro hanya dilengkapi dengan kamera utama berlensa 16 MP untuk lensa primernya dan lensa 5 MP untuk lensa sekundernya.
Tinggalkan Komentar