Kecepatan Minimal dan Kuota Yang Dihabiskan Netflix

Netflix yang merupakan layanan streaming video dengan berbagai jenis konten menarik secara resmi telah hadir di Indonesia.

Netflix menyediakan berbagai macam film dan TV show yang sangat banyak, bahkan ada TV show ekslusif yang hanya di Netflix seperti Daredevil yang sangat digemari. Sehingga tidak heran Netflix menjadi salah satu pilihan utama pengganti dari TV kabel.

Bagi pembaca yang ingin mencoba menggunakan Netflix mungkin penasaran dengan berapa kecepatan internet minimum yang harus dimiliki dan berapa besar kuota data yang digunakan saat menggunakan Netflix.

Untuk bisa menyaksikan video di Netflix secara lancar, pembaca membutuhkan kecepatan akses jaringan internet setidaknya 0.5 Mbps. Berikut rekomendasi kecepatan yang dibutuhkan sesuai dengan kualitas video yang diberikan oleh Netflix.

• 0.5 Megabits per detik – Kecepatan minimal
• 1.5 Megabits per detik – Kecepatan yang disarankan
• 3.0 Megabits per detik – Untuk kualitas SD
• 5.0 Megabits per detik – Untuk kualitas HD
• 25 Megabits per detik – Untuk kualitas UHD

Agar bisa menikmati video dengan kualitas HD, pembaca harus berlangganan paket standard atau di atasnya. Untuk mengetahui harga dari setiap paket dan cara menggunakannya, pembaca bisa melihatnya pada halaman ini.

Secara umum Netflix akan menyesuaikan kualitas video dengan kecepatan layanan internet pelanggan, sehingga bisa saja berubah – ubah ketika sedang tidak stabil. Namun pelanggan juga bisa mengatur kualitas video yang diinginkan melalui pengaturan Playback pada Profile.

Tentu salah satu kendala yang dimiliki oleh pengguna internet di Indonesia adalah terbatasnya kuota data. Untuk mengetahui lebih jelas, berikut besaran kuota yang dihabiskan sesuai dengan kualitas video di Netflix.

• Low (0.3 GB per jam)
• Medium (SD: 0.7 GB per jam)
• High (3 GB per jam untuk HD)
• High (7 GB per jam untuk Ultra HD)

Bagi yang mempunyai kuota tak terbatas, Netflix akan menjadi pilihan yang sangat patut untuk dilirik penggemar film. Namun, bagi yang masih menggunakan internet volume based masih harus berpikir lagi.