Samsung Galaxy M10
- Layar - 9/109/10
- Performa - 9/109/10
- Kamera - 8/108/10
- Baterai - 10/1010/10
- Software - 8/108/10
- Desain - 8/108/10
Kesimpulan
Samsung Galaxy M10 seimbang di berbagai segmen yang bisa memenuhi segala kebutuhan pengguna pada umumnya tanpa melupakan suatu segmen lainnya.
Yang Disukai
- Baterai tahan lama
- Performa mumpuni untuk keseharian
- Build quality oke khas Samsung
- Layar tajam dan terang
Yang Tidak Disukai
- Tidak ada NFC
- Belum pakai USB-C
Gadgetren – Review kali ini saya akan berbagi pengalaman selama menggunakan Samsung Galaxy M10 yang merupakan salah satu model terbaru di tahun 2019.
Diluncurkan pada rentang harga Rp1.699.000, smartphone ini punya spesifikasi yang cukup memikat. Apalagi Galaxy M10 menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan smartphone kelas bawah Samsung generasi sebelumnya.
Apakah dengan Galaxy M10 ini membuat Samsung bisa kembali merebut pangsa pasar untuk smartphone harga terjangkau yang semakin ketat?
Samsung Galaxy M10 yang kini menggantikan J Series sebagai smartphone kelas bawah punya desain yang mulai membaur dengan berbagai smartphone kompetitor yang ada di pasaran. Hilang sudah bezel tebal di dahi dan dagu, hilang sudah tombol capacitive beserta Home, dan hilang sudah logo Samsung di bagian depan.
Secara keseluruhan, kualitas pembuatan dari Galaxy M10 masih terbilang mirip dengan Galaxy J3, hanya saja lebih solid dan berkualitas walaupun dilapisi menggunakan bahan plastik. Bisa dikatakan Galaxy M10 dari sisi desain lebih mendekati ke keluarga A Series keluaran 2018.
Bobotnya tidak terlalu berat dan bodi melengkungnya sangat nyaman digenggam dalam keseharian. Sayang memang port yang digunakan masih microUSB, tetapi Galaxy M10 ini menawarkan dua buah slot kartu SIM dan sebuah slot untuk microSD yang pastinya akan sangat bermanfaat untuk pengguna di rentang harga ini.
Saya sangat mengapresiasi desain yang Samsung hadirkan kali ini dan semoga menjadi acuan pada generasi selanjutnya. Samsung Galaxy M10 terlihat sangat kekinian dengan memberikan desain layar penuh yang pastinya lebih nikmat digunakan saat browsing.
Samsung rasanya mau tidak mau harus mengikuti tren terbaru di 2019 yang tengah populer untuk menarik pengguna. Oleh karena itu Galaxy M10 hadir dengan desain layar bernama Infinity-V yang memenuhi bagian depan yang mempunyai notch mirip tetesan air sehingga memungkinkan bezel di pinggirannya lebih tipis.
Layar 6,2 inci beresolusi HD+ 1520 x 720 piksel ini mampu menghasilkan gambar yang cerah dan tajam berkat digunakannya panel PLS-TFT yang mampu menyaingi IPS. Bahkan konten layar yang ditampilkan masih dapat saya lihat dengan jelas saat menggunakannya di bawah sinar matahari, tentu dengan tingkat kecerahan maksimal.
Saya menyukai layar Galaxy M10 karena memang nyaman di mata. Membaca artikel berlama-lama pada smartphone ini terasa lebih betah karena setiap kata dapat dibaca dengan mudah. Tentu saja buat yang suka menonton video just pastinya akan menyukai kualitas gambar yang dihasilkan oleh layar ini.
Tidak heran memang karena Samsung hingga saat ini masih menjadi raja untuk soal layar smartphone. Selain punya kualitas gambar yang tajam, layarnya juga sangat responsif sehingga animasi dari tampilan antar muka berjalan mulus.
Responsif yang tinggi tersebut pastinya juga dikarenakan Galaxy M10 ditunjang oleh spesifikasi yang Samsung hadirkan di dalamnya. Tidak terlalu istimewa jika dibandingkan kompetitor tetapi sudah sangat mencukupi untuk bisa mendapatkan pengalaman yang baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, Samsung Galaxy M10 terbilang lancar dalam menjalankan berbagai macam aplikasi keseharian berkat disematkannya chipset Exynos 7870 yang menjadi pusat tenaganya serta RAM 2GB yang sudah cukup untuk pengguna pada umumnya.
Bermain game sambil sesekali membuka aplikasi media sosial bisa dilakukan tanpa harus aplikasi kembali dibuka dari awal sehingga saya bisa melanjutkan aktivitas yang ditinggalkan sementara pada keduanya. Dikarenakan hanya memiliki RAM 2GB, tentu saja pengguna tidak bisa melakukan multi-tasking aplikasi yang terlalu berat.
Dalam pengujian menggunakan AnTuTu, Galaxy M10 mendapatkan skor sebesar 63.506 mengalahkan 13% pengguna lainnya sedangkan pada Geekbench meraih skor 719 untuk Single-core dan 3.594 untuk Multi-core. Skor tersebut bisa dikatakan sedikit lebih unggul dibandingkan Redmi 6A yang pernah Gadgetren review sebelumnya.
Kemampuannya dalam menjalankan aplikasi modern tidak perlu diragukan lagi karena terasa mulus saat membuka aplikasi maupun menavigasi smartphone. Sama halnya juga saat dibawa bermain game, smartphone ini cukup mumpuni menjalankan game-game populer.
Pada game Mobile Legends, saya bisa menikmati grafis setinggi mungkin dengan lancar. Fitur High Frame Rate pun bisa saya aktifkan agar pergerakan animasi lebih mulus dan responsif sehingga pengalaman bermain terasa lebih baik.
Begitu juga saat digunakan bermain game Free Fire Battlergrounds, Galaxy M10 masih mampu menjalankannya dalam grafis tinggi. Memang terkadang sesekali ada stutter, namun secara keseluruhan terbilang lancar untuk digunakan bermain.
Performa tersebut membuat Galaxy M10 sudah tergolong nyaman digunakan dalam keseharian. Sayangnya smartphone ini punya penyimpanan internal yang kecil untuk kebutuhan pengguna pada tahun 2019.
Memang tersedia slot microSD yang terpisah dari kartu SIM dengan dukungan mencapai 512GB, namun penyimpanan internal yang kecil tersebut terasa kurang memadai untuk kebutuhan aplikasi saat ini yang terus membesar seperti Instagram dan WhatsApp.
Kapasitas penyimpanan 16GB yang diberikan tidak bisa sepenuhnya bisa digunakan karena terpangkas oleh sistem operasi sehingga kapasitas yang tersisa untuk digunakan hanya sebesar 9,3GB saja. Ini berarti, Galaxy M10 hanya mampu menampung sembilan aplikasi berukuran 1GB dan itu belum termasuk data pribadi seperti foto maupun video.
Untungnya penyimpanan yang terpangkas tersebut tidak sia-sia karena tampilan antarmuka Samsung Experience bekerja sangat stabil dan mulus. Rasanya pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi launcher pihak ketiga karena apa yang Samsung hadirkan kali ini sudah mencukupi berkat navigasi yang mudah tanpa lag.
Saat ini Galaxy M10 memang masih menggunakan Samsung Experience, namun pengguna tidak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa menikmati One UI berbasis Android 9 Pie yang dikabarkan akan meluncur pertengahan tahun 2019. Hadirnya One UI pastinya menjadi daya tarik tambahan karena akan memberikan performa yang lebih baik.
Samsung Experience sebenarnya terbilang sangat bagus tetapi saya tetap kurang menyukainya jika dibandingkan beberapa tampilan antar muka vendor lain. Salah satu alasannya karena saya sering kali melewati notifikasi penting karena tertimpa notifikasi aplikasi lain.
Walaupun begitu, saya perlu mengacungi jempol akan kemampuan Samsung Experience dalam menghemat daya baterai khususnya saat modus stand by. Galaxy M10 sendiri hanya dibekali baterai berkapasitas yang tidak terlalu besar, yakni 3.400mAh saja.
Bagi pengguna seperti saya yang sebagian besar menggunakan smartphone hanya untuk kebutuhan komunikasi baik itu telepon atau chatting menggunakan aplikasi perpesanan, Galaxy M10 mampu bertahan hingga lebih dari 5 hari dengan sebagian besar waktu berada dalam modus stand by.
Padahal smartphone lain yang saya coba dengan ukuran baterai dikisaran yang sama biasanya bertahan hanya sekitar 3 hari saja.
Kemampuan Galaxy M10 untuk terus menyala seharian juga dapat terlihat dari hasil benchmark menggunakan aplikasi PCMark. Dalam tes yang mensimulasikan aktivitas sehari-hari tersebut, smartphone ini mampu terus menyala hingga 12 jam 36 menit, cukup tinggi untuk smartphone dengan baterai sebesar ini.
Dalam penggunaan yang lebih intensif pun seperti digunakan bermain game dan menonton video, Galaxy M10 mampu untuk melewati keseharian saya dengan mudah karena masih tersisa 13% pada malam hari. Oleh karena itu saya tidak perlu khawatir harus mencari colokan listrik di tengah hari atau kelupaan membawa powerbank.
Samsung memang membuat keluarga Galaxy M sebagai lini smartphone yang fokus pada daya tahan baterai lama. Sesuai pernyataan mereka, Galaxy M10 unggul pada segmen ini. Hal ini pastinya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna tertentu.
Samsung Galaxy M10 tidak diragukan lagi punya performa dan baterai yang lumayan, lalu bagaimana untuk urusan fotografi? Sama seperti hal lainnya dari smartphone ini, segmen kameranya terbilang cukup lumayan di kelas harganya.
Smartphone ini dilengkapi dua buah kamera belakang dengan konfigurasi 13MP dan 5MP yang mendukung ultrawide angle 120 derajat untuk mendapatkan area foto lebih luas serta sebuah kamera depan 5MP untuk mengakomodasi kebutuhan selfie maupun video call.
Kamera belakangnya mampu mendapatkan foto dengan detail dan terlihat tetap natural khususnya dalam kondisi pencahayaan cukup. Warna hasil jepretan terkadang menjadi lebih pucat tetapi foto yang saya tangkap secara keseluruhan terbilang konsisten sehingga bisa diandalkan untuk mengabadikan momen penting.
Lihat saja beberapa contoh foto yang saya ambil menggunakan kamera Samsung Galaxy M10 ini. (klik gambar untuk perbesar)
Kamera dari Galaxy M10 masih kesulitan untuk mendapatkan foto yang jelas pada malam hari, namun sudah mumpuni untuk mengambil foto siang hari. Lensa ultrawide yang dihadirkan terbilang cukup baik karena sekilas tidak terlalu nampak perbedaan kualitas yang signifikan dibandingkan mode normal walaupun detilnya sedikit menurun saat dilakukan perbesaran.
Kamera depannya pun sudah cukup bagus untuk digunakan ber-selfie ria. Hanya saja dikarenakan resolusinya masih 5MP, maka hasilnya tidak setajam kamera depan dari kompetitor seperti OPPO. Tidak ketinggalan juga fitur Live Focus yang dapat memberikan efek bokeh atau latar buram.
Dengan segala hal tersebut, saya bisa mengatakan kalau Samsung Galaxy M10 bukan lah sebuah smartphone yang punya performa sangat tinggi untuk bermain game maupun kamera sangat bagus yang bisa memanjakan penggemar fotografi. Galaxy M10 menawarkan keseimbangan di berbagai segmen agar bisa memenuhi segala kebutuhan pengguna pada umumnya tanpa melupakan suatu segmen lainnya.
Untuk pengguna seperti saya yang lebih senang punya smartphone dengan kemampuan yang bisa digunakan dalam segala jenis kondisi walaupun tidak harus merajai semua, Samsung Galaxy M10 merupakan penawaran yang menarik walaupun belum ada NFC. Apalagi harganya relatif terjangkau.
Samsung sepertinya mulai ingin kembali masuk ke segala jenis pasar smartphone yang kini telah dikuasai vendor lain dengan menghadirkan Galaxy M10. Akan cukup menarik melihat generasi selanjutnya dari lini ini karena baterai merupakan salah satu komponen yang perkembangan teknologinya cukup lambat jika dibandingkan dengan chipset atau kamera.
Mungkin kah Samsung di masa mendatang akan turut memberikan kamera selfie yang lebih baik sebagai nilai tambah untuk berkompetisi dengan vendor lain seperti Oppo dan Vivo? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Bgmn cara pindahkan apk ke sd card di samsung m10? Soalnya manajer apknya g ada
Sistem operasi terbaru tidak mendukung pemindahan aplikasi ke SD Card secara langsung karena untuk meminimalisir masalah