Gadgetren – Sharp hingga sekarang masih mencoba peruntungannya di industri ponsel. Mereka belum lama ini bahkan memperkenalkan Sharp AQUOS R10 yang secara khusus menyasar kelas atas.
Dibanderol dengan harga Rp10.999.000, perangkat satu ini mengemas berbagai dukungan menarik. Pengguna dapat mempertimbangkannya apabila memerlukan sebuah ponsel yang dapat menemani mereka beraktivitas secara nyaman.
Hanya saja untuk perangkat yang dibanderol dengan harga relatif mahal, Sharp AQUOS R10 sayangnya masih membawa lumayan banyak kekurangan di balik berbagai keunggulannya. Pengguna perlu mempertimbangkan hal tersebut supaya tidak menyesal.
Kelebihan Sharp AQUOS R10
1. Cocok untuk Multimedia
Sharp AQUOS R10 meluncur salah satunya dengan mengunggulkan sektor layar. Perangkat tersebut memakai panel Pro IGZO OLED yang mampu menampilkan konten dengan memanjakan mata.
Panel Pro IGZO OLED mendukung tingkat kecerahan hingga 3.000nit. Bukan hanya dapat menyajikan konten secara jelas, layarnya mempunyai kontras yang sangat baik untuk menampilkan pemandangan siang dan malam secara lebih realistis.
Layar dengan tingkat kecerahan tinggi pun umumnya sangat cocok untuk menampilkan gambar HDR. Pada Sharp AQUOS R10, semua jenis konten padahal dapat ditampilkan dengan tingkat visual yang serupa dengan standar tersebut.

Terdapat teknologi Virtual HDR yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas gambar dari berbagai konten non-HDR pada layanan streaming video sehingga nanti akan terlihat lebih cerah dan hidup.
Dengan ukuran 6,5 inci dan resolusi Full HD+ (2340 x 1080 piksel), panel Pro IGZO OLED yang digunakan Sharp AQUOS R10 juga mendukung pengaturan refresh rate yang sangat luas. Layarnya dapat menangani mulai dari 1 hingga 240Hz.
Dukungan refresh rate yang luas memungkinkan perangkat menampilkan konten dengan animasi sangat mulus sehingga terlihat lancar saat dioperasikan, tetapi di sisi lain tetap hemat daya saat layar sedang tidak digunakan.
Sebagai penunjang, Sharp AQUOS R10 turut dilengkapi dukungan speaker stereo yang menjanjikan. Bagian atas bahkan secara khusus memakai full metal box speaker untuk meningkatkan tekanan suara dan menghasilkan audio yang bertenaga.
Ditambah lagi, perangkat ini telah mendukung teknologi Dolby Atmos. Keluaran suaranya dapat terdengar secara lebih mendalam dan membuat pengguna seolah-olah masuk ke dalam konten yang diputar.
Selain Dolby Atmos, Sharp turut melengkapinya dengan teknologi 8Way Audio. Pengguna dapat menikmati suara 3D yang akan terdengar dari delapan arah berbeda saat menggunakan perangkat audio nirkabel.
2. Bawa Kamera Berteknologi Leica
Mirip seperti berbagai ponsel flagship pada umumnya, kamera menjadi salah satu keunggulan dari Sharp AQUOS R10. Pengembangannya pun turut diawasi oleh perusahaan optik ternama di mana dalam hal ini adalah Leica.
Kamera Sharp AQUOS R10 sendiri mengunggulkan sensor utama berukuran 1/1,55 inci yang mampu menangani pengambilan gambar dengan resolusi 50,3MP. Dikombinasikan bersama teknologi pemrosesan gambar inovatif yang mampu mengurangi gangguan di area lebih gelap, perangkat dapat menghasilkan foto yang baik di berbagai kondisi pencahayaan.

Bersama dengan kamera utamanya, Sharp turut menyematkan lensa ultrawide dengan resolusi yang serupa. Pengguna dapat memakainya untuk melakukan pengambilan gambar dengan sudut pandang sangat luas di mana sampai 122°.
Yang menarik, kameranya sudah memakai lensa Leica HEKTOR dengan tambahan sensor 14-channel spectral yang diklaim mampu menghasilkan foto dengan detail cahaya dan produksi warna yang presisi.
Lensa bagian depan juga tak kalah menjanjikan. Sama seperti konfigurasi kamera belakangnya, Sharp AQUOS R10 juga dilengkapi dengan sensor yang mampu menghasilkan gambar selfie beresolusi hingga 50,3MP.
Kemampuan pengambilan gambar dari kameranya juga semakin terlihat mumpuni karena Sharp AQUOS R10 dilengkapi dengan pemrosesan kecerdasan buatan. Bahkan secara khusus, terdapat fitur cerdas yang mampu menghapus bayangan tak diinginkan pada foto makanan atau dokumen.
Bukan hanya untuk foto, kemampuan perekaman video dari perangkat satu ini juga tergolong sangat mumpuni. Sharp telah menyematkan teknologi Dolby Vision yang mampu menghasilkan warna lebih cerah serta fitur kecerdasan buatan yang bisa memprediksi gerakan obyek untuk meningkatkan kemampuan autofokus.
3. Konfigurasi Memori yang Mumpuni
Menemani Qualcomm Snapdragon 7+ Gen 3 yang menjadi dapur pacunya, Sharp AQUOS R10 dibekali konfigurasi memori yang menjanjikan. RAM dan media penyimpanan yang digunakan bukan hanya berkapasitas besar tetapi berteknologi mutakhir.
RAM perangkat ini sudah menggunakan teknologi LPDDR5x. Tersedia dalam satu varian, pengguna sudah dapat menemukannya dalam kapasitas 12GB dengan opsi perluasan memakai memori virtual hingga total 24GB.
Penyimpanannya memakai media berjenis UFS 4.0. Perangkat ini dapat menampung berbagai macam jenis berkas mulai dari foto, video, hingga data aplikasi dengan kapasitas hingga 512GB.
Saat kebanyakan ponsel menengah-atas mulai meninggalkan dukungan untuk memasang kartu media eksternal, Sharp AQUOS R10 menariknya masih dilengkapi dengan fitur tersebut. Perangkat masih dilengkapi dengan slot MicroSD.
Pengguna secara khusus dapat memakainya untuk mengekspansi penyimpanan perangkat. Sharp AQUOS R10 mendukung pemakaian kartu MicroSD hingga kapasitas 1TB.
4. Bodi Tahan Banting
Tak hanya mengemas fungsi tahan air tersertifikasi dengan IPX5, IPX6, dan IPX8 saja, Sharp AQUOS R10 hadir dengan bodi yang benar-benar tahan banting. Hal tersebut terbukti lewat standar militer MIL-STD 810G.
Sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa Sharp AQUOS R10 telah berhasil melewati tes jatuh dari ketinggian hingga 1,22 meter pada permukaan kayu rowan dengan 26 sudut berbeda. Perangkat ini juga sudah lolos dari berbagai uji ketahanan suhu dan tekanan ekstrem.
Bagian depan Sharp AQUOS R10 sudah dilengkapi dengan lapisan Corning Gorilla Glass Victus 2. Panel belakangnya juga diklaim tidak akan mudah pudar dan mengelupas secara signifikan saat dibersihkan dengan cairan desinfektan berbahan alkohol.
Kekurangan Sharp AQUOS R10
1. Kamera Telefoto Belum Tersedia
Di kisaran harga lebih dari Rp10 juta, kebanyakan ponsel umumnya sudah dilengkapi dengan lensa telefoto sebagai penunjang pengambilan gambar. Sharp AQUOS R10 sayangnya tidak termasuk di dalamnya.
Tanpa kamera telefoto, kemampuan pengambilan gambar jarak jauh Sharp AQUOS R10 menjadi lebih terbatas. Perangkat ini hanya akan mengandalkan pemrosesan digital dalam melakukan hal tersebut.
Kualitasnya tentu bakalan kalah jika dibandingkan dengan perangkat-perangkat yang sudah ditunjang kamera telefoto. Terlebih lagi apabila lensa yang digunakan mendukung pembesaran optik lebih tinggi.
2. Teknologi Pengisian Ketinggalan
Sektor daya juga menjadi catatan tersendiri. Perangkat satu ini soalnya hanya dilengkapi dengan teknologi pengisian 30W yang tergolong sangat ketinggalan jika mempertimbangkan banderol harganya.
Kebanyakan ponsel dengan harga serupa menawarkan teknologi pengisian daya yang lebih cepat. Pengguna kemungkinan memerlukan durasi waktu yang lebih lama saat perlu mengisi baterai Sharp AQUOS R10.
Kabar baiknya, Sharp telah membekali perangkat ini dengan baterai sebesar 5.000mAh. Kapasitasnya secara teknis sudah cukup untuk menemani pengguna beraktivitas tanpa perlu berulang kali mengisi daya.
3. Fitur Fingerprint Kalah Mutakhir
Meskipun sudah memakai panel berjenis OLED, Sharp AQUOS R10 sayangnya belum memakai fitur pemindai sidik jari terintegrasi di layar. Perangkat ini masih memakai sensor yang ditempatkan di sisi samping bodinya.
Padahal dengan harga lebih dari Rp10 juta, kebanyakan ponsel umumnya sudah memakai sensor di dalam layar. Beberapa di antaranya bahkan sudah memakai teknologi ultrasonik yang menawarkan tingkat keamanan lebih tinggi karena mampu melakukan pemindaian secara tiga dimensi.
4. Memakai Chipset Kelas Menengah
Kinerja Sharp AQUOS R10 memang tidak boleh dipandang sebelah mata. Namun jika mempertimbangkan banderol harganya, chipset yang digunakan oleh perangkat ini terasa kurang sepadan.
Perangkat yang seharusnya bermain di kelas flagship ini masih mengandalkan Qualcomm Snapdragon 7+ Gen 3. Chipset tersebut merupakan chipset menengah-atas yang umumnya tersedia di kelas lebih terjangkau.
Untuk segmen di atas Rp10 juta, manufaktur biasanya akan menggunakan chipset kelas flagship dari lini Qualcomm Snapdragon 8. Kalaupun bukan yang terbaru, mereka biasanya memakai generasi sebelumnya yang masih tergolong kompetitif.


Tinggalkan Komentar