ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Smartphone

10 Kelebihan dan Kekurangan vivo X200, Tetap Menarik Meski Lebih Terjangkau

Gadgetren – Tidak seperti generasi sebelumnya yang hanya meluncur dengan varian pro saja, seri keluarga vivo X200 kini juga hadir di Indonesia dalam versi reguler yang dibanderol lebih terjangkau.

Perangkat tersebut tentunya dapat menjadi alternatif pas buat kita yang mempunyai dana lebih terbatas. Bahkan secara khusus, vivo X200 sudah dapat dipinang hanya dengan harga senilai Rp12.999.000. yang mana lebih murah dibandingkan versi Pro

Meskipun dibanderol lebih terjangkau, vivo X200 menariknya masih dilengkapi dengan spesifikasi dan dukungan yang tak kalah menggoda. Kita pun dapat mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya jika masih ragu-ragu untuk meminangnya.

Kelebihan vivo X200

1. Dapur Pacu Mumpuni

Sama seperti saudaranya, vivo X200 meluncur dengan dapur pacu yang mengandalkan MediaTek Dimensity 9400 sama seperti saudaranya. Chipset anyar dari MediaTek ini menawarkan kinerja unggulan sekaligus berbagai macam fitur mutakhir.

Dengan chipset generasi baru ini, kinerja vivo X200 tidak boleh dipandang sebelah mata. Perangkat tersebut bahkan menjadi salah satu ponsel flagship dengan kemampuan pemrosesan data terbaik di masa sekarang.

Pada vivo X200, chipset ini apalagi sudah dikombinasikan bersama RAM LPDDR5x berkapasitas 12GB. Kita makanya dapat memakai perangkat untuk menjalankan berbagai tugas berat maupun melakukan multitasking dengan lancar tanpa perlu khawatir aplikasi di latar sering tertutup

Kelebihan dan Kekurangan vivo X200 -MediaTek Dimensity 9400

Sebagai penunjang, vivo X200 juga sudah dilengkapi dengan media internal berkapasitas sebesar 256GB. Kecepatan baca-tulis datanya pun tergolong cepat karena menggunakan penyimpanan berjenis UFS 4.0 sehingga bakal mampu memuat data aplikasi lebih singkat.

2. Kamera Tak Kalah Menarik

Dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau dari saudaranya, vivo X200 menariknya masih dilengkapi dengan kamera yang dikembangkan bersama ZEISS walaupun memakai konfigurasi sangat berbeda.

Dalam hal ini, vivo X200 secara khusus mengandalkan sensor Sony IMX921 untuk kamera utama. Konfigurasi ini memungkinkan kita mengambil foto yang kaya warna dan akurat dengan resolusi hingga 50MP.

Kamera telefotonya juga sudah menggunakan lensa periskop. Dengan sensor Sony IMX882 yang mampu menangani pengambilan gambar sampai 50MP, kita dapat memakainya untuk melakukan pembesaran optik hingga sebanyak 3x.

Kelebihan dan Kekurangan vivo X200 - Camera

Dukungan kameranya pun semakin lengkap dengan lensa ultrawide bersensor Samsung ISOCELL JN1 yang mendukung pengambilan gambar sampai 50MP dan kamera depan beresolusi 32MP serupa saudaranya.

Yang tak kalah menarik, kamera vivo X200 juga sudah dilengkapi dengan ZEISS T* Coating. Lapisan khusus ini akan mengurangi pemantulan cahaya dan efek negatif sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih baik.

3. Layar Memesona

Layar vivo X200 hampir serupa dengan versi pro. Walaupun mempunyai ukuran lebih kecil di mana hanya membentang seluas 6,67 inci, panelnya tetap mendukung resolusi sampai 2800 x 1260 piksel sehingga tetap memberikan pengalaman visual yang tajam.

Teknologi panel yang digunakan pun serupa. Dalam hal ini, vivo X200 juga menggunakan layar AMOLED yang mendukung tingkat kecerahan sangat tinggi di mana mampu menangani sampai 4.500nit agar dapat dilihat secara jelas di berbagai kondisi pencahayaan.

Spesifikasi layar vivo X200 bakalan memanjakan mata para pengguna saat menikmati berbagai konten hiburan. Terlebih lagi, perangkat tersebut juga mendukung teknologi seperti HDR10+ maupun Netflix HDR untuk menikmati konten video dengan warna yang lebih realistis.

4. Baterai dan Pengisian Daya Bisa Diandalkan

Bodi vivo X200 tergolong cukup tipis yang mana ketebalannya hanya sekitar 7,99mm. Hanya saja di balik penutup belakangnya, terdapat baterai dengan kapasitas yang sangat besar sebagai sumber tenaganya.

Kelebihan dan Kekurangan vivo X200 - Battery

Baterai vivo X200 secara teknis dapat menampung daya hingga 5.800mAh. Kapasitas ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kebanyakan ponsel flagship yang umumnya hanya berkapasitas kurang dari 5.000mAh.

Dikombinasikan dengan chipset Dimensity 9400 yang mempunyai efisiensi daya lebih baik, baterai besar ini memungkinkan kita menggunakan perangkat lebih lama untuk beraktivitas tanpa perlu khawatir akan cepat kehabisan daya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pihak vivo, baterainya sudah cukup untuk menonton video hingga selama 17,7 jam atau bermain game selama 9 jam secara terus-menerus.

Saat perlu mengisi daya, kita pun bisa melakukannya dengan cepat. vivo X200 sudah dilengkapi dengan teknologi 90W FlashCharge yang mampu mempersingkat durasi waktu pengisian.

5. Bawa AI

Bersama dengan Funtouch OS 15 yang dibangun berdasarkan Android 15, berbagai fitur kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) hadir pada vivo X200. Kita pun dapat memanfaatkannya untuk mengerjakan berbagai aktivitas dengan lebih mudah dan praktis.

Selain Circle to Search buatan Google yang dapat memudahkan kita melakukan pencarian langsung dari berbagai tampilan layar, perangkat tersebut juga mempunyai fitur buatan vivo sendiri. untuk membantu dalam aktivitas sehar-hari

Kita di antaranya dapat menemukan AI Note Assist yang dapat mempermudah kita mengelola tulisan, AI Transcript Assist untuk membuat transkripsi dari percakapan secara langsung, atau vivo Live Call Translation untuk menerjemahkan panggilan telepon.

Kekurangan vivo X200

1. Tidak Dilengkapi Pengisi Daya Nirkabel

Sayang di balik berbagai keunggulannya, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Perangkat yang hadir sebagai ponsel flagship tersebut salah satunya tidak membawa dukungan pengisian daya nirkabel.

Jika melihat kebanyakan ponsel yang meluncur dengan harga serupa, pengisian daya nirkabel padahal menjadi fitur unggulan. Apalagi vivo di sisi lain juga sudah menyematkan teknologi tersebut pada vivo X200 Pro.

2. Sensor Pemindai Sidik Jari Optik

Pemindai sidik jari pada vivo X200 juga tergolong ketinggalan dibandingkan kompetitiornya. Tidak seperti saudaranya yang sudah menggunakan sensor ultrasonik, perangkat tersebut masih mengandalkan sensor optik.

Sensor optik memang dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau. Namun jika dibandingkan dengan sensor ultrasonik yang dapat melakukan pemindaian tiga dimensi secara cepat, kemampuan proteksinya pun bisa dikatakan lebih lemah.

3. Masih USB 2.0

Penyesuaian yang dilakukan oleh pihak vivo juga terletak pada antarmuka USB-nya. Perangkat flagship tersebut masih menggunakan versi 2.0 yang termasuk ketinggalan jika melihat harganya.

USB 2.0 memang sudah cukup untuk sekadar melakukan transfer data di masa sekarang. Hanya saja, kecepatan maupun dukungannya bakalan kalah jika dibandingkan USB 3.0 ke atas yang sudah banyak diadopsi pada ponsel dengan harga serupa.

4. Perekaman Video Hanya Sampai 4K

Kebanyakan ponsel flagship yang dibanderol dengan harga lebih dari Rp10 juta pada umumnya sudah dilengkapi dukungan perekaman video hingga resolusi 8K. Namun sayangnya, tidak untuk vivo X200.

Berbeda dari saudaranya, perangkat tersebut hanya dapat menangani perekaman video sampai 4K. Kita yang memerlukan resolusi lebih tinggi dapat mempertimbangkan versi pro-nya yang dibanderol lebih mahal.

5. Belum Mengadopsi Layar LTPO

Sektor layar juga kurang lengkap dengan absennya teknologi LTPO yang dapat membuat perangkat mempunyai pengaturan refresh rate dengan cakupan lebih luas. Sebagai ponsel flagship, vivo X200 seharusnya sudah mengemasnya agar lebih efisien dan optimal.

Untungnya tanpa teknologi LTPO, layar vivo X200 tetap dilengkapi dengan dukungan refresh rate tinggi yang mana dapat diatur sampai 120Hz. Animasi bakal bisa ditampilkan dengan halus meskipun konsumsi baterainya lebih boros.

ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605

Tentang penulis

Sukindar

Penulis Gadgetren yang aktif membuat konten tentang panduan teknologi mulai dari cara menggunakan hingga membahas istilah-istilah khusus di dalamnya.

Tinggalkan Komentar