Gadgetren – MediaTek Dimensity 8300-Ultra hadir sebagai opsi pas ketika kita memerlukan perangkat yang mampu menangani berbagai macam keperluan tetapi dibanderol dengan harga terjangkau.
Dimensity 8300-Ultra soalnya menawarkan kinerja sangat tinggi di mana tak akan kalah jika dibandingkan dengan beragam chipset yang digunakan oleh perangkat menengah lainnya. Kita pun tak perlu khawatir saat harus menangani tugas berat sekalipun.
Di atas kertas, kemampuan Dimensity 8300-Ultra bahkan bisa disandingkan bersama chipset-chipset papan atas yang umumnya dibanderol dengan harga lebih mahal. Adapun di antaranya termasuk beberapa chipset berikut.
MediaTek Dimensity 8300-Ultra Setara Dengan Apa?
Mengacu pada hasil benchmark sintetis yang dilakukan oleh GSMArena, Dimensity 8300-Ultra mampu menyentuh 1.321.311 – 1.396.547 poin di AnTuTu versi 10 tergantung mode yang diaktifkan. Pengujian tersebut dilakukan secara khusus pada perangkat POCO X6 Pro dengan konfigurasi memori 12GB + 512GB.
Perolehan skor chipset ini hampir setara dengan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 atau Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1. Adapun berdasarkan halaman AnTuTu Performance Ranking, keduanya secara berturut-turut berhasil mengemas skor rata-rata 1.373.930 – 1.559.604 poin dan 1.157.112 – 1.314.761 poin saat diukur dengan aplikasi serupa.
Padahal jika melihat spesifikasinya, Dimensity 8300-Ultra mempunyai basis inti dan pemroses grafis yang sedikit berbeda. Chipset ini menggunakan kombinasi ARM Cortex-A715 dan ARM Cortex-A510 berkecepatan hingga 3,35GHz serta ARM Mali-G615 MC6.
Sebenarnya, spesifikasinya terlihat hampir mirip dengan chipset Snapdragon 8 Gen 2. Qualcomm soalnya juga menggunakan kombinasi Cortex-A715 dan Cortex-A510 tetapi ditambah ARM Cortex-X3 plus ARM Cortex-A710 dengan kecepatan maksimal 3,2GHz serta memakai pemroses grafis Qualcomm Adreno 740.
Sementara jika dibandingkan dengan Snapdragon 8+ Gen 1, spesifikasinya benar-benar sangat berbeda. Chipset Qualcomm ini mengandalkan kombinasi ARM Cortex-X2, ARM Cortex-A710, dan Cortex-A510 berkecepatan hingga 3,19GHz yang dipasangkan bersama pemroses grafis Qualcomm Adreno 730.
Dengan beberapa perbedaan di atas, wajar saja apabila skor pengujian sintetis dari ketiga chipset dengan pabrikasi 4nm ini terpaut sedikit. Belum lagi di sisi lain setiap manufaktur umumnya memakai dukungan memori maupun sistem operasi yang berlainan untuk ponsel-ponsel buatan mereka di mana juga sangat berpengaruh pada kinerja.
Tinggalkan Komentar